Rabu, 02 Oktober 2013

Renungan Surat Pastoral.


5 RENUNGAN SURAT PENGGEMBALAAN RASUL PAULUS
Oleh Rian frinandoe, AT-APT JAKARTA 2013.
Kepada: Pdt. Johannes Laiwakabessy, M.A.
1.      Kesadaran Seorang Penjahat (1 Timotius 1:15)


Seorang penjahat tidak pernah disukai oleh orang yang baik dan bijaksana kelakuannya, mengapa? karena perilakunya selalu bersifat menghancurkan, membuat kekacauan, keributan dan sebagainya. Hal semacam ini begitu mudah di ingat oleh orang-orang yang tidak suka akan keributan dan kericuhan, namun mereka akan kaget/terkejut apabila sesuatu terjadi pada seorang penjahat, apanya yang terjadi? Penjahat itu berubah drastis dan tiba-tiba mengubah diri menjadi seorang yang bijaksana.
Bagi orang Kristen mula-mula, Paulus adalah orang yang ditakuti, tidak disenangi, sebab bagi orang Kristen dia adalah penjahat dan penganiaya serta menjadi ancaman bagi Kristen itu sendiri. Tetapi sesuatu terjadi padanya yang sangat menakjubkan ketika mengalami pertemuan yang istimewa dengan Tuhan Yesus Kristus ketika hendak menuju Damaskus di Jalan Lurus. Dia sadar bahwa kejahatannya selama itu membuat Yesus teraniaya, oleh sebab itu Yesus berkata “Akulah Yesus yang kau aniaya” maksud-Nya ialah ketika orang Kristen teraniaya Yesus pun dapat merasakannya, sebab orang-orang yang sudah percaya adalah anggota tubuh Kristus. Kesadaran Paulus menjadi sesuatu yang mengherankan bagi orang Kristen pada zaman itu, bahkan mereka pernah meragukan apakah Paulus benar-benar sadar akan dosanya, maka sebabnya Paulus sekali lagi mengatakan kepada Timotius bahwa ia adalah orang yang paling berdosa dari antara orang-orang berdosa lainnya. Kesadaran seorang penjahat yang begitu dasyat, kesadarannya membuat ia mengambil komitmen dan keputusan yang mutlak bahwa ia harus melayani dan setia sampai mati ia melayani. Saudaraku apabila engkau pun menyadari bahwa dirimu berdosa dan paling berdosa dan engkau menganiaya Kristus sekalipun engkau percaya kepada Allah, dengan segala kelakuan yang kurang pantas maka pada hari ini belajarlah dari kesadaran seorang rasul yang terkenal kejahatannya yaitu Paulus maka engkau akan menjadi satu pribadi yang memiliki pengakuan serta kesaksian mengenai pertobatan yang kau alami. Saat ini biarkanlah hatimu menerima kebenaran Kristus maka kebenaran itu mengubah segala kesalahan. Amin.
2.      Tujuan Dari Nasihat (1 Timotius 1:5).

Kebanyakan orang suka menasihatkan orang lain dibandingkan menerima diri untuk dinasihati oleh orang lain. Mengapa? karena menganggap diri sudah hebat dan mampu memimpin diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal semacam ini dianggap tidak pantas oleh nilai-nilai defenisi ilmu sosiologi, sebab defenisi sosiologi mengenai manusia adalah manusia itu tidak dapat hidup dengan diri sendiri tanpa memilki ketergantungan dengan orang sesamanya. Hal ini juga dibuktikan oleh Alkitab ketika penciptaan manusia yang diciptakan Allah, Allah pun berpikir tidak baik jika manusia hidup seorang diri saja. Dalam mencapai tujuan hidup, kita seharusnya bisa berpikir bahwa kita sendiri, yaitu kita butuh orang lain dan dan orang lain juga membutuhkan kita. Jadi akan selalu ada timbal balik. Nasihat adalah sesuatu ajaran atau saran yang diberikan berasal dari dasar hati. Tidak mungkin nasihat itu muncul tanpa ada sebab dan akibat yang dilihat oleh orang lain mengenai apa yang kita lakukan. Menurut rasul Paulus nasihat itu memiliki tujuannya yaitu membuktikan bahwa orang telah mengasihi kita, atau kita pun mengasihi orang lain. Sebab katanya kasih itu timbul dari hati yang suci, nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhklas. Pertanyaannya bagaimana kalau nasihat itu akhirnya membuat kita menjadi terpuruk dan mendapat bencana maka saran dari orang itu palsu dan bukan yang sebenarnya dia menasihatkan kita oleh sebab dia sebenarnya jahat. Ada dua jenis biasanya nasihat positif dan negatif. Setiap manusia diberikan akal dan pengertian, manusia tahu membedakan yang baik dan yang jahat. Yang penting tidak semua nasihat itu jahat sebab nasihat itu adalah wujud dari kasih itu sendiri. Tujuannya adalah nasihat berfungsi untuk mendidik seseorang dalam kasih. Jadi janganlah kita terlalu banyak menganggap nasihat orang tua atau sahabat kita itu kotor dan tidak pantas, hasilnya akan terlihat dari waktu kita menerapkan nasihat mereka. jadikan diri kita seperti Timotius yang mau mendengar nasihat Paulus, agar kita pun menjadi satu pribadi yang dapat menerima nasihat dari orang lain, dan bukan saja kita pintar menasihatkan orang lain sedangkan diri kita tidak. Paulus mempercayakan Timotius untuk menasihati setiap jemaat yang ada di Efesus gunanya ialah agar jemaat terdidik dalam kebenaran yang sesungguhnya. Amin.
3.      Mau pekerjaan yang indah? Tunggu!!! ada syaratnya. (1 Timotius 3:1-5).

Hampir semua orang ingin menonjolkan diri menjadi pemimpin dalam satu organisasi, sebab memang pekerjaan itu indah apalagi jikalau soal mengenai gaji jelaslah gajinya lebih tinggi dari pada semua karyawannya. Disuatu gereja ada suatu acara yang dilaksanakan yaitu pemilihan gembala sidang, 50 jemaat sudah sepakat untuk memilih Pdt. Microsoft Excel sebab kata mereka pasti ia dapat mengoperasi keuangan dengan baik, lagi pula dia juga lulusan manajemen ekonomi. Kemudian 40 jemaat memilih Pdt. Microsoft Word sebab mereka mengatakan keahliannya yang mengetik begitu cepat kemudian ia juga bisa membuat surat-surat serta membuat warta jemaat yang baik dan jauh lebih baik dari Pdt sebelumnya, lagi pula ia lulusan sekolah teologi dan pastinya ia lebih tahu. Saat acara berlangsung jemaat sementara menunggu siapa yang berhak menjadi gembala sidang. Lalu keluarlah Majelis gereja itu dengan menyatakan siapa yang menang. Ternyata yang menang adalah Pdt. Microsoft. 4 tahun terakhir Pdt. M. Excel tidak mendapatkan apa yang diharapkannya sebab jemaat sudah membencinya kemudian ia tertangkap basah menggelapkan uang bekerja sama dengan bendahar gereja dengan sebesar 3 M. Ia diturunkan dan diangkatlah Pdt. M. Word. Seumur hidupnya Pdt. M.Word memimpin jemaat dan mendapatkan penghargaan-penghargaan khusus dari jemaat. Jemaat sempat meminta maaf kepadanya. Apakah yang menjadi alasannya Pdt. M.Word memiliki bijaksana dimata jemaat? Alasannya adalah ia jurusan teologi, ia juga pinta dalam mengajar, teladan yang baik dalam keluarganya dan dalam jemaatnya.
            Memang menjadi pemimpin akan mendapat kedudukan yang tinggi dari oranglain, sebab memang indahlah pekerjaan itu dimata manusia. Tidak semudah yang dipikirkan sebenarnya, semua orang ingin memimpin tetapi tidak semua orang memiliki rasa tanggung jawab yang serius dan berintegritas dalam kepemimpinan. Gereja bukan tempat berbisnis tetapi untuk membuat jemaat Tuhan hidup dalam kebenaran. Amin.

4.       Taat sebagai hamba (Titus 2:9-10)


Ketaatan berbicara mengenai ketundukan kata banyak orang, saya setuju. Ketundukan juga berbicara mengenai ketaatan. Seorang hamba taat kepada tuannya sebab tuannya lebih besar dari dia. Maksudnya ialah jabatan yang dimiliki lebih besar dipegang oleh tuan. Hamba hanya tunduk atas setiap perintah yang diberikan oleh tuan. Yesus Kristus datang ke dunia sebagai Hamba Allah, Yesus taat kepada Allah sampai Ia mati. Teladan semacam inilah yang patut dicontohi. Ketaatan yang Yesus Kristus berikan telah menjadi ajaran pula bagi orang percaya. Sebab melalui ajaran itu sudah secara langsung orang percaya tunduk kepada Bapa.
Selagi pemimpin itu baik untuk diteladani, patutlah bagi kita orang percaya tunduk pada kepemimpinan itu sebab pemimpin adalah yang menjaga kita. Hidup seorang jemaat Allah adalah hidup dalam ketundukan kepada pemimpin. Tetapi saya berkata dengan tegas, ketundukan kepada pemimpin di dunia itu hanya sebatas kewajiban kita, bukan mutlak. Ketundukan yang mutlak hanyalah kepada Allah satu-satunya pencipta. Amin.

5.      Didikan Tuhan yang istimewa (Titus 2:12).


Mendidik sudah kewajiban setiap orang tua kepada anak-anaknya, dan itu adalah dasar kehidupan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Allah memilih ini artinya Allah berkehendak baik, dan Allah menentukan itu artinya Allah punya rencana, Allah merencanakan artinya Allah punya tujuan kepada manusia mengapa Dia begitu mengasihi manusia sehingga Dia harus mengorbankan nyawa Anak-Nya sebagai ganti dari tanggung jawab manusia mengenai hal kebejadan total (dosa). Ketika seseorang menerima Yesus Anak Allah sebagai juruslamat, itu berarti ia mau hidup dalam Kristus. Yesus berkata Bapa didalam Aku dan Aku didalam Bapa. Yesus juga sebagai Bapa bagi orang yang menerima Dia sebagai Juruselamat, orang yang menerima Dia menjadi anak Kristus. Setiap anak harus bisa mendengar nasehat dan didikan orang tuanya. Demikian sebagai Anak Kristus sudah mutlak bagi kita untuk hidup dalam didikan Allah, mengapa? karena dalam didikan Allah itu adalah segalanya istimewa. Meskipun seringkali didikan-Nya menyakitkan, memedihkan hati dan jiwa namun semua itu karena Dia hendak kita menjadi anak-anak yang terdidik dalam kebenaran-Nya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar