Hidup Kristen Yang Diperbaharui
Efesus 4:17-19.
Pendahuluan.
Siapakah orang Kristen, bagaimanakah cara hidup orang Kristen? Orang Kristen yang hidupnya sejati adalah orang Kristen yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, orang Kristen yang sejati adalah orang Kristen yang hidupnya semua diserahkan kepada Tuhan, baik itu pikirannya, pola hidup, harapannya, jalan hidupnya dan segala apa yang ada padanya. Orang Kristen yang semacam inilah orang yang mempunyai masa depan yang baik. Mereka punya perasaan yang harus rela menderita karena pembelaan yang benar terhadap keKristenannya. Apakah semua orang Kristen itu orang yang bodoh? saya menjawabnya “tidak”. Orang Kristen yang sejati adalah orang Kristen yang selalu ingin mengenal Tuhan dengan sikap dan tindakan yang melakukan kehendak Bapa sesuai dengan keharusan yang ditetapkan oleh Kristus. Banyak orang diluar Kristen dari zaman ke zaman menganggap orang Kristen itu orang yang bodoh. Orang Kristen yang bodoh adalah orang yang tidak mau belajar firman Tuhan, tidak mau menulusuri firman Tuhan, yang hanya menyimpan Alkitab sampai berdebu karena tidak pernah dibaca sama sekali, akibat perbuatan dan tindakan semacam ini mereka menjadi bodoh dan tidak mengerti apa-apa. Orang Kristen tidak semua bodoh, orang Kristen yang pintar adalah orang Kristen yang disiplin firman Tuhan. Ada kemungkinan besar juga bahwa orang Kristen yang pintar dan cinta kepada Tuhan sungguh-sungguh masih dikatakan bodoh menurut dunia. Mengapa mereka berkata demikian? Karena pada dasarnya manusia menganggap diri hebat dari yang lain, mereka punya pandangan yang sempit soal ini. Sebab dengan banyak alasan yaitu seperti halnya tidak mungkin orang Kristen berani percaya dan beriman kepada Yesus yang sudah disalib, dan mati disalib, Yesus hanya manusia untuk apa disembah. Suara ini demikian banyak dimulut orang-orang diluar Kristen yang sembarangan mengatakan demikian. Tetapi tidaklah heran memang dunia membenci Tuhan Yesus. Tuhan Yesus pernah berkata, berbahagialah jikalau kamu dibenci oleh karena namaKu, sebab kamu akan empunya Kerajaan Sorga. Perkataan Tuhan Yesus ini hanya diberikan kepada orang Kristennya sungguh-sungguh mau belajar dan melakukan firman Allah dalam segala aspek kehidupannya.
Dari abad ke abad hingga abad yang ke 21 ini ada banyak ajaran-ajaran Kristen yang mulai menyimpang, karena adanya pengaruh pikiran-pikiran dari luar yang mengakibatkan sistem ajaran Kristen mulai keluar jalur dari kebenaran yang sejati. Mereka yang melakukan praktek semacam ini menganggap bahwa mereka sedang memperbaharui sistem kehidupan keKristenan tetapi sesungguhnya mereka sedang menyimpang dan keluar jalur. Saat ini kita akan melihat bagaimanakah hidup orang Kristen yang diperbahurui?
Ada 3 hal yang akan kita bicarakan untuk mengetahui bagaimana hidup orang Kristen yang diperbaharui, yaitu sebagai berikut.
1. Orang Kristen membuang pikiran yang sia-sia, ayat 17.
Membicarakan tentang konteks dalam ayat ini, rasul Paulus menegaskan dan memberikan pengertian yang jelas dan bersifat mendasar kepada orang Kristen yang ada di Efesus. Di Efesus ada suatu lembaga pendidikan yaitu pendidikan filsafat yang selalu mempengaruhi pikiran-pikiran masyarakat, lembaga pendidikan ini tidak jauh dari kota Efesus yaitu nama kota itu Atena. Di Atena bukan saja mempelajari tentang filsafat ilmu bijaksana berpikir tetapi juga mempelajari mitologi Yunani. Masyarakat Efesus kebanyakan orang-orang yang punya pikiran-pikiran filsafat dan tahu tentang mitologi-mitologi Yunani. Jemaat di Efesus pun mungkin pernah terpengaruh dari orang-orang diluar gereja yaitu pengaruh ajaran-ajaran yang menyebar kesana kemari tidak karuan ditambah lagi dengan paham gnostik yang sudah lama berkembang sepanjang sejarah sebelum Yesus paham itu sudah ada. Rasul Paulus tidak hendak jemaat ini disesatkan pikirannya oleh ilmu-ilmu pengetahuan ya seperti itu, sebab Paulus sudah menilai dari awal bahwa ajaran-ajaran yang seperti itu berlawanan dengan keberadaan firman Allah. Dalam Alkitab Terjemahan tahun 1989 ayat yang dibahas ini berbunyi seperti ini: “Karena itu, izinkan saya mengatakan hal ini demi Tuhan: Janganlah hidup seperti orang yang sesat, sebab mata mereka dibutakan dan pikiran mereka dikacaukan. Hati mereka tertutup dan sama sekali gelap. Mereka jauh dari kehidupan Allah karena telah menutup hati terhadap Dia dan tidak memahami jalan-Nya.” Paulus sangat bersikeras menasihatkan jemaat Efesus untuk hidup tidak seperti orang sesat atau mereka yang hidupnya tidak sejalan dengan kehendak Allah, surat Paulus ini bertujuan juga memperbaharui pikiran dan hati orang Kristen di Efesus untuk selalu hidup dengan memandang kepada Tuhan dan firman-Nya yang dimana pemikiran dan hati orang Kristen harus berada dibawah otoritas Allah. Paulus mengatakan juga bahwa orang yang mau dibutakan rasionya karena ajaran-ajaran itu mereka adalah orang yang sesat, dan mereka adalah orang kacau balau. Baiklah maksud Paulus agar orang Kristen yang ada di Efesus tidak mudah terpengaruh terhadap ajaran-ajaran yang selalu memperilahkan rasio sebagai tuhan dalam askpek kehidupan sebagai orang percaya, maksudnya biarlah pikiran manusia itu hendaknya harus menundukkan diri kepada Allah dan kepada kebenaran Allah.
Melihat keadaan sekarang yang semakin kacau membuat banyak hati orang Kristen yang sungguh-sungguh terpukul karena melihat saudara seiman yang telah meninggalkan iman kepercayaannya kepada Kristus dan cenderung untuk menuntut kekayaan dunia, mereka terhilang sebab karena pengaruh filsafat agama-agama yang tidak bertanggung jawab atas kebenaran mereka sendiri karena memang apa yang mereka lakukan bukanlah belajar kebenaran yang sejati. Kehidupan Kristen harus selalu diperbaharui setiap hari dengan belajar firman Tuhan, mengenal doktrin yang benar dan yang terbukti dari kebenaran yang mendalam dari firman Tuhan. Saya pikir banyak doktrin-doktrin yang bermunculan sehingga mengakibatkan keKristenan kacau pikirannya sehingga membuat suatu pemikiran yang kesia-siaan saja. Ini diakibatkan karena tidak menundukkan pikiran/rasionya kepada kebenaran yang sejati, malah mereka menuangkan pikiran mereka kepada kebenaran sehingga kebenaran itu menjadi nomor dua dan menjadikan pikiran/rasio itu menduduki tempat yang pertama dan yang istimewa. Dalam nama Tuhan Yesus saya berkata kepada orang Kristen, hiduplah dalam kebenaran yang sejati dan pikirkan Allah dengan benar dan bukan dengan pikiran-pikiran yang bodoh yang sia-sia, karena itu akan mengakibatkan engkau sendiri dapat keluar dari jalur kehendak Allah.
2. Orang Kristen tidak menjauhkan diri dari persekutuan dengan Allah, ayat 18.
Orang Kristen yang sejati adalah orang Kristen yang hidupnya selalu berada dan hadir dalam segala persekutuan dan tidak menjauhkan diri dari persekutuan. Dalam persekutuan orang percaya/Kristen akan munculnya namanya kebersamaan, dalam kebersamaan itu ada perasaan yang bertanggung jawab kemudian dalam tanggung jawab itu terkandung makna yang dalam yaitu tanggung jawab mengenai iman. Persekutuan itu penting adanya, sebab dalam persekutuan ada suatu pekerjaan yang harus dilakukan yaitu belajar firman Tuhan dan mempraktekkan firman Tuhan. Persekutuan yang dimaksud adalah persekutuan dengan Tuhan Allah yaitu Yesus Kristus. Bersekutu dengan Tuhan Yesus dan firman-Nya bukanlah menjadi hal yang merugikan tetapi malah menguntungkan. Sebab saat belajar mengenal Tuhan Yesus dalam persekutuan, itu akan memperkokoh iman. Segala aspek moral, etika, dan kebudayaan harus tunduk kepada firman Tuhan, dan firman Tuhan menjadi iman bagi Kristen kemudian iman itu akan menguasai seluruh aspek moral, etika, kebudayaan dan sebagainya. Iman menjadi memuncak sehingga meliputi semua aspek kehidupan Kristen. Jadi persekutuan orang Kristen dengan Allah tidak perlu dijauhi, mengapa? tidak ada yang dirugikan. Salahnya bila orang Kristen mulai menjauh dari persekutuan maka hidupnya akan mulai rusak dan mulai melawan Allah. Orang yang melawan Allah disebabkan karena mengandalkan logika berpikir dan menjadikan rasio itu sebagai ilahnya. Jika ada tindakan orang Kristen semacam ini akan sangat membahayakan akibat dari perbuatan yang bodoh dan sia-sia mengakibatkan dia dapat melawan Allah dan jauh dari Allah. Orang Kristen yang sejati adalah orang Kristen yang tidak menjauhkan diri dari persekutuan dengan Tuhan. baik itu persekutuan secara pribadi, kelompok, keluarga, ibadah, dll.
3. Orang Kristen tidak menyerahkan dirinya kepada kecemaran, ayat 19.
Aspek dan nilai moral orang Kristen harus tinggi dari nilai-nilai moral yang dari dunia, mengapa? Sesuai dengan julukan anak-anak Allah atau manusia yang sudah dibaharui oleh Allah maka orang Kristen harus lebih baik dan lebih disiplin moralnya dari pada mereka yang moralnya rendah. Kecemaran adalah suatu tindakan yang najis bagi orang Yahudi, Paulus memandangnya dari sudut apa yang menjadi kegenapan firman Yesus Kristus,. Bahkan taurat pun melarang keras melakukan kecemaran. Kecemaran ini digolongkan kepada tindakan yang namanya hawa nafsu hingga membiarkan tubuh tercemar kesana kemari tidak karuan sehingga merusak rasio, hati dan tubuh serta bagian jiwa yang lainnya. Dalam zaman itu ada satu ajaran yang filsafatnya berbunyi demikian: materi itu jahat, tetapi roh itu baik. Inilah yang namanya filsafat orang-orang Gnostik. Mereka mempengaruhi orang Kristen yang sungguh-sungguh. Sehinga Paulus dengan ironis mengatakan bahwa perasaan mereka telah tumpul, atau dalam terjemahan lain, hati mereka bebal artinya tidak mau tunduk kepada kebenaran yang sejati. Orang Kristen yang sejati adalah orang Kristen yang tidak menyerahkan dirinya kepada kecemaran hawa nafsu dengan sembarangan menyerahkan tubuhnya baik kepada berhala maupun kepada sesamanya contohnya pelacur. Lebih bahaya apabila orang Kristen membuat hidupnya menjadi seorang pelacur, lebih berbahaya seorang laki-laki menjadikan hidupnya sebagai seorang pribadi menjadi banci dan melawan kodratnya sebagai laki-laki. Semua tindakan-tindakan semacam itu Paulus mengatakan mereka adalah hati yang tumpul dan yang menyerahkan dirinya kepada hawa nafsu.
Kesimpulan.
Siapakah orang Kristen yang sejati, bagaimanakah gaya hidup orang Kristen yang sudah menjadi manusia baru yang dibaharui Allah melalui pengorbanan Kristus.? Orang Kristen yang sungguh-sungguh mengasihi Allah, maka ia tidak akan mudah mengikuti gaya hidup dunia meskipun saat ini ia masih ada didunia. Namun yang dijunjung tinggi adalah tunduk kepada apa yang firman Tuhan katakan, yaitu: Orang Kristen adalah orang Kristen yang membuang pikiran-pikiran yang sia-sia, orang Kristen adalah orang Kristen yang tidak menjauhkan diri dari persekutuan dengan Allah (oleh sebab ia bersekutu dengan Allah maka pikirannya dan akal sehatnya serta laku hidupnya akan sejalan apa yang Tuhan kehendaki, orang Kristen adalah orang Kristen yang tidak menyerahkan dirinya kepada kecemaran. Supaya tidak cemar fokusnya hanyalah dalam point kedua, yaitu tidak menjauhkan diri dari persekutuan dengan Allah. Banyak orang Kristen yang meninggalkan persekutuannya dengan Allah, sehingga jalan hidup mereka bisa dilihat dari segala aspek dan nilai-nilai tatanan hidup mereka. Oleh sebab mereka meninggalkan persekutuan dengan Allah maka mereka tidak mempunyai pertumbuhan yang sejati dalam mengenal bijaksana Allah didalam sejarah. Jadi 3 bagian inilah yang sudah dibahas yaitu bagaimanakah hidup orang Kristen yang diperbaharui. Sekarang apakah kita masih manusia yang lama yang punya pikiran-pikiran penuh dengan kesia-siaan?, yang menjauhkan diri dari persekutuan dengan Allah? Dan apakah kita masih menjadi orang Kristen yang secara tidak sadar dan sadar menyerahkan diri kedalam sikap yaitu kecemaran, hawa nafsu, dsb? Jika ada yang demikian mari dalam nama Tuhan Yesus saya berkata kepada saudara-saudara bertobatlah, sebab murka Allah nyata dari sorga bagi setiap mereka yang berlaku fasik. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar