Selasa, 22 Oktober 2013

KOMENTAR MENGENAI SURAT PENJARA, TULISAN RASUL PAULUS



 KOMENTAR PEMBACA MENGENAI SURAT-SURAT PENJARA
TULISAN  RASUL PAULUS
OLEH: RIAN FRINANDOE

   1. Komentar pembaca terhadap kitab Efesus.
Kitab Efesus yang ditulis oleh rasul Paulus ini begitu menghibur pembaca sebab dimana Paulus telah memberikan suatu penegasan juga mengenai keselamatan orang-orang percaya. Kitab yang berisi 6 pasal ini memberikan berbagai pengertian yang tuntas mengenai keTuhanan Yesus Kristus, sehingga pembaca pun kagum bagaimana Paulus yang dahulu adalah seorang pengaiaya dan pembantai dapat mengenal Kristus dan memperkenal Kristus dengan lidah yang pasih dan dengan logika yang tuntas, dimana juga telah terbukti bahwa dengan rasio yang tunduk kepada iman Kristus maka kita dapat mengenal Kristus dengan baik dan sejati. Dalam pasal pertama dan kedua, Paulus memberi pengertian yang jelas apa maksud Allah menyelamatkan manusia, dimana semuanya itu hanya semata-mata karena kasih karunia Tuhan Allah dan anugerah Tuhan Allah. Ucapan-ucapan syukur yang Paulus ungkapkan membuat isi surat ini begitu terlihat puitis menurut pembaca, kalimat-kalimat yang mendalam menembus dasar hati manusia untuk mengerti tentang Allah dan kasih karunia Allah. Pasal 2 sangat membuat pembaca merasa teringat dengan kehidupan yang masa lalu pernah terjadi. Dalam ayat pasal 2 ini pembaca dapat mengerti lebih lagi meskipun sudah dipelajari, namun terasa lebih nyaman ketika merenungkannya sendiri bagaimana ayat-ayat ini berbicara. Hidup yang dahulu suram, penuh kedagingan, dan kehendak sendiri kini sudah mati ketika hidup dalam Kristus. Ini adalah kalimat-kalimat yang terindah dan tidak ada dalam kitab-kitab agama lain, saya merasa kagum melihat setiap frasa-frasa kitab Efesus yang ditulis Paulus. Paulus juga mencakup gaya hidup bagaimana dalam kekeluargaan, ini menjadi suatu semacam perintah dan pengingat bagi orang percaya agar bagaimana menjalin hubungan hidup berkeluarga. Sebab Allah mencintai yang namanya kerukunan dan keharmonisan dalam keluarga. Hidup dalam ketaatan memang sulit, namun pembaca sadar bahwa tidak akan terlalu sulit jikalau ada kemauan diri untuk menyenangkan hati Tuhan.
2.      Komentar terhadap kitab Filipi.
Suatu teladan yang patut diteladani dari Paulus adalah bagaimana cara dan sikap untuk mengucap syukur kepada Allah terlebih dahulu. Ini adalah teladan yang patut dicontohi dari Paulus. Sebab dengan mengucap syukurlah kita sebagai orang percaya mengenal Allah pribadi. Paulus ketika dalam penjara (pasal 1:12-26), ia menganggap bahwa apa yang terjadi padanya itu telah memajukan pemberitaan Injil Kristus kepada mereka yang dialamatkan. Hal ini juga menjadi teladan bagi setiap hamba Tuhan. Pembaca sadar bahwa patutlah mengucap syukur kepada Tuhan Allah dan rela menderita dalam penderitaan tugas pekabaran Injil demi kemajuan Injil. Pembaca dapat mengerti keadaan Paulus, tetapi pembaca tidak tahu bagaimana rasanya dipenjara bertahun-tahun. Paulus memberikan teladan kepada pembaca supaya semakin sadar lagi bahwa tugas pemberitaan Injil itu tidak selalu dalam keadaan yang kaya raya, tetapi dalam penderitaan itu dapat mengucap syukurlah yang menjadi kesenangan bagi Tuhan. Dalam kitab Filipi pembaca juga menemukan nasihat-nasihat untuk menjalani hidup ini yaitu dengan berjuang memperjuangkan iman keKristenan sekalipun berada dalam tekanan-tekanan hidup yang menekan jiwa. Paulus memberikan kesadaran kepada pembaca bahwa bukan saja anugerah keselamatan yang diberikan kepada orang percaya, tetapi juga diberikan hal untuk turut menderita bersama Kristus. Pembaca kaget dan heran, mengapa Tuhan demikian, namun semua itu menyadarkan bahwa menjadi orang yang dipilih Allah bukan saja untuk menikmati kenikmatan semata, tetapi juga untuk menikmati kesusahan dan penderitaan