Ryan
Frinandoe.
Lima
Dasar Calvinisme, Paham Predestinasi.
Benarkah
manusia sekali selamat tetap selamat? Benar. Apabila kita menyelidiki Alkitab
dengan baik dan dengan ketat maka kita akan menemukan yang namanya paham
pemilihan sejak semula oleh Allah. Pemilihan Allah ini atas dasar kehendak-Nya
sendiri dan tak dapat satupun manusia mengubah ketetapan ini. Allah menentukan
orang-orang yang akan selamat dan masuk dalam kerajaan Allah (sorga), juga
Allah akan menentukan orang yang tidak akan selamat. Yesus Kristus pernah
berdoa kepada Allah Bapa supaya murid-murid-Nya dilindungi oleh Bapa, namun ada
Yesus berkata juga bahwa ada diantara mereka yang sudah ditentukan binasa.
Siapa Dia, yaitu Yudas Isrkariot. “Selama
Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang
telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada
seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan
untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci”, (Yohanes
17:12). Dalam ayat ini ada satu pertanyaan yaitu mengapa Yesus memilih Yudas
untuk menjadi murid-Nya? jawabannya adalah Yesus mengijinkan juga orang-orang
yang tidak selamat untuk bisa menikmati anugerah kasih karunia Allah. Yudas
mewakili orang-orang yang tidak dipilih Allah. Yudas Iskariot akhirnya pun
binasa dan genaplah firman Allah dalam kitab Mazmur 41:10. Bagaimana dengan
orang Kristen? Mereka akan diselamatkan apabila mereka adalah orang yang sudah
ditentukan selamat oleh Allah. Berarti bolehkah berbuat dosa? Tidak!!!.
Buktinya ada ajaran itu yang mengajarkan bahwa manusia bila selamat ya tetap
selamat? Ya ajaran ini benar, tetapi Allah tidak memperkenankan manusia untuk
berbuat dosa karena sudah ditentukan selamat. Allah akan menghukum dia selama
dia hidup, Allah akan mengadili dia sampai dia bertobat pada akhirnya, lalu
bagaimana jika ia sekalipun dihukum tetapi ia tidak mau bertobat? Tidak ada
yang dapat melawan kehendak Allah, Roh Kudus datang gunanya menginsafkan orang
pilihan untuk menyesal atas dosanya dan kembali kepada Allah, dan pada akhirnya
ia akan kembali kepada Allah. Apakah Allah pilih kasih? Tidak!!!. Allah adil
dan Dia setia kepada janji-Nya. Allah tetaplah kasih. Yesus berkorban bagi
manusia itu karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia atau orang-orang
pilihan-Nya. Yesus datang kedunia untuk orang-orang pilihan-Nya diselamatkan
dari dosa. Bagaimana jikalau ia adalah orang Kristen tahu-tahunya pada akhirnya
nanti ternyata dia tidak selamat? Selama menjadi Kristen ia menikmati anugerah
Allah dalam dunia, kalau dia memang ditentukan untuk binasa dia tetap akan
berada dalam kebinasaan. Tetapi apabila dia adalah juga orang Kristen dan ia
sudah ditentukan untuk selamat, maka ia akan selamat. Ketahuilah manusia tidak
punya hak bebas untuk dapat memilih Allah, tetapi Allahlah yang berhak memilih.
Manusia hidup dibawah otoritas Allah,
bukan Allah yang tunduk pada otoritas dan kehendak manusia. Yesus
berkata, bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Kita akan melihat karya-karya dari paham Calvinisme yang memberikan kepada kita paham kedaulatan Allah dan karya Allah.
1. Total Depravity.
Ketika
manusia belum terjatuh dalam dosa, manusia itu baik dimata Allah, murni dihadapan
Allah, Allahpun melihat diri-Nya sebagai gambar dan rupa-Nya. Namun itu tidak
bertahan lama juga akhirnya, ternyata manusia jatuh dalam dosa. Allah yang
dulunya dekat dan bergaul dengan manusia kini mulai memisahkan diri dari
manusia, karena Dia tidak hendak kekudusan-Nya dikotori. Manusia yang jatuh
kedalam dosa, maka kehilangan kemuliaan yang Allah berikan kepada mereka.
Mereka berdosa dan tidak dapat melihat Allah lagi. Dimata Allah manusia sudah
rusak, sudah tercemar, dan kotor total dan begitu murtad. Manusia tidak dapat
bertanggung jawab atas dosanya.
2. Unconditional Election.
Pemilihan
yang Allah lakukan ini adalah hanya semata-mata karena kehendak-Nya. pemilihan
yang tidak bersyarat ini sebagai bukti bahwa Allah penuh kasih dan adil. Manusia
itu dipilih-Nya sejak semula agar menjadi warga kerajaan-Nya. lalu bagaimana
dengan yang tidak dipilih? Yang tidak dipilih akan binasa dalam kebinasaan,
mereka adalah orang-orang yang murtad dan tidak mau percaya kepada Allah sampai
mati. Mati dalam kesia-siaan belaka, bagaimana jika mereka pernah menjadi orang
Kristen? Mereka menjadi orang Kristen apakah hidupnya menjunjung tinggi dan
menghargai pengorbanan Kristus atau tidak? Ini perlu dipertanyakan
keKristenannya. Mengapa kita harus beritakan Injil? Jawabannya adalah supaya
orang-orang pilihan Allah itu mendengar kabar baik dan mengenal Yesus bahwa
Yesus telah memilihnya agar menjadi kerajaan sorga. Pemilihan ini hanya karena
semata-semata kehendak Allah bukan kehendak manusia yang memberikan pilihan
kepada Allah.
3. Limited Atonement.
Yesus
yang tersalib adalah Yesus Kristus. Dia yang mati dikayu salib dengan makna
pengampunan dosa, itu bukan untuk semua manusia berdosa, tetapi untuk orang-orang
berdosa yang dipilih Allah. Penebusan ini bersifat terbatas karena bukan untuk
semua orang tetapi kepada setiap orang pilihan saja.
4. Irresistible Grace.
Pada
waktu Tuhan Allah menyelamatkan seseorang maka orang itu tidak dapat menolak
kasih karunia Allah yang memilih Dia sebagai umat-Nya. Dengan demikian orang
berdosa itu bertobat dan ia kembali kepada Allah yang memilihnya dan disinilah
rencana Allah digenapi.
5. Preseverance Of The Saints.
Orang
Kristen yang sejati benar-benar sejati, dia tidak akan pernah berhenti menjadi
orang Kristen, meskipun ia murtad dan pergi dari Kristennya kemudian ia kembali
lagi kepada Allah, murtad lagi keselamatannya tidak hilang, namun suatu kali ia
akan menjadi Kristen lagi. Sebab peranan Roh Kudus begitu kuat untuk
menginsafkan dia dari dosa. Apa gunanya Injil? Injil adalah kekuatan Allah yang
akan menyelamatkan orang yang percaya. Injil mengandung kuasa ilahi. Tugas kita
hanyalah menyampaikannya, maka Roh Kuduslah yang akan berperan mempertobatkan
orang itu, kita hanya sebagai alat untuk memberitakannya, sebab Amanat Agung
harus dilakukan.
Banyak orang Kristen menolak paham
ini, padahal paham ini punya banyak bukti dalam ayat-ayat Alkitab dan melalui
penyampaian rasul Yesus. Saya tidak mengerti dengan mereka yang menolak paham
ini, mungkin mereka sudah dipengaruhi oleh paham Armenianisme yang menekankan
manusia punya kehendak bebas untuk memilih Allah.
Ajaran Calvin salah
BalasHapusMisunderstanding of God.
Dasar predestinasi adalah allah maha tahu
HapusAjaran Calvin salah
BalasHapusMisunderstanding of God.
Salahnya dimana ini benar...
BalasHapusKonsep dasar predetinasi adalah allah maha Tahu
BalasHapus