Selasa, 15 Oktober 2013

Lima Dasar Calvinisme, Paham Predestinasi


Ryan Frinandoe.
Lima Dasar Calvinisme, Paham Predestinasi.
Benarkah manusia sekali selamat tetap selamat? Benar. Apabila kita menyelidiki Alkitab dengan baik dan dengan ketat maka kita akan menemukan yang namanya paham pemilihan sejak semula oleh Allah. Pemilihan Allah ini atas dasar kehendak-Nya sendiri dan tak dapat satupun manusia mengubah ketetapan ini. Allah menentukan orang-orang yang akan selamat dan masuk dalam kerajaan Allah (sorga), juga Allah akan menentukan orang yang tidak akan selamat. Yesus Kristus pernah berdoa kepada Allah Bapa supaya murid-murid-Nya dilindungi oleh Bapa, namun ada Yesus berkata juga bahwa ada diantara mereka yang sudah ditentukan binasa. Siapa Dia, yaitu Yudas Isrkariot. “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci”, (Yohanes 17:12). Dalam ayat ini ada satu pertanyaan yaitu mengapa Yesus memilih Yudas untuk menjadi murid-Nya? jawabannya adalah Yesus mengijinkan juga orang-orang yang tidak selamat untuk bisa menikmati anugerah kasih karunia Allah. Yudas mewakili orang-orang yang tidak dipilih Allah. Yudas Iskariot akhirnya pun binasa dan genaplah firman Allah dalam kitab Mazmur 41:10. Bagaimana dengan orang Kristen? Mereka akan diselamatkan apabila mereka adalah orang yang sudah ditentukan selamat oleh Allah. Berarti bolehkah berbuat dosa? Tidak!!!. Buktinya ada ajaran itu yang mengajarkan bahwa manusia bila selamat ya tetap selamat? Ya ajaran ini benar, tetapi Allah tidak memperkenankan manusia untuk berbuat dosa karena sudah ditentukan selamat. Allah akan menghukum dia selama dia hidup, Allah akan mengadili dia sampai dia bertobat pada akhirnya, lalu bagaimana jika ia sekalipun dihukum tetapi ia tidak mau bertobat? Tidak ada yang dapat melawan kehendak Allah, Roh Kudus datang gunanya menginsafkan orang pilihan untuk menyesal atas dosanya dan kembali kepada Allah, dan pada akhirnya ia akan kembali kepada Allah. Apakah Allah pilih kasih? Tidak!!!. Allah adil dan Dia setia kepada janji-Nya. Allah tetaplah kasih. Yesus berkorban bagi manusia itu karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia atau orang-orang pilihan-Nya. Yesus datang kedunia untuk orang-orang pilihan-Nya diselamatkan dari dosa. Bagaimana jikalau ia adalah orang Kristen tahu-tahunya pada akhirnya nanti ternyata dia tidak selamat? Selama menjadi Kristen ia menikmati anugerah Allah dalam dunia, kalau dia memang ditentukan untuk binasa dia tetap akan berada dalam kebinasaan. Tetapi apabila dia adalah juga orang Kristen dan ia sudah ditentukan untuk selamat, maka ia akan selamat. Ketahuilah manusia tidak punya hak bebas untuk dapat memilih Allah, tetapi Allahlah yang berhak memilih. Manusia hidup dibawah otoritas Allah,  bukan Allah yang tunduk pada otoritas dan kehendak manusia. Yesus berkata, bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Kita akan melihat karya-karya dari paham Calvinisme yang memberikan kepada kita paham kedaulatan Allah dan karya Allah.
1.      Total Depravity.
Ketika manusia belum terjatuh dalam dosa, manusia itu baik dimata Allah, murni dihadapan Allah, Allahpun melihat diri-Nya sebagai gambar dan rupa-Nya. Namun itu tidak bertahan lama juga akhirnya, ternyata manusia jatuh dalam dosa. Allah yang dulunya dekat dan bergaul dengan manusia kini mulai memisahkan diri dari manusia, karena Dia tidak hendak kekudusan-Nya dikotori. Manusia yang jatuh kedalam dosa, maka kehilangan kemuliaan yang Allah berikan kepada mereka. Mereka berdosa dan tidak dapat melihat Allah lagi. Dimata Allah manusia sudah rusak, sudah tercemar, dan kotor total dan begitu murtad. Manusia tidak dapat bertanggung jawab atas dosanya.
2.      Unconditional Election.
Pemilihan yang Allah lakukan ini adalah hanya semata-mata karena kehendak-Nya. pemilihan yang tidak bersyarat ini sebagai bukti bahwa Allah penuh kasih dan adil. Manusia itu dipilih-Nya sejak semula agar menjadi warga kerajaan-Nya. lalu bagaimana dengan yang tidak dipilih? Yang tidak dipilih akan binasa dalam kebinasaan, mereka adalah orang-orang yang murtad dan tidak mau percaya kepada Allah sampai mati. Mati dalam kesia-siaan belaka, bagaimana jika mereka pernah menjadi orang Kristen? Mereka menjadi orang Kristen apakah hidupnya menjunjung tinggi dan menghargai pengorbanan Kristus atau tidak? Ini perlu dipertanyakan keKristenannya. Mengapa kita harus beritakan Injil? Jawabannya adalah supaya orang-orang pilihan Allah itu mendengar kabar baik dan mengenal Yesus bahwa Yesus telah memilihnya agar menjadi kerajaan sorga. Pemilihan ini hanya karena semata-semata kehendak Allah bukan kehendak manusia yang memberikan pilihan kepada Allah.
3.      Limited Atonement.
Yesus yang tersalib adalah Yesus Kristus. Dia yang mati dikayu salib dengan makna pengampunan dosa, itu bukan untuk semua manusia berdosa, tetapi untuk orang-orang berdosa yang dipilih Allah. Penebusan ini bersifat terbatas karena bukan untuk semua orang tetapi kepada setiap orang pilihan saja.
4.      Irresistible Grace.
Pada waktu Tuhan Allah menyelamatkan seseorang maka orang itu tidak dapat menolak kasih karunia Allah yang memilih Dia sebagai umat-Nya. Dengan demikian orang berdosa itu bertobat dan ia kembali kepada Allah yang memilihnya dan disinilah rencana Allah digenapi.
5.      Preseverance Of The Saints.
Orang Kristen yang sejati benar-benar sejati, dia tidak akan pernah berhenti menjadi orang Kristen, meskipun ia murtad dan pergi dari Kristennya kemudian ia kembali lagi kepada Allah, murtad lagi keselamatannya tidak hilang, namun suatu kali ia akan menjadi Kristen lagi. Sebab peranan Roh Kudus begitu kuat untuk menginsafkan dia dari dosa. Apa gunanya Injil? Injil adalah kekuatan Allah yang akan menyelamatkan orang yang percaya. Injil mengandung kuasa ilahi. Tugas kita hanyalah menyampaikannya, maka Roh Kuduslah yang akan berperan mempertobatkan orang itu, kita hanya sebagai alat untuk memberitakannya, sebab Amanat Agung harus dilakukan.

            Banyak orang Kristen menolak paham ini, padahal paham ini punya banyak bukti dalam ayat-ayat Alkitab dan melalui penyampaian rasul Yesus. Saya tidak mengerti dengan mereka yang menolak paham ini, mungkin mereka sudah dipengaruhi oleh paham Armenianisme yang menekankan manusia punya kehendak bebas untuk memilih Allah.

5 komentar:

  1. Ajaran Calvin salah
    Misunderstanding of God.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dasar predestinasi adalah allah maha tahu

      Hapus
  2. Ajaran Calvin salah
    Misunderstanding of God.

    BalasHapus
  3. Salahnya dimana ini benar...

    BalasHapus
  4. Konsep dasar predetinasi adalah allah maha Tahu

    BalasHapus