seperti Tuhan Yesus Kristus. Pembaca juga diberikan pemahaman tentang kebenaran yang sejati oleh rasul Paulus, yaitu bahwa sebagai orang Kristen harus lebih berhati-hati dengan orang-orang yang mencoba menyelewengkan ajaran Kristen. Paulus dengan tegas mengingatkan pembaca dan orang Kristen lainnya bahwa orang-orang yang semacam itu adalah anjing-anjing, mereka adalah pekerja yang jahat. zaman saat ini memperlihat kepada keKristenan bahwa lahirnya penyesat yang semakin banyak, ada diantara mereka yang mengaku diri Kristen tetapi mereka sengaja menyelewengkan ajaran Iman Kristen yang benar, mereka membuat semua ajaran itu untuk keuntungan mereka sendiri. Berhati-hati dalam segala mendengar pengajaran itu penting, hal ini mengingatkan pembaca bahwa orang Kristen juga harus belajar mengenal firman Allah yang sejati.
3.      Komentar terhadap kitab Kolose.
Kitab Kolose adalah kitab yang pernah pembaca bahas dalam presentasi kelas dan ini sangat memberkati, mengapa? karena bagi pembaca Paulus telah memperlihatkan keadaan zaman yang sudah berlalu sekian abad kepada pembaca, bahwa ajaran-ajaran palsu itu sudah ada dan sudah timbul menggorogoti orang Kristen. Melalui bacaan kitab Kolose ini pembaca juga diberikan pengertian dan gambaran untuk melihat keadaan saat ini. ajaran gnostik itu yang ada diantara jemaat Kolose kini menyebar keseluruh dunia, pada abad ini Indonesia pun terserang ajaran ini dalam ruang lingkup Kristen. Pembaca merasa bersedih bahwa banyak orang Kristen yang sudah menganut paham ini dan mencampur aduk dengan sistem etika Kristen. Pembaca sedang berusaha membuat suatu rencana bagaimana ide untuk memperbaharui keKristenan dengan selalu melakukan penyelidikan firman Allah dengan sikap yang ketat dan akurat. Banyak orang Kristen saat ini yang kurang memperhatikan keadaan mereka sendiri. Kitab Kolose ini memberikan penjelasan keutamaan Kristus dalam pasal 1, ini sangat kuat dan dalam ayat-ayat dalam pasal 1 ini terdapat juga doktrin Kristus, dan keTuhanan Yesus Kristus yang begitu istimewa.
4.      Komentar terhadap kitab Filemon.
Kitab Filemon adalah kitab yang ditulis oleh rasul Paulus, kitab ini dialamatkan kepada seorang pengerja atau teman pengerja Paulus. ketika pembaca membaca kitab Filemon, pembaca mendapatkan teladan yang baik dari teladan Paulus yaitu bagaimana sikap dan perjuangan Paulus sehingga melahirkan anak-anak rohani seperti Onesimus yang adalah seorang budak dari Filemon, Onesimus pernah melarikan diri dari Filemon karena kesalahannya. Onesimus ternyata tertangkap dan dia dimasukkan ke penjara di Roma. Bukanlah hal yang kebetulan namun bila kita melihat bahwa ada kehendak Allah mengapa Onesimus bertemu Paulus. Isi kitab Filemon ini Paulus membuktikan bahwa Onesimus yang dahulunya hidup dalam keduniawiannya kini telah diubahkan, dan dia ditugaskan oleh Paulus untuk membantu pelayanan Filemon. Teladan dari Paulus adalah mendidik seseorang sampai berhasil kemudian beri tugas untuk mempraktekkan teori yang sudah tertanam dalam diri. Pertobatan Onesimus membuat ia berubah sikap dan perilaku, mengapa? karena sudah diperkenalkan dengan jalan yang benar bagaimana bersikap sebagai hamba.
Demikian laporan baca penyeledikan Kitab yaitu surat-surat dari penjara yang dituliskan oleh Paulus, pembaca merasa diberkati dan diberikan suatu inspirasi untuk mengenal pribadi Tuhan Yesus dan sikap-sikap Paulus yang layak diteladani. Terimakasih kepada Bapak Dosen Pdt. Manto Manurug, S.Th. yang sudah memberikan tugas ini, beliau memberikan tugas-tugas penyelidikan ini bertujuan agar pembaca bisa mengerti dan memahami serta memberikan pengalaman dalam menyelidiki kitab surat-surat penjara. Pembaca mengucapkan terimakasih kepada Bapa Dosen, salam kasih Tuhan Yesus Kristus menyertai kita sekalian sampai selama-lamanya, amin.

2 komentar: