KOMENTAR PEMBACA MENGENAI SURAT-SURAT PENJARA
TULISAN RASUL PAULUS
OLEH: RIAN FRINANDOE
1. Komentar
pembaca terhadap kitab Efesus.
Kitab
Efesus yang ditulis oleh rasul Paulus ini begitu menghibur pembaca sebab dimana
Paulus telah memberikan suatu penegasan juga mengenai keselamatan orang-orang
percaya. Kitab yang berisi 6 pasal ini memberikan berbagai pengertian yang
tuntas mengenai keTuhanan Yesus Kristus, sehingga pembaca pun kagum bagaimana
Paulus yang dahulu adalah seorang pengaiaya dan pembantai dapat mengenal
Kristus dan memperkenal Kristus dengan lidah yang pasih dan dengan logika yang
tuntas, dimana juga telah terbukti bahwa dengan rasio yang tunduk kepada iman
Kristus maka kita dapat mengenal Kristus dengan baik dan sejati. Dalam pasal
pertama dan kedua, Paulus memberi pengertian yang jelas apa maksud Allah
menyelamatkan manusia, dimana semuanya itu hanya semata-mata karena kasih
karunia Tuhan Allah dan anugerah Tuhan Allah. Ucapan-ucapan syukur yang Paulus
ungkapkan membuat isi surat ini begitu terlihat puitis menurut pembaca,
kalimat-kalimat yang mendalam menembus dasar hati manusia untuk mengerti
tentang Allah dan kasih karunia Allah. Pasal 2 sangat membuat pembaca merasa
teringat dengan kehidupan yang masa lalu pernah terjadi. Dalam ayat pasal 2 ini
pembaca dapat mengerti lebih lagi meskipun sudah dipelajari, namun terasa lebih
nyaman ketika merenungkannya sendiri bagaimana ayat-ayat ini berbicara. Hidup
yang dahulu suram, penuh kedagingan, dan kehendak sendiri kini sudah mati ketika
hidup dalam Kristus. Ini adalah kalimat-kalimat yang terindah dan tidak ada
dalam kitab-kitab agama lain, saya merasa kagum melihat setiap frasa-frasa
kitab Efesus yang ditulis Paulus. Paulus juga mencakup gaya hidup bagaimana
dalam kekeluargaan, ini menjadi suatu semacam perintah dan pengingat bagi orang
percaya agar bagaimana menjalin hubungan hidup berkeluarga. Sebab Allah
mencintai yang namanya kerukunan dan keharmonisan dalam keluarga. Hidup dalam
ketaatan memang sulit, namun pembaca sadar bahwa tidak akan terlalu sulit
jikalau ada kemauan diri untuk menyenangkan hati Tuhan.
2. Komentar terhadap kitab Filipi.
Suatu
teladan yang patut diteladani dari Paulus adalah bagaimana cara dan sikap untuk
mengucap syukur kepada Allah terlebih dahulu. Ini adalah teladan yang patut
dicontohi dari Paulus. Sebab dengan mengucap syukurlah kita sebagai orang
percaya mengenal Allah pribadi. Paulus ketika dalam penjara (pasal 1:12-26), ia
menganggap bahwa apa yang terjadi padanya itu telah memajukan pemberitaan Injil
Kristus kepada mereka yang dialamatkan. Hal ini juga menjadi teladan bagi
setiap hamba Tuhan. Pembaca sadar bahwa patutlah mengucap syukur kepada Tuhan
Allah dan rela menderita dalam penderitaan tugas pekabaran Injil demi kemajuan
Injil. Pembaca dapat mengerti keadaan Paulus, tetapi pembaca tidak tahu
bagaimana rasanya dipenjara bertahun-tahun. Paulus memberikan teladan kepada
pembaca supaya semakin sadar lagi bahwa tugas pemberitaan Injil itu tidak
selalu dalam keadaan yang kaya raya, tetapi dalam penderitaan itu dapat
mengucap syukurlah yang menjadi kesenangan bagi Tuhan. Dalam kitab Filipi
pembaca juga menemukan nasihat-nasihat untuk menjalani hidup ini yaitu dengan
berjuang memperjuangkan iman keKristenan sekalipun berada dalam tekanan-tekanan
hidup yang menekan jiwa. Paulus memberikan kesadaran kepada pembaca bahwa bukan
saja anugerah keselamatan yang diberikan kepada orang percaya, tetapi juga
diberikan hal untuk turut menderita bersama Kristus. Pembaca kaget dan heran,
mengapa Tuhan demikian, namun semua itu menyadarkan bahwa menjadi orang yang
dipilih Allah bukan saja untuk menikmati kenikmatan semata, tetapi juga untuk
menikmati kesusahan dan penderitaan seperti Tuhan Yesus Kristus. Pembaca juga
diberikan pemahaman tentang kebenaran yang sejati oleh rasul Paulus, yaitu
bahwa sebagai orang Kristen harus lebih berhati-hati dengan orang-orang yang
mencoba menyelewengkan ajaran Kristen. Paulus dengan tegas mengingatkan pembaca
dan orang Kristen lainnya bahwa orang-orang yang semacam itu adalah
anjing-anjing, mereka adalah pekerja yang jahat. zaman saat ini memperlihat
kepada keKristenan bahwa lahirnya penyesat yang semakin banyak, ada diantara
mereka yang mengaku diri Kristen tetapi mereka sengaja menyelewengkan ajaran
Iman Kristen yang benar, mereka membuat semua ajaran itu untuk keuntungan
mereka sendiri. Berhati-hati dalam segala mendengar pengajaran itu penting, hal
ini mengingatkan pembaca bahwa orang Kristen juga harus belajar mengenal firman
Allah yang sejati.
3. Komentar terhadap kitab Kolose.
Kitab
Kolose adalah kitab yang pernah pembaca bahas dalam presentasi kelas dan ini
sangat memberkati, mengapa? karena bagi pembaca Paulus telah memperlihatkan
keadaan zaman yang sudah berlalu sekian abad kepada pembaca, bahwa
ajaran-ajaran palsu itu sudah ada dan sudah timbul menggorogoti orang Kristen.
Melalui bacaan kitab Kolose ini pembaca juga diberikan pengertian dan gambaran
untuk melihat keadaan saat ini. ajaran gnostik itu yang ada diantara jemaat
Kolose kini menyebar keseluruh dunia, pada abad ini Indonesia pun terserang
ajaran ini dalam ruang lingkup Kristen. Pembaca merasa bersedih bahwa banyak
orang Kristen yang sudah menganut paham ini dan mencampur aduk dengan sistem
etika Kristen. Pembaca sedang berusaha membuat suatu rencana bagaimana ide untuk
memperbaharui keKristenan dengan selalu melakukan penyelidikan firman Allah
dengan sikap yang ketat dan akurat. Banyak orang Kristen saat ini yang kurang
memperhatikan keadaan mereka sendiri. Kitab Kolose ini memberikan penjelasan
keutamaan Kristus dalam pasal 1, ini sangat kuat dan dalam ayat-ayat dalam
pasal 1 ini terdapat juga doktrin Kristus, dan keTuhanan Yesus Kristus yang
begitu istimewa.
4. Komentar terhadap kitab Filemon.
Kitab
Filemon adalah kitab yang ditulis oleh rasul Paulus, kitab ini dialamatkan
kepada seorang pengerja atau teman pengerja Paulus. ketika pembaca membaca
kitab Filemon, pembaca mendapatkan teladan yang baik dari teladan Paulus yaitu
bagaimana sikap dan perjuangan Paulus sehingga melahirkan anak-anak rohani
seperti Onesimus yang adalah seorang budak dari Filemon, Onesimus pernah
melarikan diri dari Filemon karena kesalahannya. Onesimus ternyata tertangkap
dan dia dimasukkan ke penjara di Roma. Bukanlah hal yang kebetulan namun bila
kita melihat bahwa ada kehendak Allah mengapa Onesimus bertemu Paulus. Isi
kitab Filemon ini Paulus membuktikan bahwa Onesimus yang dahulunya hidup dalam
keduniawiannya kini telah diubahkan, dan dia ditugaskan oleh Paulus untuk
membantu pelayanan Filemon. Teladan dari Paulus adalah mendidik seseorang sampai
berhasil kemudian beri tugas untuk mempraktekkan teori yang sudah tertanam
dalam diri. Pertobatan Onesimus membuat ia berubah sikap dan perilaku, mengapa?
karena sudah diperkenalkan dengan jalan yang benar bagaimana bersikap sebagai
hamba.
Demikian
laporan baca penyeledikan Kitab yaitu surat-surat dari penjara yang dituliskan
oleh Paulus, pembaca merasa diberkati dan diberikan suatu inspirasi untuk
mengenal pribadi Tuhan Yesus dan sikap-sikap Paulus yang layak diteladani.
Terimakasih kepada Bapak Dosen Pdt. Manto Manurug, S.Th. yang sudah memberikan
tugas ini, beliau memberikan tugas-tugas penyelidikan ini bertujuan agar
pembaca bisa mengerti dan memahami serta memberikan pengalaman dalam
menyelidiki kitab surat-surat penjara. Pembaca mengucapkan terimakasih kepada
Bapa Dosen, salam kasih Tuhan Yesus Kristus menyertai kita sekalian sampai
selama-lamanya, amin.
ini tulisan mu?atau kutipan?
BalasHapusiya, iyalah tulisan ku ka...
Hapus