5 RENUNGAN SURAT
PENGGEMBALAAN RASUL PAULUS
Oleh Rian frinandoe,
AT-APT JAKARTA 2013.
Kepada: Pdt. Johannes Laiwakabessy, M.A.
1.
Kesadaran
Seorang Penjahat (1 Timotius 1:15)
Seorang
penjahat tidak pernah disukai oleh orang yang baik dan bijaksana kelakuannya,
mengapa? karena perilakunya selalu bersifat menghancurkan, membuat kekacauan,
keributan dan sebagainya. Hal semacam ini begitu mudah di ingat oleh
orang-orang yang tidak suka akan keributan dan kericuhan, namun mereka akan
kaget/terkejut apabila sesuatu terjadi pada seorang penjahat, apanya yang
terjadi? Penjahat itu berubah drastis dan tiba-tiba mengubah diri menjadi
seorang yang bijaksana.
Bagi
orang Kristen mula-mula, Paulus adalah orang yang ditakuti, tidak disenangi,
sebab bagi orang Kristen dia adalah penjahat dan penganiaya serta menjadi
ancaman bagi Kristen itu sendiri. Tetapi sesuatu terjadi padanya yang sangat
menakjubkan ketika mengalami pertemuan yang istimewa dengan Tuhan Yesus Kristus
ketika hendak menuju Damaskus di Jalan Lurus. Dia sadar bahwa kejahatannya
selama itu membuat Yesus teraniaya, oleh sebab itu Yesus berkata “Akulah Yesus
yang kau aniaya” maksud-Nya ialah ketika orang Kristen teraniaya Yesus pun
dapat merasakannya, sebab orang-orang yang sudah percaya adalah anggota tubuh
Kristus. Kesadaran Paulus menjadi sesuatu yang mengherankan bagi orang Kristen
pada zaman itu, bahkan mereka pernah meragukan apakah Paulus benar-benar sadar
akan dosanya, maka sebabnya Paulus sekali lagi mengatakan kepada Timotius bahwa
ia adalah orang yang paling berdosa dari antara orang-orang berdosa lainnya.
Kesadaran seorang penjahat yang begitu dasyat, kesadarannya membuat ia
mengambil komitmen dan keputusan yang mutlak bahwa ia harus melayani dan setia
sampai mati ia melayani. Saudaraku apabila engkau pun menyadari bahwa dirimu
berdosa dan paling berdosa dan engkau menganiaya Kristus sekalipun engkau
percaya kepada Allah, dengan segala kelakuan yang kurang pantas maka pada hari
ini belajarlah dari kesadaran seorang rasul yang terkenal kejahatannya yaitu
Paulus maka engkau akan menjadi satu pribadi yang memiliki pengakuan serta
kesaksian mengenai pertobatan yang kau alami. Saat ini biarkanlah hatimu
menerima kebenaran Kristus maka kebenaran itu mengubah segala kesalahan. Amin.
2.
Tujuan
Dari Nasihat (1 Timotius 1:5).
Kebanyakan
orang suka menasihatkan orang lain dibandingkan menerima diri untuk dinasihati
oleh orang lain. Mengapa? karena menganggap diri sudah hebat dan mampu memimpin
diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal semacam ini dianggap tidak pantas
oleh nilai-nilai defenisi ilmu sosiologi, sebab defenisi sosiologi mengenai
manusia adalah manusia itu tidak dapat hidup dengan diri sendiri tanpa memilki
ketergantungan dengan orang sesamanya. Hal ini juga dibuktikan oleh Alkitab
ketika penciptaan manusia yang diciptakan Allah, Allah pun berpikir tidak baik
jika manusia hidup seorang diri saja. Dalam mencapai tujuan hidup, kita
seharusnya bisa berpikir bahwa kita sendiri, yaitu kita butuh orang lain dan
dan orang lain juga membutuhkan kita. Jadi akan selalu ada timbal balik.
Nasihat adalah sesuatu ajaran atau saran yang diberikan berasal dari dasar
hati. Tidak mungkin nasihat itu muncul tanpa ada sebab dan akibat yang dilihat
oleh orang lain mengenai apa yang kita lakukan. Menurut rasul Paulus nasihat
itu memiliki tujuannya yaitu membuktikan bahwa orang telah mengasihi kita, atau
kita pun mengasihi orang lain. Sebab katanya kasih itu timbul dari hati yang
suci, nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhklas. Pertanyaannya
bagaimana kalau nasihat itu akhirnya membuat kita menjadi terpuruk dan mendapat
bencana maka saran dari orang itu palsu dan bukan yang sebenarnya dia
menasihatkan kita oleh sebab dia sebenarnya jahat. Ada dua jenis biasanya
nasihat positif dan negatif. Setiap manusia diberikan akal dan pengertian,
manusia tahu membedakan yang baik dan yang jahat. Yang penting tidak semua
nasihat itu jahat sebab nasihat itu adalah wujud dari kasih itu sendiri.
Tujuannya adalah nasihat berfungsi untuk mendidik seseorang dalam kasih. Jadi
janganlah kita terlalu banyak menganggap nasihat orang tua atau sahabat kita
itu kotor dan tidak pantas, hasilnya akan terlihat dari waktu kita menerapkan
nasihat mereka. jadikan diri kita seperti Timotius yang mau mendengar nasihat
Paulus, agar kita pun menjadi satu pribadi yang dapat menerima nasihat dari
orang lain, dan bukan saja kita pintar menasihatkan orang lain sedangkan diri
kita tidak. Paulus mempercayakan Timotius untuk menasihati setiap jemaat yang
ada di Efesus gunanya ialah agar jemaat terdidik dalam kebenaran yang
sesungguhnya. Amin.
3.
Mau
pekerjaan yang indah? Tunggu!!! ada syaratnya. (1 Timotius 3:1-5).
Hampir
semua orang ingin menonjolkan diri menjadi pemimpin dalam satu organisasi, sebab
memang pekerjaan itu indah apalagi jikalau soal mengenai gaji jelaslah gajinya
lebih tinggi dari pada semua karyawannya. Disuatu gereja ada suatu acara yang
dilaksanakan yaitu pemilihan gembala sidang, 50 jemaat sudah sepakat untuk
memilih Pdt. Microsoft Excel sebab kata mereka pasti ia dapat mengoperasi
keuangan dengan baik, lagi pula dia juga lulusan manajemen ekonomi. Kemudian 40
jemaat memilih Pdt. Microsoft Word sebab mereka mengatakan keahliannya yang
mengetik begitu cepat kemudian ia juga bisa membuat surat-surat serta membuat
warta jemaat yang baik dan jauh lebih baik dari Pdt sebelumnya, lagi pula ia
lulusan sekolah teologi dan pastinya ia lebih tahu. Saat acara berlangsung
jemaat sementara menunggu siapa yang berhak menjadi gembala sidang. Lalu
keluarlah Majelis gereja itu dengan menyatakan siapa yang menang. Ternyata yang
menang adalah Pdt. Microsoft. 4 tahun terakhir Pdt. M. Excel tidak mendapatkan
apa yang diharapkannya sebab jemaat sudah membencinya kemudian ia tertangkap
basah menggelapkan uang bekerja sama dengan bendahar gereja dengan sebesar 3 M.
Ia diturunkan dan diangkatlah Pdt. M. Word. Seumur hidupnya Pdt. M.Word
memimpin jemaat dan mendapatkan penghargaan-penghargaan khusus dari jemaat.
Jemaat sempat meminta maaf kepadanya. Apakah yang menjadi alasannya Pdt. M.Word
memiliki bijaksana dimata jemaat? Alasannya adalah ia jurusan teologi, ia juga
pinta dalam mengajar, teladan yang baik dalam keluarganya dan dalam jemaatnya.
Memang menjadi pemimpin akan mendapat kedudukan yang
tinggi dari oranglain, sebab memang indahlah pekerjaan itu dimata manusia. Tidak
semudah yang dipikirkan sebenarnya, semua orang ingin memimpin tetapi tidak
semua orang memiliki rasa tanggung jawab yang serius dan berintegritas dalam
kepemimpinan. Gereja bukan tempat berbisnis tetapi untuk membuat jemaat Tuhan
hidup dalam kebenaran. Amin.
4.
Taat sebagai hamba (Titus 2:9-10)
Ketaatan
berbicara mengenai ketundukan kata banyak orang, saya setuju. Ketundukan juga
berbicara mengenai ketaatan. Seorang hamba taat kepada tuannya sebab tuannya
lebih besar dari dia. Maksudnya ialah jabatan yang dimiliki lebih besar
dipegang oleh tuan. Hamba hanya tunduk atas setiap perintah yang diberikan oleh
tuan. Yesus Kristus datang ke dunia sebagai Hamba Allah, Yesus taat kepada
Allah sampai Ia mati. Teladan semacam inilah yang patut dicontohi. Ketaatan
yang Yesus Kristus berikan telah menjadi ajaran pula bagi orang percaya. Sebab
melalui ajaran itu sudah secara langsung orang percaya tunduk kepada Bapa.
Selagi
pemimpin itu baik untuk diteladani, patutlah bagi kita orang percaya tunduk
pada kepemimpinan itu sebab pemimpin adalah yang menjaga kita. Hidup seorang
jemaat Allah adalah hidup dalam ketundukan kepada pemimpin. Tetapi saya berkata
dengan tegas, ketundukan kepada pemimpin di dunia itu hanya sebatas kewajiban
kita, bukan mutlak. Ketundukan yang mutlak hanyalah kepada Allah satu-satunya
pencipta. Amin.
5.
Didikan
Tuhan yang istimewa (Titus 2:12).
Mendidik
sudah kewajiban setiap orang tua kepada anak-anaknya, dan itu adalah dasar
kehidupan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Allah memilih ini artinya
Allah berkehendak baik, dan Allah menentukan itu artinya Allah punya rencana,
Allah merencanakan artinya Allah punya tujuan kepada manusia mengapa Dia begitu
mengasihi manusia sehingga Dia harus mengorbankan nyawa Anak-Nya sebagai ganti
dari tanggung jawab manusia mengenai hal kebejadan total (dosa). Ketika
seseorang menerima Yesus Anak Allah sebagai juruslamat, itu berarti ia mau
hidup dalam Kristus. Yesus berkata Bapa didalam Aku dan Aku didalam Bapa. Yesus
juga sebagai Bapa bagi orang yang menerima Dia sebagai Juruselamat, orang yang
menerima Dia menjadi anak Kristus. Setiap anak harus bisa mendengar nasehat dan
didikan orang tuanya. Demikian sebagai Anak Kristus sudah mutlak bagi kita
untuk hidup dalam didikan Allah, mengapa? karena dalam didikan Allah itu adalah
segalanya istimewa. Meskipun seringkali didikan-Nya menyakitkan, memedihkan
hati dan jiwa namun semua itu karena Dia hendak kita menjadi anak-anak yang
terdidik dalam kebenaran-Nya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar