Senin, 21 Oktober 2013

Berpikir Tentang Allah


Ryan Frinandoe
Berpikir Tentang Allah.
            Membicarakan Allah bukanlah hal tergampang dan termudah seperti memikirkan hitungan mate-matika, ekonomi, perumusan fisika dsb. Tetapi berpikir tentang Allah adalah membicarakan hal yang bersifat tidak terbatas. Sekarang kita akan membicarakan dua oknum yaitu Allah dan manusia atau manusia dan Allah. Manusia itu ciptaan, dan Allah penciptanya. Siapakah Allah sebenarnya? Adakah yang dapat melihat Allah? Bagaimanakah rupanya Allah itu? Pertanyaan-pertanyaan ini membuat kita mulai berpikir tentang Allah, Allah memberikan rasio kepada manusia agar rasio yang diberikan-Nya itu kepada kita dapat berfungsi memikirkan Dia.
            Bagaimana caranya supaya dapat memikirkan siapa Allah? Untuk berpikir tentang Allah kita harus melakukan beberapa langkah agar dapat mengenal Dia meskipun tidak selengkap mungkin apa yang menjadi kehendak kita, yaitu:

1.      Menaklukkan Rasio dan Iman berperan penting.
Rasio manusia penuh dengan pertanyaan, paham intelektual menuntut jawaban yang pasti dan akurat, jelas serta padat. Hukum berintelektual yaitu semua jawaban harus dapat dibuktikan. Bagaimana caranya? Caranya yang pertama, manusia harus beriman, iman itu akan membawa manusia berpikir tentang Allah. Iman menjadi dasar, dan rasio sebagai point kedua yang dibawah iman. Rasio tidak dapat ditaruh diatas iman, tetapi sebaliknya iman harus diatas rasio. Paham-paham Plato yang mempengaruhi corak berpikir manusia sepanjang sejarah kini masih ada saat ini, yang mengajarkan ilmu teleologikal yaitu pengajaran yang mengajarkan bahwa segala sesuatu ada penyebabnya. Tertulianus (220) berkata, hikmat dunia tanpa iman maka manusia tidak dapat mengenal Allah dengan benar. Iman kepada Allah itu akan membuat manusia memikirkan Allah, sehingga Allah akan mengisi rasio yang terbatas dengan hal-hal pengalaman yang tidak pernah didapatkan oleh manusia. Iman adalah penerobosan, untuk mengerti Allah kita harus menggunakan iman, kalau hanya rasio maka kita tidak dapat memgerti Allah dengan baik. Rasio manusia sengaja Allah ciptakan dengan daya terbatas, agar manusia tidak mencoba melampaui Dia. Tetapi aneh, dalam keterbatasan manusia berpikir, manusia selalu berusaha untuk melampaui Allah. Jadi langkah pertama untuk mengerti Allah, manusia harus menaklukkan rasio dibawah iman, sebab iman berperan penting.
2.      Percaya kepada Allah bahwa Dia ada.
Salah satu paham yang tidak mengakui keberadaan Allah adalah paham Ateisme. Paham ini banyak mempengaruhi aspek demi aspek kehidupan manusia sepanjang sejarah, namun mereka tidak dapat membuktikan bahwa Allah itu tidak ada.
Salah satu wahyu umum yang Allah berikan kepada manusia adalah penciptaan alam semesta, penciptaan alam semesta ini bertujuan agar manusia bisa bertanya siapakah Dia yang menciptakannya? Maka jawaban yang tepat dari iman Kristen adalah Allah alam semesta, bahkan iman Yahudi pun berkata YHWH-penciptanya. Iman kristen berbeda dengan paham orang-orang Yunani yang sudah dipengaruhi oleh paham para filsuf, mereka melihat alam semesta ini terjadi dengan sendirinya dan dibentuk oleh unsur-unsur yang mengandung zat-zat dan atom serta molekul-molekul. Namun mereka tidak dapat menjawab jikalau ditanya siapakah yang menciptakan atom, unsur, zat-zat dll? Mereka pun mulai berpikir hingga saat ini tidak ada jawaba mengenai hal itu. Siapakah yang dapat memberi jawaban kepada manusia yang mempertanyakan keberadaan Allah? Jawabannya adalah Alkitab Suci, itu iman Kristen.

            Ketika Musa bertanya kepada Allah siapakah Dia yang mengutus Musa? Maka jawab Allah adalah AKU adalah AKU. Perkataan ini begitu hebat, begitu komprehensif bahkan melampaui akal sehat manusia. Jawaban yang diberikan kepada Musa membuat Musa yakin, membuat ia berani berkata kepada umat Israel bahwa AKU adalah AKU yang mengutus dia pergi untuk menyampaikan kabar kebebasan bagi Israel.
            Perkataan ini hanya diucapkan oleh Tuhan Allah sepanjang sejarah dunia, tidak ada manusia yang berani mengatakan hal-hal hebat seperti yang Dia katakan. Kata AKU adalah AKU, ALLAH ingin meyakinkan diri-Nya bahwa tidak ada yang seperti Dia, bahwa Ia tidak dapat dibandingkan dengan siapapun. Itulah Allah, berpikir tentang Allah adalah hal yang rumit sebab keberadaan-Nya sendiri adalah Roh tidak dapat dilihat, bagaimana dapat melihat-Nya? yaitu melalui wahyu umum. Wahyu umum berbicara mengenai bagaimana Allah menunjukkan diri-Nya bahwa Dialah yang menciptakan segala yang hidup didunia ini. Ini wahyu umum. Dalam wahyu umum, manusia sudah punya konsep bahwa Allah itu ada, namun sebagian mereka menganggap bahwa Allah sudah tidak ada lagi karena penciptaan berhenti, mereka berpikir bahwa karena Allah sudah tidak mencipta maka Allah sudah meninggalkan manusia. Mungkin juga mereka berpikir Allah tidak ada karena Allah tidak berfirman lagi, namun tidak dapat disangkali bahwa konsep Allah ada dalam diri manusia itu sudah ada sejak zaman masa lampau. Bagaimana dengan Ateisme? Mereka menipu diri sendiri, mereka menekan pribadi mereka dan memaksa batin mereka untuk tidak menerima keberadaan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar