Berita yang kudengar
adalah berita tentang Dia, kabar itu seperti kabar buruk bagi ku sebelum aku
mengenal berita baik yang Dia maksudkan, oleh sebab Dia ku dengar telah
dianiaya, Dia diludahi didepan umum. Ketika di aniaya Dia tidak melawan, tidak
memberontak, Dia hanya diam dan tak bersuara sedikitpun, Dia pukuli dengan
ditutupi wajahnya dan Dia minta untuk bicara tapi Dia tidak bicara. kemudian
Dia dibawa ke pemerintahan, Dia juga dituduh dan difitnah yang tidak
benar. Sebenarnya Dia mencintai aku, Dia
juga menyayangi mereka yang menganiaya Dia, kasih-Nya besar kepada manusia.
Setelah dituduh Dia harus menuju ketempat yang jauh yang beratus-ratus
kilometer jauhnya untuk diperhadapkan kepada raja, raja itu senang mendengar
kedatangan-Nya sebab ia sudah lama mendengar tentang Dia, tetapi seketika juga
raja mengubah kegembiraannya dengan kemarahan. Dia dipukuli, Dia ditombak, dan
kemudian Dia dikembalikan lagi kepada kaisar yang ada di Yerusalem, Dia harus
berjalan beratus-ratus kilometer lagi. Dia belum sempat tidur, Dia tidak ada
waktu istirahat, Dia tidak ada waktu minum dan makan, Dia lapar, keringatnya
mengucur dari rambut sampai ke ujung kaki, dengan keringat itu pukulan yang
membengkak dibagian wajahnya perih. Dia mendapatkan hukuman dicambuk seluruh
tubuh-Nya hancur, Aku tidak tahan mendengar berita tentang Dia, bagaimanakah
rupa-Nya, bagaimanakah kulitnya yang dicambuk? ada yang mengatakan kulitnya
lepas dari tubuhnya, dan koyakan yang begitu mengerikan, mereka membantai Dia,
mereka tidak berkemanusiaan kepada Dia. Aku tak rasanya tak sanggup seperti
Dia, kemudian Dia diberikan hukuman di salib setelah dicambuk, dengan kondisi
yang mengerikan dan darah yang tiada hentinya mengalir dari tubuh-Nya Dia
dipaksa membawa salib-Nya sendiri, diperjalanan menuju bukit tengkoraklah
tempatnya untuk Dia disalib. Hanya Dia yang begitu kuat untuk menanggung salib
itu, salib yang berat kayu yang memalukan Dia bawa untuk Dia disalib. Dengan
kelelahan-Nya Dia menyanggupi semua itu, ketika diperjalanan Dia dicaci maki,
Dia dianggap najis dan terkutuk, Dia dianggap berdosa, bahkan lebih dari itu.
Sebelum semua berakhir, Dia mulai berbaring disalib ketika tiba di bukit
tengkorak. Mereka sambil mencaci Dia, mereka jahat terhadap Dia, padahal Dia
sendiri tidak jahat kepada mereka bahkan sedikit pun tidak ada perbuatan jahat
yang Dia lakukan. Kedua tangan-Nya mulai dipaku dengan kejam, darah-Nya keluar
dengan kengerian. Kemudian kaki-Nya dipaku pula, hancurlah tulang-tulang-Nya.
Baju-Nya dibuka dan Dia ditelanjangi didepan orang banyak. Salib pun mulai
didirikan dan semua orang melihat kemaluan-Nya. Namun dalam berita itu Dia
tidak berteriak, tidak ada teriakan keluar dari mulut-Nya. Kalimat pertama
muncul dan Dia melihat semua orang yang memandang Dia, kata-Nya: Ya Bapa
ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
Dalam berita yang begitu
menyedihkan ini, Dia mengatakan bahwa itu adalah kabar baik. Ia bagiku dan
orang-orang yang mencintai-Nya adalah kabar baik, tetapi bagi Dia, Dia harus
menanggung dosa dan pelanggaran ku agar aku bisa di bertemu dengan Bapa. Aku
menangis, begitu besar cinta-Nya kepada ku, begitu besar kasih-Nya bagi orang-orang
berdosa. Aku yang berdosa kini telah menerima pengampunan melalui Dia yang
berkorban di kayu salib sampai Dia mati, saat-saat sendiri Dia rasakan dikayu
salib dimana semua teman-teman-Nya meninggalkan Dia supaya aku tidak merasa
sendiri. Ketika aku sendiri Dialah yang menemani aku, meskipun aku tidak
melihat-Nya namun karena aku percaya kepada-Nya maka aku dapat merasakan Dia
hadir menemani aku dalam segala hal. aku hanya bisa berkata Tuhan ingatlah akan
aku jikalau Engkau datang sebagai Raja, kini Engkau menjadi Raja, janganlah
lupakann Aku. Terimakasih Tuhan Yesus, aku sayang pada Mu, sampai kepada
kekekalan... Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar