Kamis, 31 Oktober 2013

Hidup dan Mati Bagi Injil Kristus, Oleh Ryan Frinandoe.



Hidup dan Mati Bagi Injil Kristus,

(Filipi 1:20-21)

            Pendahuluan
            Dalam buku John Foxe yang berjudul “Foxe’s Book Of Martyrs”, John mengisi bukunya dengan macam-macam tragedi serta kejadian yang dasyat mengenai seputar akhir kehidupan dari para rasul-rasul Kristus. Dalam bukunya itu ia memuat data yang berdasarkan sejarah dan fakta dari data-data yang ia kumpulkan dan yang pernah ia pelajari. Kisah para martir rela mati ini disebabkan karena bagaimana mereka mempunyai berbagai cara untuk menyampaikan Injil Kristus kepada segala bangsa-bangsa dan suku-suku. Pimpinan Roh Kudus atas segala pemberitaan mereka juga membawa hasil namun karena hasil itu nyawa mereka diancam, nyawa mereka tidak disayangkan, nyawa mereka tidak berharga karena mereka menganggap bahwa Yesus Kristus harus diberitakan kepada mereka yang belum mendengar Injil dan mengalami Injil. Rela dihina, dicela, difitnah, rela dihukum, bahkan rela dibantai dan dibunuh itu semua karena Yesus Kristus jauh lebih indah dari apa yang mereka miliki. Hidup mereka binasa, namun Injil tidak binasa, Kristus dianggap sudah mati namun kebangkitan-Nya terbukti. Banyak yang mau membunuh Dia, banyak juga yang mau rela mati bagi Dia. Banyak yang mau membunuh murid-murid-Nya namun Kabar Baik tidak dapat dibunuh, inilah Injil Kerajaan yang datang dalam dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Sesungguhnya dalam Injil ada kasih Allah, ada karunia Allah, ada pengampunan, ada keadilan, ada cinta Allah, ada kekuatan Allah, ada kelemahlembutan Allah, ada anugerah Allah bahkan Allah pun ada didalamnya, inilah Injil, inilah rahasia Injil yang dibicarakan sepanjang sejarah Kekristenan dari abad ke abad, dari zaman ke zaman, dari budaya ke kebudayaan dari pengetahuan sampai kepada pengetahuan. Injil inilah yang membuat mereka berani berkorban. Amin...
            Masih adakah perasaan Kristen zaman ini mengenai hidup dan mati bagi Kristus? Ingin hidup sajakah tapi tidak mau mati, atau mau mati saja tetapi tidak mau hidup dalam Injil. Sudahkah orang Kristen memberi hidup dan mati bagi Injil Kristus.
Dalam seri khotbah ini, saya akan menjelaskan beberapa point yang akan dipelajari dari teladan Paulus tentang sikap orang Kristen yang berani hidup dan mati bagi Injil Kristus seperti dia.
1.      Paulus punya kerinduan dan kesiapan sediakala dalam segala hal (ayat 20).
Paulus sebelum mengenal Yesus dan belum memahami Kristologi dengan benar, dia adalah seorang pembantai dan penganiaya Kristen mula-mula sepanjang sejarah. Tetapi sejarah itu berubah menjadi radikal setelah pertemuannya dengan Tuhan Yesus di Jalan Lurus, sejarah dirinya yang pada mulanya ia menganiaya umat Kristen kini menjadi seorang Kristen yang membela keKristenan habis-habisan sepanjang hidupnya. Dia seorang yang pintar, dia punya pengetahuan yang jelas tentang Taurat, karena dia dididik dibawah profesor yaitu rabi Gamaliel. Kini pun hikmatnya itu berubah dan berfokus kepada Injil, dan Injil itu menggerakkan dia untuk disampaikan kepada umat bangsa-bangsa.
Paulus meyakinkan dirinya kepada jemaat di Filipi tentang bagaimana ia begitu menjunjung tinggi Injil Kristus hingga ia sampai mempunyai tekad yang penuh dengan kerinduan dan sediakalanya dalam segala hal. Karena ia begitu merasa Tuhan Yesus dimuliakan didalam tubuhnya ketika ia mencapai nafas terakhirnya. Perasaan yang begitu mendalam dari dalam diri Paulus, begitu cintanya kepada Tuhan hingga ia berkata demikian adanya. Dalam segala pengajarannya mengenai Kristus yang disampaikannya itu ia berharap tidak memperoleh rasa malu, karena ia yakin akan kesiapannya bahwa dirinya yakin terhadap Injil yang ia beritakan. Injil pada zaman itu bersifat memalukan sebab banyak orang tidak mau menjadikan Injil sebagai dasar hidupnya, khususnya orang yang bukan Yahudi. Kota Filipi ini berpenduduk dari berbagai bangsa yang datang, baik orang-orang barbar bahkan suku-suku dari negara lain yang datang. Masyarakat mayoritasnya adalah orang-orang Yunani. Orang Yunani adalah orang yang sulit meneriman Injil apalagi jika kita membicarakan Romawi. Mereka berpikir bagaimana mungkin Yesus Kristus yang adalah Injil itu dapat menjadi Juruselamat manusia sedangkan diri-Nya dihina, dikutuk, bahkan tergantung dikayu salib? Tidak mungkin.!!! Seorang Filsuf bernama Plato mengatakan, “orang yang bijaksana tidak akan menyerahkan dirinya dibunuh, tetapi orang yang bodoh dan tidak punya bijaksana memberikan dirinya dibunuh” nah kalimat ini mempengaruhi pikiran-pikiran orang-orang zaman itu, sehingga filsafat ini menjadi dasar bagi mereka untuk tidak dipengaruhi oleh bidang apapun. Namun Paulus sangat yakin akan pemberitaannya yang pernah ia sampaikan kepada jemaat Filipi dan kepada orang-orang yang pernah mendengar Injil darinya. Keyakinan Paulus begitu luar biasa, sebab ia menganggap dengan kesiapannya itu untuk menghadap hal apa saja ia telah mempermuliakan Tuhan Yesus Kristus dengan seluruh hidupnya.
Teladan Paulus yang patut dilakukan oleh orang percaya adalah mempunyai kerinduan dan kesiapan sediakala menghadapi apapun, baik itu siksaan dari orang-orang yang menolak Injil, baik itu kematian yang akan rasul Paulus alami ketika memberitakan Injil. Kerinduannya adalah bersama Kristus, dan ia tidak takut menghadapi berbagai hal, karena sebab ia punya kerinduan dan sediakala dalam segala keadaan yang akan dihadapi.
Hidup didunia ini memang ada indahnya ada juga buruknya, hidup didunia ini bahagia namun ada juga sedihnya. Didunia ada orang kaya dan orang miskin. Yang kaya itu hanya sementara, yang miskin juga hanya sementara. Tidak ada yang kekal hidup didunia ini, tetapi kekekalan adalah hidup didalam Allah yang sejati yaitu Kristus. Perintah Tuhan Yesus sebelum Dia naik kesorga adalah memberitakan Injil, perintah-Nya telah menjadi keharusan yang mutlak dan tidak ada tolenransi bahkan berkompromi untuk tidak diberitakan. Orang Kristen yang sejati adalah orang Kristen yang mempunyai kerinduan dan sediakala dalam segala hal untuk menghadapi kematian maupun kehidupan, dalam pemberitaan Injil maupun mengajarkan Injil. “Memang Injil adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa.” Orang Kristen dewasa ini hendaknya memikirkan baik-baik lagi, bahwa memang resiko memberitakan Injil adalah siap menghadapi segala hal. Amin untuk point pertama.
2.      Bagi Paulus hidup adalah Kristus, ayat 21a.
Sewaktu Stephen Tong berkhotbah ia membicarakan tentang kehidupan yang terpenting hidup di dunia ini, ia mengatakan “hidup yang terpenting di dunia ini bukan pemilihan presiden Obama, bukan juga penangkapan Osama jadi yang terpenting hidup didunia adalah melakukan kehendak Allah didalam sejarah untuk mencapai dalam kekekalan.  Nah kalimat ini menjadi suatu makna bagi orang Kristen untuk hidup didalam dunia, bahwa hidup didunia tidak ada yang terpenting selain dari kita melakukan kehendak Allah didalam sejarah. Oleh sebab itulah Paulus berkata “bagiku hidup adalah Kristus”. Jadi hidup didalam Kristus adalah hidup melakukan kehendak Allah dalam sejarah. Sekalipun saat ini kita orang Kristen hidup didunia, namun sudah menjadi keharusan bagi kita untuk hidup didalam Kristus, sebab Yesus pun pernah hidup didunia. Apa yang Yesus dilakukan didunia? Memberitakan Kerajaan Allah, untuk apa? Supaya manusia bertobat. Bagaimana manusia bertobat? maka ia harus mendengarkan Injil, apa Injil? Injil adalah adalah Yesus Kristus sendiri, sebab Yesuslah yang menjadi pusat dari Injil itu? Bagaimana caranya? Belajar dari Yesus maka manusia akan hidup didalam Yesus Kristus. Orang yang disebut Kristen akan hidup menurut kehendak Allah, jadi mereka yang berbuat jahat dan tidak hidup dalam iman Kristus maka mereka bukan disebut orang Kristen, tetapi mereka disebut orang fasik. Teladan Paulus adalah baik adanya, ayat ini memberikan pesan kepada kita orang percaya untuk tidak menganggap hidup mewah atas harta dunia ini adalah hal yang terpenting, namun yang terpenting hidup adalah bagi Kristus. Orang Kristen yang sejati akan hidup dalam Kristus sehingga pengenalannya terhadap Kristus itu ketat, akurat, padat dan jelas dan saya yakin bila orang Kristen punya prinsip seperti Paulus maka imannya akan kuat dan teguh. Sekarang dimanakah posisi saudara? Sudah prinsip ini tertanam dalam diri dan menjadi dasar hidup? Jika belum mari memulainya bahwa “bagiku hidup adalah Kristus.”

3.      Bagi Paulus mati adalah keuntungan bersama Kristus, 20b.
Hampir semua orang yang hidup didunia ini mengalami yang namanya ketakutan hal terbesar yang paling ditakuti manusia menurut kaum psikologis adalah takut menghadapi kematian. Seorang filsuf bernama Epikuros berkata, “hidup ini senang-senang saja, tidak perlu menderita, kalau menderita itu bukan senang namanya. Senang itu bahagia, kalau tidak senang maka itu bukan bahagia, agama itu tidak perlu sebab kalau ada agama maka hidup ini tidak bebas. Mati tidak perlu takut, pokoknya senang, sebelum mati, mati itu belum datang jadi mati datang hidup selesai.” Filsafat ini menghantui pemikiran dan corak hidup orang Yunani dan romawi bahkan bangsa-bangsa lain yang mendengarnya, termasuk di kota Filipi. Bagaimana dengan zaman modern abad 21 ini, masihkah filsafat ini menghantui pemikiran manusia bahkan orang Kristen? Saya mendefenisikannya “masih.” Hidup senang-senang didunia ini saya pikir banyak orang Kristen tidak peduli dengan orang yang menderita, banyak orang yang membutuhkan dan memerlukan, namun kadang tidak dihiraukan karena sudah ditipu oleh dunia ini oleh sebab hidup ini pokoknya senang-senang hidup pestapora, kemabukan, percabulan, hawa nafsu, club malam, pelacuran, homoseks, seks lesbian, dan lain-lain. Berapa banyak manusia dibumi ini takut mati karena mereka tidak punya Kristus. Jikalau orang Kristen takut mati maka Kristus belum ada dihidupnya. Mengapa? Karena ia tidak punya prinsip dan sikap seperti yang dikatakan oleh Paulus. Iman Kristen adalah kematian itu bukanlah akhir dari kehidupan, tetapi kematian adalah menuju kehidupan yang kekal. Oleh sebab itu Yesus mati terlebih dahulu dan bangkit menuju kekekalan agar orang yang percaya tidak mengalami kematian dalam maut, sehingga dapat bangkit hidup dalam kekekalan bersama Kristus. Sekarang haruskah kematian itu ditakuti? Jawabannya ialah “tidak perlu ditakuti.” Jika orang percaya/Kristen sungguh-sungguh hidup dalam Kristus maka ia tidak akan takut mati, sebab ia yakin ketika ia mati maka ia bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus didalam Kerajaan Allah. Paulus memiliki kesiapan dalam hidupnya baik hidup dan mati itu semuanya kepada Kristus sebab Kristus menjadi dasar dan penopang bagi iman Kristen dan orang-orang Kristen. Injil harus tetap diberitakan, sekalipun mati karena Injil inilah mental Paulus begitu memperjuangkan Injil sepanjang hidupnya. Oleh sebab itulah Paulus berkata “dan mati adalah keuntungan.”
Kesimpulan
Sekarang bagaimana dengan hidup kita? Dapatkan kita memiliki sikap yang punya kerinduan dan sediakala dalam segala hal, bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan. Saat ini jika semua itu pernah ada dulunya, mari bangkitkan kembali perasaan dan sikap itu didalam diri setiap pribadi kita. Jika belum ada? Mari teladani prinsip Paulus. Sebab Injil Kristus harus tetap diberitakan sekalipun akan mati dalama siksaan dan pembantaian, berusahalah mengalahakan rasa takut, tetapi gunakanlah keberanian dari Allah agar Injil dapat didengar dan diajarkan bagi mereka. Oleh sebab itu bukan saja kita mengalami Injil kita juga harus mengenali Injil. Amin Firman Tuhan.

Rabu, 30 Oktober 2013

Reformasi keKristenan Besar-besaran, Oleh Ryan Frinandoe.

 REFORMASI KEKRISTENAN BESAR-BESARAN
ROMA 1:13-16.
Pendahuluan.
Kitab Roma adalah Injil yang paling bersistematis sepanjang sejarah, sebagai wahyu Allah untuk teologi Penginjilan. Kita bukan saja mengalami Injil, biar kita juga mengenali Injil, orang yang mengalami Injil mau anugerah Tuhan. orang yang mau mengenali anugerah Tuhan mau mengerti isi Firman Tuhan. Paulus memberi pengajaran secara total, sistematis, dan seluruhnya ke dalam sejarah dengan tulisan 16 pasal di dalam kitab Roma. Petrus pada ayat terakhir dari seluruh suratnya mengatakan “biarlah engkau bertumbuh-tumbuh, bertambah-tambah terus didalam anugerah dan pengenalan di dalam Kristus. Manusia yang hanya mau anugerah Tuhan saja tetapi tidak pernah bertambah-tambah pengertiannya di dalam bijaksana Allah mereka tidak mungkin mempunyai iman yang teguh, sebaliknya mereka yang mempunyai pengetahuan-pengetahuan ingin tahu saja, tetapi tidak pernah menerjunkan diri ke dalam pengalaman anugerah Tuhan, mereka tidak mungkin mempunyai pertumbuhan yang sejati. Hanya dengan kedua aspek ini saja kita boleh melihat keKristenan telah di belah menjadi dua kelompok. Ada gereja dan orang Kristen pada sebagian yang belum pernah mau mengalami sesuatu anugerah Tuhan karena mereka hanya menutup pengertian saja. Sebaliknya ada orang kristen, mereka tidak pernah mau mengerti sesungguhnya mereka hanya meminta anugurah Tuhan-anugerah Tuhan turun kepada saya. jikalau ditanya mengapa engkau menjadi orang Kristen? Mereka menjawab saya ingin mendapatkan anugerah Tuhan. sebab Tuhan itu kaya, Tuhan itu penuh berkat, Tuhan sumber segala sesuatu dan anugerah. Karena Dia sumber anugerah biar saya percaya Dia supaya saya boleh dilimpahkan segala anugerah sesudah itu saya tidak mau tahu (ORANG KRISTEN macam ini adalah ORANG KRISTEN YANG EGOIS). Mereka hanya demi keuntungan diri dan kepentingan diri sendiri datang kedalam anugerah Tuhan. Mereka mungkin terjerumus kedalam lebih cinta anugerah Tuhan, mereka hanya mau berkat Tuhan, BUKAN mau Tuhannya.
Sejarah bukan hanya tumpukan-tumpukan waktu saja, sejarah bukan hal-hal yang kebetulan. Sejarah adalah bagaimana Allah menyatakan diri di dalam waktu. Sejarah 1 pusat dan 1 fokus, dan 1 fokus itu adalah kepada Allah. Sejarah adalah hal bagaimana Dia menyatakan Diri-Nya didalam waktu Siapakah Orang Kristen? Adalah mereka yang mempunyai bijkasana kekekalan yang telah diproses dalam waktu yang sementara. Siapakah orang Kristen? Adalah satu mata yang melihat kondisi dunia sedangkan mata yang lain melihat jelas rancangan dan pimpinan Tuhan. kalau orang Kristen mengerti sejarah, politik, ekonomi, filsafat, etika, kebenaran orang Kristen tidak akan mungkin menyelewengkan Kekristenan. Dalam nama Tuhan Yesus saya berkata kepada saudara Iman merupakan satu penerobosan, penikmatan, pandangan visi yang jelas untuk menerobos kesulitan dunia. Kerajaan dunia suatu hari akan semua lenyap, dan semua sistem politik akan selesai, kekuatan ekonomi, sosial, bahkan suatu gaya yang berkelas dan berkemuliaan saat ini akan menjadi suram. Tetapi kerajaan Allah tidak akan lenyap. Semua dosa akan dihakimi di akhir hari penghakiman. Sistem komunisme akan lenyap, materialisme yang hanya ada hanyalah Kerajaan Allah dalam kekekalan.
Paulus menulis surat Roma, jutru karena Roma adalah kota paling besar, penting, berkuasa dalam politik, militer, kebudayaan, ekonomi, dan pusat lalu lintas seluruh dunia. Kota Roma adalah ibukota Romawi. Romawi adalah kekuatan paling besar kekuatannya dalam sejarah kuno, memliki daya untuk menghancurkan musuh tidak ada bandinganya/lawannya. Analoginya adalah dengan rusia yang punya misle nuklir, namun roma tidak. Romawi mulai dari 8 abad sM, awalnya kecil kemudian besar kekuatannya. Roma menguasai sebagian besar 3 benua. Kerajaan ini dianggap seperti sepatu besi, mereka tidak mengenal pengampunan, kompromi, kelunakan tetapi terkenal dengan keganasannya, kekejamannya.
Romawi mempunyai pengaruh yang besar, bedanya orang romawi dengan orang Gaul, bedanya orang romawi dengan orang Barbar, mereka punya pengaruh politik, pengetahuan, pengertian, ini disebabkan pengaruh dari orang-orang Gerika. Mereka menguasai politik sehingga menaklukkan wilayah-wilayah dunia, suatu hari orang romawi menaklukkan tanah orang Gerika, mereka pikir mereka menang namun sesungguhnya romawi menguasai tanah orang Gerika, dan orang Gerika menaklukkan otak romawi.
Sebagaimana seorang penguasa sebelum adanya romawi adapun penguasa yang bernama Alexander the Great biasanya yang dipakai oleh orang Islam bernama Iskandar agung dan sampai hari ini masih ada kota yang bernama Iskandar yang letaknya di Kairo dekat pantai sebelah Mesir Utara itu disebut Alexander Ford. Iskandar begitu besar dan ia mempunyai ide, seorang ayahnya yang bernama Philip yang mengidam-idamkan anaknya ini menjadi seorang penguasa yang besar, lain dari raja-raja yang lainnya. Philip bukan saja anaknya mempunyai kuasa saja, tetapi ia ingin anaknya memiliki suatu pengetahuan yang lain dari raja-raja sebelumnya. Philip mencari seorang guru yang baik, berkualitas zaman itu yang mempengaruhi pikiran-pikiran orang Yunani untuknya yang bernama Aristoteles. Aristotel adalah seorang filsuf yang mempunyai otak paling besar sepanjang sejarah, dia punya hak untuk mengajar pangeran Iskandar. Aristotel adalah murid dari Plato, Plato mempunyai suatu filsafatnya yang berbunyi demikian: Kuasa harus bertemu dengan bijaksana, kuasa tanpa bijaksana akan menimbulkan kekacauan, perbantahan, penghancuran, pembantaian dalam memimpin masyarakat, bahkan penguasa itu akan menjadi pembantai atas setiap rakyat. Sebaliknya jika hanya bijaksana akan menimbulkan suatu kesempatan yang kurang bisa menjelaskan apa yang dirancanakan, dan apa yang dirancangkan dan akan malu berhadapan dengan para penguasa lainnya. Pengajaran ini mempengaruhi sepanjang sejarah. Maka Plato mengidam-idamkan ajarannya ini sehingga ia berkata seorang raja harus punya otak filsuf, jikalau tidak punya otak filsuf maka ia akan menjadi perusak, pengacau dan menjadi pembantai. Kerajaan begitu berperan dalam sistem politik dan sebagainya dalam sejarah. Apa yang dikatakan Plato ini benar dalam filsafatnya Confusius adalah seorang Jenius, cerdas, punya pengetahuan yang luarbiasa, tetapi teori filsafatnya tidak diterima baik oleh raja-raja, bahkan ia mati dibuang dalam keadaan yang kurang puas harap mendidik murid saja, akhirnya ia kegagalan. Sepertinya halnya Socrates, Tagor.
Adapun ayat Alkitab yaitu perkataan Yesus yang kurang diperhatikan oleh orang-orang Kristen bahkan Pemimpin-pemimpin gereja sekalipun yaitu Yesus berkata “KerajaanKu bukan kerajaan ini” artinya bahwa peperangan dengan kerajaan ini lain dengan peperangan kerajaanKu. Orang yang jeniusnya seperti Iskandar ini pada akhirnya tidak bisa menyelamatkan orang Gerika dan ia gagal dalam kekuasaannya serta kebijaksanaannya, seperti Napoleon gagal dalam menyelamatkan orang negaranya yaitu perancis, orang yang berkuasa seperti juga Mao Che Tong gagal setelah ia mati dalam meneruskan komunismenya, dan komunisme itu akhirnya mulai pudar. Apakah sebab karena punya kuasa tanpa meneruskan bijaksana dengan baik maka tidak mungkin kerajaan itu akan juga baik sistemnya. Ada satu cerita kuno yang mengatakan orang Sparta beradu lawan dengan orang Atena. Orang Sparta mementingkan badan yang gagah, tubuh yang gede, tampan, kesehatan kekuatan spirit yang kuat dan itu menjadi dasar bagi mereka sebagai kekuatan negara. Lalu orang Atena mengatakan itu kecil sambil tertawa, yang penting otaknya tajam yang hebat bukan spririt yang gede, tetapi otak yang gede dapat menguasai seluruh dunia. Otak menguasai otot, orang Sparta suatu ketika  ketemu dengan orang Gerika lalu mengatakan ini ada semut bagaimana cara mematikan, katanya gampang dia pukul dengan kuat namun semut itu belum juga mati, kenapa sebab. Karena semut itu berada persis seperti ditempat ini yang menyelip ketempat parit-parit keramik, lalu orang Atena itu kecil begini cara mematikan cussss... sekali cuss dengan satu jari langsung kena mati. Mengapa? karena orang Atena menggunakan otak, dia mikir dulu dan tidak tergesa-gesa. Tetapi Sparta tidak, sebab ia hanya dengan otot tanpa berpikir. Ini adalah suatu pikiran-pikiran yang begitu berpengaruh. Disinilah orang Gerika, mereka mulai kalah saat kematian Alexander karena kekuatannya sudah lenyap. Maka pada akhirnya romawi menelan tanah Gerika, mereka pikir mereka menang, namun orang romawi ditelan otaknya oleh orang Gerika. Dua Kerajaan ini akhirnya pun juga berperan dalam sejarah dan seimbang, Gerika adalah ahli teori, dan Romawi ahli dalam bidang prakteknya. Ketika pada abad ke-4 akhirnya  kedua kerajaan ini ditelan oleh suatu kuasa yaitu Injil. Injil suatu penerobosan, suatu kekuatan, rahasia Injil membuka mata dunia bahwa sesungguhnya tidak ada kuasa yang lebih besar dari Injil, tidak ada kebijaksanaan yang melebihi kebijaksanaan Injil.
Pada abad ke-4 tahun 325 M, kaisar Romawi yang baru menyatakan Kristenlah adalah agama yang sah. Rencana Allah lebih besar bijaksana dari rencana manusia, kerajaan Allah lebih besar kuasa-Nya dari kerajaan dunia ini. Inilah ambisi Paulus menulis surat Roma, surat ini ditulis pada tahun 57 M. Inilah sejarah yang harus kita tahu.
·         Ceritakan seorang diri latar belakang Paulus, dan pertemuan dengan Paulus dengan Yesus Kristus.
·         Pikiran Paulus yang bertentangan, dan pertanyaannya kepada Kristus.
·         Paulus harus mempertanggungjawabkan pandangannya mengenai who is Yesus.
Yesus mau menuntut pengenalan yang sejati kepada Dia, Yesus mau kita bukan mengenal manusia-Nya saja, tetapi Yesus mau menuntut iman yang sejati dari kita. Oleh sebab itu Dia bertanya mengapa engkau menganiaya Aku? Paulus goncang, tak dapat berbuat apa, akhirnya pun dengan pertemuan itu  dia ditaklukkan oleh Injil. Yesus lebih dari segala sesuatu, melampaui pemikiran manusia yang terbatas, bertobatlah engkau jikalau hanya menjadikan Yesus sebagai sintreklass, pembuat mujizat, pembawa damai, moril, ketahuilah dan kenalilah bahwa Yesus lebih dari pada itu.
Kota roma begitu besar, adapun suatu tempat untuk menonton pertandingan gladiator dan pertarungan pahlawan yaitu namanya adalah Collosseum yang masih sekarang dapat menampung 60.000 orang. Diroma terkumpul dosa yang paling banyak, moral yang rusak, suku-suku dari daerah lain, kuasa politik dan ekonomi semua disitu ada. Semua orang menuju kota Roma sebab Roma adalah kota terbesar dalam sejarah, penguasa 3 benua yang  besar. Dalam keadaan yang demikian, Yesus datang dalam keadaan yang begitu luar biasa, dan yang sudah mempengaruhi orang-orang Yahudi yaitu orang-orang Helenisme dan Heleanistik. Beberapa puluhan tahun setelah kematian dan kebangkitan Yesus maka Paulus mendapat motivasi untuk menuliskan surat Roma, inilah Introduksi sejarah surat roma.
Ada 3 lapisan yang menjadi corak pikiran orang-orang yang ada di Roma, dan 3 lapisan ini adalah lapisan yang begitu terkenal sepanjang sejarah, dan aliran 3 filsafat ini sudah ada sebelum Yesus Kristus, yaitu
1.                             Epikurian/Hedonism yang berbunyi demikian: Hidup ini senang-senang saja, tidak perlu memikirkan kemiskinan yang ada, hidup ini cari saja yang senang. Sebab kemiskinan itu kesalahan, mengapa orang dapat miskin karena kemiskinan mengibatkan pemberontakan dan itu berdosa dihadapan dewa-dewa Romawi. Mati jangan dipikirkan, sebab sebelum mati, mati belum datang, saat mati datang, mati selesai, setelah mati selesai maka mati sudah tidak ada dan hidup tidak ada lagi. Agama tidak perlu sebab agama tidak membuat kamu sejahtera untuk bebas bertindak, dan itu menjadi beban, pokoknya nikmati kesenangan hidup ini dan itulah baru hidup. Hidup yang bahagia tapi bahaya, keadaan yang bahaya bagi kita, bagi mereka adalah bahagia. Hidup dapat harmonis apabila tanpa agama. Paulus berkata aku berhutang Injil kepada kamu, karena bagaimanapun kamu harus perlu Yesus Kristus.
2.                             Stoictism, Stoictism berasal dari kata Stoa, yaitu suatu tempat atau wilayah tempat orang-orang belajar berfilsafat, nama perintisnya Zeno, Klintis, dan Epitectus  mempengaruhi aliran Stoa berkata demikian: tujuan hidup adalah baik, semua agama baik, kebajikan itu adalah kebaikan, kebaikan adalah moral. Semua laki-laki dan perempuan sama, hilangkan ketidakadilan. Mereka harus berbuat baik dan moral yang tinggi dan tidak mau merugikan keharmonisan yang manis. Aliran ini menjadi pengaruh di Mesir dan menggolobal. Aliran ini luar biasa terkenal khususnya dalam hal moral. A. Pria dan wanita harus diperlakukan sama adanya, inilah luar biasanya filsafat Stoa. B. Harus punya cinta kepada tawanan, mereka harus diperlakukan lebih baik. Filsafat ini adalah filsafat pertama yang menggemparkan hingga munculnya HAM sampailah kepada Indonesia. C. Kalau mau jadi orang yang berbajik harus membebaskan budak-budak. Mereka mengajar dengan baik, mereka mengajar manusia bermoral beretika dengan baik dengan memperlakukan manusia itu SAMA. Filsafat ini mempengaruhi presiden amerika yang bernama Abraham Lincoln yang membela orang kulit hitam untuk menjadikan mereka sama derajatnya dengan kulit putih, diteruskan oleh Marthin Luther King. Sayangnya sekali aliran filsafat ini tidak kenal Yesus, tidak punya Allah. 400 tahun penginjilan dilakukan kepada orang-orang ini karena mereka sulit menjadi Kristen. Mereka tidak mengerti keKristenan sebab mereka menganggap ikut Yesus masuk surga tidak ikut Yesus ditendang, agama macam apa itu, mereka menganggap manusia dipisahkan, sepertinya Yesus dan pengikut-Nya membeda-bedakan manusia. Bagaimana Kristen menjawab?
3.                             Skepticm, mereka yang tidak dapat mengambil keputusan. Mereka adalah orang bingung, jadi kalau mereka masuk dibawa ke dalam agama mereka bingung masuk mana. Bawa kegereja mereka bingung, karena banyak, gereja, aliran, jatuh-jatuh, muntah-muntah, doktrinnya banyak, gereja banyak jadi mereka bingung. Pokoknya bagi mereka itu betul, mereka mudah dibawah arus, tapi akhirnya mereka bingung. Adakah orang Kristen semacam ini, banyak sekali, banyak-banyak dan banyak. Tidak secara sadar mereka menjadi skeptik. Mereka gampang ditipu oleh pengkhotbah-pengkhotbah, ikut ini ikut itu.
Orang skepticm mereka ada pintarnya juga, karena mereka punya tindakan kritis. Paulus bilang aku berhutang Injil kepada kamu, Yesus adalah Jalan dan kebenaran, dan hidup. Inilah Injil yang bersifat asli dan menyeluruh oleh Paulus kepada orang Gerika.
Kemudian Kristen kawalahan menghadapi ini, maka zaman Paulus sampai sekarang seperti:
a.       Gnostik: Gnostik adalah aliran yang menganggap bahwa tubuh itu jahat dan roh itu baik adanya. Jadi bagi mereka materi itu jahat, Louis Berkhof mengatakan dalam bukunya Teologi Sistematika 3 “orang-orang gnostik jelas terpengaruh oleh konsep dualistik Yunani, dimana mereka menganggap bahwa materi itu jahat dan merupakan lawan dari pada roh; dan oleh kecenderungan mistis menganggap hal-hal duniawi sebagai pernyataan alegoris dari proses penebusan kosmis yang besar. mereka menolak pengertian inkarnasi mengharuskan kontak secara langsung antar materi dan roh. Jadi Yesus yang berwujud manusia adalah jahat bagi mereka sedangkan roh-Nya baik.

b.       Arianisme: Arianisme adalah ajaran yang dikeluarkan oleh Uskup Arius pada tahun 300. Dister menganggapnya sebagai kecenderungan manusia untuk mempersempit misteri Allah. Arius menganggap Yesus sebagai ciptaan saja, walaupun paling agung, hal ini dipengaruhi dengan gambaran Allah pada dirinya, lalu dia menyimpulkan "Yesus bukan Allah". Pandangan ini hanya menganggap Yesus adalah manusia biasa namun memiliki keAgungaan yang khusus Allah berikan kepada-Nya. Arianisme melakukan pendekatan secara ilmiah rasional manusiawinya dan bukan kembali pada kebenaran yang mengatakan bahwa pengakuan Yesus yang sesungguhnya Dia adalah pribadi Allah itu sendiri.


c.        Nestorianisme: Nestorianisme adalah ajaran yang dikeluarkan oleh Uskup Nestorius pada tahun 400. Menurut Nestorius, Putra Allah di surga dan manusia Yesus di bumi bukanlah satu pribadi yang sama, melainkan dua pribadi. Keduanya memang berkaitan satu sama lain, tapi toh tinggal tetap dua. Akal budi manusia ingin mempertahankan gambaran Allah yang "murni", surgawi dan rohani. Maka Allah Putra dipisahkan dari Yesus yang pernah berkeliling di dunia ini.
d.       Teleologikal: Adalah ajaran bahwa kejadian ada gejalanya.
e.        Antrologikal: adalah ilmu pengetahuan tentang asal mula manusia, asal-usul, bentuk fisik dan budaya.
f.        Ateisme: Ajaran yang tidak mengakui adanya Allah.
g.        Agnostik: mengajarkan kebenaran tertinggi adalah Allah.
h.       Panteisme: Ajaran yang menyamakan Tuhan dengan kekuatan manusia dan hukum alam.
i.         Deisme: ajaran yang mengaku Tuhan sebagai pencipta alam semesta, tetapi tidak mengakui agama, karena hanya Allah hanya didasarkan keyakinannya pada akal dan kenyataan hidup.
j.         Monofisitisme: Monofisitisme adalah ajaran yang meyakini bahwa Yesus hanya satu kodrat, yaitu ilahi. Monofisit berasal dari Bahasa Yunani, νόμος yaitu satu, dan φύσης berarti kodrat, jadi Kristus hanya memiliki satu kodrat, hal ini bertentangan dengan Nestorianisme. Yesus yang berjalan-jalan di bumi sebenarnya adalah Allah, kemanusiaan Yesus dianggap hanya semu saja.
Dengan sengaja mereka-mereka ini menyerang keKristenan dengan menjebak keKristenan namun tidak mampu juga menumpas keKristenan dari pada bumi ini, mengapa? Paulus dengan tuntas memberikan pemahaman dan rasul-rasul yang lain untuk menjawab filsafat-filsafat yang kosong, dan semua tipu daya muslihat dunia ini. sebab mulai dari abad 14-16 hadirlah para teolog-teolog baru dan sebagian mereka adalah yang disebut bapa-bapa gereja. Mereka mulai memperbaiki keKristenan yang sebenarnya, sebab sebelum mereka, keKristenan dari Roma Katholik, Kristen ortodoks kebanyakan menyelewengkan kebenaran Alkitab dan menjadikan ayat-ayat Alkitab sebagai pendukung kekuasaan mereka dan itu salah dipandang oleh orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh mengerti keKristenan. Masihkah saat ini ada yang demikian apabila engkau melihat keKristenan yang sembarangan? Sampai kapankah keKristenan menjadi bahan tertawaan orang dunia? Kristen seringkali takut dan gentar menghadapi para filsafat-filsafat modern ini, Kristen takut mengapa? jawab!!! karena mereka tidak punya pemahaman yang benar sembarangan mengklaim ayat Alkitab tanpa mengenal prinsip Alkitab yang sesungguhnya, berkhotbah mengajar tentang Kristus tanpa pemahaman Kristologi yang benar akan menjadi suatu penyesat, menyesat domba Allah, berkhotbah tentang Roh Kudus tanpa mengerti karya-karya dan prinsip Roh Kudus juga akan menimbulkan suatu kekacauan dalam gereja, dan hal semacam ini akan dipertanyakan oleh dunia, lalu bagaimana menjawab? Jawabannya kesana-kesini tidak karuan seakan-akan pintar namun tidak sadar diri sedang terjebak dan terjurumus. Kristen macam apa? Pendeta macam apa? engkau bilang mau berkorban karena Kristus dan bukanlah masalah menjadi tertawaan dunia, orang-orang kafir dengan sengaja bertanya, mempojokkan? Debat takut, dialog takut, tanya jawab takut, mau jadi apa? Kebenaran semakin diperdebatkan maka kebenaran tidak berubah menjadi suatu kesalahan, tetapi kesalahan VS kebenaran maka kesalahan itu akan mencapai titik pusat kesadaran ternyata dia salah selama ini menilai kebenaran, ternyata kebenaranlah yang sesungguhnya. Tanya jawab takut, takut salah, mengapa? skeptis terhadap apa yang kau yakini? Mengapa mereka orang Kristen menjadi takut sebabnya kurang dididik dalam pengajaran prinsip Alkitab yang ketat. Apa jalan keluarnya, orang Kristen belajar dan belajar, bertindak dalam kebenaran. Satu hal cara yang tertinggi dari semua cara itu adalah pengenalan yang sejati kepada Allah. Iman Kristen diserang dan mengakibatkan kekalahan itu perlu dipertanyakan? Mengapa. karena Iman Kristen adalah satu penerobosan yang kuat atas tembok-tembok filsafat yang konyol, berpikiran dan memikirkan Kristus adalah hal yang utama dari segala yang utama.
Langsung saja melihat abad Reformasi Kristen hingga sekarang ini, biar kita melihat sejarah terlebih dahulu.
Manusia menemukan berbagai-bagai macam dan bentuk serta cara untuk membunuh sesamanya, manusia mempunyai sistem kerja yang luarbiasa otaknya untuk menghancurkan musuh. Orang Rusia menemukan sistem pembunuhan yang kejam yaitu membunuh musuhnya dengan cara menyiksa ditaruh diatas kursi listrik, dikursi listrik itu musuh merasakan kesakitan yang bukan main, dikursi listrik itu seluruh tubuhnya perlahan-lahan terbakar dan semua bagian jiwa dan tubuhnya hangus hingga pada detak jantung terakhir. Dan seketika mati hari itu juga. Orang Jerman menemukan sistem pembunuhan yang bersifat lembut namun kejam dengan mengeluarkan gas beracun dalam satu ruangan tahanan hingga gas itu perlahan masuk dalam tubuh mengakibatkan semua fungsi otak tidak karuan, paru-paru sesak hingga sampai puncak terakhir tidak dapat bernafas maka akhirnya mati juga. Kemudian orang Tiongkok menemukan sistem membunuh yang kejam juga dimana seorang yang dihukum di ikat badannya dengan ke empat kuda yang berlainan arah membuat tubuhnya telentang satu kaki diikat kepada tubuh kuda, satu juga demikian, kaki satu diikat kepada kuda yang lain da kaki yang lain juga seperti demikian sehingga sudah diikat, kuda dihempaskan dengan larinya berlainan arah mengakibatkan orang itu tubuhnya terbagi menjadi beberapa bagian. Kemudian manusia dibagian asia timur lainnya menemukan sistem membunuh dengan Golletin yaitu leher kepala manusia dihantam pisau yang besar dari atas hingga mengakibat diri orang itu tidak karuan merasakan sakitnya hingga ia mati saat itu juga. Namun saya berkata kepada saudara untuk melihat meninjau dalam sejarah tidak ada cara lain yang lebuh kejam dari cara orang romawi menyalibkan Tuhan Yesus. Salib mengerikan, salib memalukan, salib adalah cara membantai yang paling hebat, paling kejam, paling sadis, dan mematikan. Di dalam kengerianlah Tuhan Yesus mati, didalam kesendirianlah Tuhan Yesus disalib, salib yang begitu hina, begitu memalukan bagi orang Gerika dan Roma, salib yang dipandang najis oleh Yahudi, salib yang dipandang terkutuk oleh Yahudi. didalam pandangan seperi inilah Dia bertindak demi aku dan engkau. Salib adalah suatu yang hal memalukan, dalam Injil ada makna salib didalamnya, didalam makna salib ada kematian Kristus, dalam kematian Kristus ada pengorbanan, didalam pengorbanan Kristus ada cinta, didalam cinta-Nyalah kasih-Nya menjadi nyata, inilah letak rahasia Injil. Paulus berkata aku tidak merasa malu karena Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya!!!.
                Maafkan saya menyimpang sedikit, dalam nama Tuhan Yesus saya berkata kepada engkau bertobatlah engkau jika kau hanya menjadikan Yesus sebagai santaklaus, bertobatlah engkau jika kau hanya memandang Yesus sebagai pembuat kesembuhan, bertobatlah engkau jika engkau memandang Yesus sebagai sumber berkat kekayaan dan moril. Ketahuilah Yesus Tuhan kita yang terhina dikayu salib lebih dari itu maka Dia menuntut aku dan engkau mengenal Dia lebih dalam oleh sebab itu Dia pernah bertanya kepada murid-murid menurut kamu siapakah Aku ini? inilah pertanyaan yang bersifat menuntut kita orang Kristen tahu Dia, mengenal siapa Dia. Ketika pada suatu kelak pengakuan ku dan kamu begitu membuat Tuhan berkata berbahagialah engkau sebab pengakuan itu berasal dari Bapa. Yesus yang tersalib adalah Dia yang berkata ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat, Yesus yang tersalib adalah Yesus yang berkata pada hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku ditaman Firdaus. Kristus yang tersalib adalah Kristus yang berkata Bapa kedalam tangan-Mu Kuserahkan Nyawa-Ku, bukanlah seorang yang bernama Yudas yang sampai sekarang ini dipercayai oleh orang Islam, ungkapan itu ditemukan dalam Injil Barnabas yang benar-benar terbukti injil Palsu, “(mulut anjing tidak bisa mengeluarkan gading)” sebenarnya Injil Barnabas ini bukanlah Injil tetapi hanya surat, dan suratnya ini ditemukan diperpustakaan Vaticanus, yaitu orang-orang vatican Surat ini berkata. Orang yang berkata demikian adalah Anjing yang dimaksud oleh rasul Paulus yang dengan secara sengaja untuk menjadikan Kristen bahan tertawaan dunia, namun dalam hal ini memang sudah janjinya Tuhan kepada kita bahwa kita akan dihina, namun celakalah kita sendiri yang membuat tertawaan orang oleh akibat ulah kita sendiri yang dengan sembarangan menafsirkan Alkitab dengan sembarangan.
1. Augustinus bertobat pada tahun 386 Masehi setelah membaca Roma 13:13-14.
2. Pemahaman Martin Luther mengenai keselamatan berubah secara radikal di tahun 1515 Masehi pada saat ia membandingkan Maszmur 31:1 dengan Roma 1:17 (bandingkan Hab 2:4).
3. John Wesley, berjalan di dekat suatu kebaktian kaum Mennonite di London tahun 1738 Masehi, bertobat setelah mendengar pembacaan kotbah Luther mengenai pengantar kitab Roma, karena pendeta yang seharusnya bertugas tidak muncul!
Memahami kitab Roma adalah memahami Kekristenan! Surat ini membentuk kehidupan dan pengajaran Yesus menjadi suatu batu dasar kebenaran bagi gereja di segala zaman. Martin Luther berkata mengenai kitab Roma: “Buku terutama dari Perjanjian Baru dan injil yang paling murni!”
Baiklah kemudian kita melihat tokoh-tokoh reformasi abad pertengahan, yaitu:

Martin Luther memakukan 95 dalilnya, sebuah undangan sederhana untuk debat cendekiawan yang secara tidak sengaja menjadi sebuah "engsel sejarah"

Ulrich Zwingli, sebaya Luther, memimpin Reformasi Swiss dari tempat ia menjadi pastor di Zürich.

Gerakan Anabaptis dimulai. "Reformasi radikal" ini bersikeras akan adanya baptisan orang percaya dan pemisahan gereja dan negara.

Yohanes Calvin menerbitkan Christianae Religionis Institutio (Institusi Agama Kristen), hasil karya teologis terbesar dalam Reformasi.

John Knox kembali ke Skotlandia untuk memimpin reformasi di sana, setelah masa pengasingannya di Jenewa tempat Calvin berada.

John Smyth, pendeta Anglikan yang menjadi Separatis, membaptis jemaat "Baptis" yang pertama.

Para Peziarah menandatangani Perjanjian Mayflower dan mendedikasikan diri mereka untuk kebaikan bersama, menjunjung solidaritas kelompok, dan membela rekonsiliasi Kristen.

Jan Komenius diasingkan dari tanah kelahirannya dan mengembara sepanjang hidupnya, menyebarkan ajaran reformasi dan memohon rekonsiliasi Kristen.

Pengakuan Iman Westminster disusun di Ruang Yerusalem di dalam Westminster Abbey.

George Fox mendirikan Perkumpulan Agama Sahabat, yang sering dikenal dengan nama Quacker atau "Kaum Quaker". Mereka berusaha untuk hidup sederhana, menentang peperangan, dan menjauhi ibadah formal.



John Wesley bertobat

William Carey berlayar menuju India


Reform artinya pembaharuan, pembaharuan pikiran Kristen, pola pikir serta ide-ide mulai di baharui mengenai keKristenan dan iman Kristen. Sebelum reform berdiri pikiran-pikiran dari orang-orang Khatolik, Ortodoks, Nestorian, mereka dipengarahui oleh pikiran-pikiran orang Gerika yang saat itu masih menjadi corak pikiran orang-orang dari separuh dunia. Reform mulai ada pada abad pertengahan, lahirnya pemikir-pemikir Kristen baru dengan memprotes berbagai dalil dari para pemikir Kristen yang sembarangan dan menyeleweng memanfaatkan firman Tuhan untuk kepentingan kekuasaan mereka. Pemikir-pemikir reform yang paling terkenal adalah salah satunya yaitu Luther Marthin, Johanes Calvin, John Knox.
a.       Biar kita melihat latar belakang Marthin Luther. Seorang Hamba Tuhan pencetus reformasi, sehingga melahirkan gereja Kristen Protestan.
Martin Luther  lahir dari seorang petani petani pada November 10, 1483 di Eisleben di Kekaisaran Romawi Suci - dalam apa yang sekarang ini timur Jerman. Segera setelah kelahiran Martin Luther, keluarganya pindah dari Eisleben untuk Mansfeld. Ayahnya adalah seorang penambang relatif berhasil dan smelter dan Mansfeld adalah sebuah kota pertambangan yang lebih besar. Martin Luther adalah anak kedua lahir Hans dan Magarete (Lindemann) Luther. Dua dari saudara-saudaranya meninggal selama wabah wabah. Seorang saudara lain, Yakobus, hidup sampai dewasa. Ayah Martin Luther tahu bahwa pertambangan adalah pekerjaan yang siklis, dan dia ingin keamanan yang lebih menjanjikan untuk anak muda. Hans Luther memutuskan bahwa ia akan melakukan apa saja yang diperlukan untuk melihat bahwa Martin Luther bisa menjadi pengacara. Hans berusaha agar Martin mulai sekolah di Mansfeld mungkin sekitar tujuh. Sekolah menekankan Latin dan sedikit logika dan retorika. Ketika Martin adalah 14 ia dikirim ke Magdeburg untuk melanjutkan studi. Ia tinggal hanya satu tahun di Magdeburg dan kemudian terdaftar di sekolah Latin di Eisenach sampai 1501. Di tahun 1501 ia terdaftar di Universitas Erfurt di mana ia mempelajari kursus dasar untuk Master of Arts (tata bahasa, logika, retorika, metafisika, dll). Signifikan kepada pengembangan spiritual dan teologis adalah peran utama dari William dari Occam teologi dan metafisika dalam kurikulum Erfurt ini. Pada tahun 1505, tampaknya rencana Han Luther hendak akhirnya terwujud. Anaknya berada di ambang menjadi pengacara. Rencana Han Luther terganggu oleh badai dan sumpah. Pada bulan Juli 1505, Martin Luther terjebak dalam badai mengerikan. Takut bahwa ia akan mati, ia berteriak bersumpah, "Selamatkan aku, St Anna, dan aku akan menjadi seorang biarawan." St Anna adalah ibu dari Perawan Maria dan santo pelindung para penambang. Sebagian berpendapat bahwa ini komitmen untuk menjadi seorang bhikkhu tidak bisa datang dari udara tipis dan bukan merupakan pengalaman intensifikasi di mana sebuah pemikiran yang telah dirumuskan diperluas dan diperdalam. Pada 17 Juli Martin Luther memasuki biara Augustinian di Erfurt. Keputusan untuk masuk biara adalah satu sulit. Martin tahu bahwa ia akan sangat mengecewakan orang tuanya (yang dilakukannya), tetapi ia juga tahu bahwa seseorang harus menjaga janji yang dibuat kepada Allah. Di luar itu, bagaimanapun, ia juga memiliki alasan internal yang kuat untuk bergabung dengan biara. Luther dihantui oleh rasa tidak aman tentang keselamatan (ia menggambarkan rasa tidak aman ini dengan nada yang mencolok dan menyebut mereka Anfectungen atau Penderitaan.) Sebuah biara adalah tempat yang sempurna untuk menemukan jaminan. Jaminan menghindari dia namun. Dia melemparkan dirinya ke dalam kehidupan seorang bhikkhu dengan semangat. Ini tampaknya tidak membantu. Akhirnya, mentornya menyuruhnya untuk fokus pada Kristus dan dia sendirian dalam usahanya untuk jaminan. Meskipun kekhawatirannya akan mengganggu dia selama bertahun-tahun masih akan datang, benih untuk jaminan di kemudian hari telah dibebankan dalam percakapan itu. Pada 1510, Luther perjalanan sebagai bagian dari delegasi dari biara ke Roma (dia tidak terlalu terkesan dengan apa yang dilihatnya.) Pada tahun 1511, Martin Luther dipindahkan dari biara di Erfurt satu di Wittenberg di mana, setelah menerima gelar dokternya teologi, ia menjadi profesor teologi alkitabiah di Universitas Wittenberg yang baru didirikan. Pada 1513, ia mulai ceramah pertamanya pada Mazmur. Dalam kuliah ini, kritik Luther dunia teologis sekitarnya mulai terbentuk. Kemudian, dalam ceramah pada Surat Paulus kepada Jemaat di Roma (tahun 1515/16) kritik ini menjadi lebih terlihat. Ia selama kuliah ini bahwa Luther akhirnya menemukan jaminan yang menghindari dia selama bertahun-tahun. Penemuan yang mengubah hidup Luther akhirnya mengubah jalan sejarah gereja dan sejarah Eropa. Dalam Roma, Paulus menulis tentang Luther selalu dipahami bahwa istilah berarti bahwa Allah adalah hakim yang adil yang menuntut kebenaran manusia "kebenaran Allah.". Sekarang, Luther memahami kebenaran sebagai hadiah kasih karunia Allah. Dia telah menemukan (atau pulih) doktrin pembenaran oleh anugerah. Penemuan ini membuatnya terbakar. Pada 1517, ia diposting selembar tesis untuk diskusi di pintu kapel Universitas. Ini Sembilan puluh Lima Theses ditetapkan kritik yang menghancurkan penjualan gereja tentang indulgensi dan menjelaskan dasar-dasar pembenaran oleh kasih karunia. Luther juga mengirimkan salinan tesis Uskup Agung Albrecht dari Mainz meminta dia untuk mengakhiri penjualan indulgensi. Albrecht tidak senang. Di Roma, kardinal melihat tesis Luther sebagai serangan terhadap otoritas kepausan. Tahun 1518 pada pertemuan Orde Augustinian di Heidelberg, Martin Luther berangkat posisi dengan presisi bahkan lebih. Dalam Perdebatan Heidelberg, kita melihat tanda-tanda jatuh tempo dalam pemikiran Luther dan kejelasan baru sekitar perspektif teologisnya - Teologi Salib. Setelah pertemuan Heidelberg pada bulan Oktober 1518, Luther diperintahkan untuk menarik kembali posisinya oleh utusan kepausan, Thomas Kardinal Cajetan. Luther menyatakan bahwa ia tidak bisa menarik kembali kecuali kesalahan-kesalahannya yang ditunjukkan kepadanya oleh menarik bagi "kitab suci dan akal sehat" dia tidak akan, pada kenyataannya, tidak bisa menarik kembali. Luther menolak untuk menarik kembali set dalam gerakan ekskomunikasi utamanya. Sepanjang 1519, Luther tetap mengajar dan menulis di Wittenberg. Pada bulan Juni dan Juli tahun itu, ia ikut serta dalam perdebatan tentang Indulgensi lain dan kepausan di Leipzig. Akhirnya, pada tahun 1520, Paus sudah cukup. Pada tanggal 15 Juni paus mengeluarkan banteng (Exsurge Domini - Bangunlah O'Lord) mengancam Luther dengan pengucilan. Luther menerima banteng pada tanggal 10 Oktober. Dia dibakar di depan umum pada 10 Desember. Pada bulan Januari 1521, Paus mengucilkan Martin Luther. Pada bulan Maret, ia dipanggil kembali oleh Kaisar Charles V untuk Worms untuk membela diri. Selama Diet Worms, Luther menolak untuk menarik kembali posisinya. Apakah dia benar-benar berkata, "Disini saya berdiri, saya tidak bisa berbuat lain" tidak pasti. Apa yang diketahui adalah bahwa dia menolak untuk mengakui kesalahan dan pada tanggal 8 Mei ditempatkan di bawah Ban Imperial. Hal ini menempatkan Luther dan adipati di posisi yang sulit. Luther sekarang orang mengutuk dan diinginkan. Luther bersembunyi di Castle Wartburg sampai Mei tahun 1522 ketika ia kembali ke Wittenberg. Ia melanjutkan mengajar. Pada 1524, Luther meninggalkan biara. Pada 1525, ia menikah dengan Katharina von Bora. Dari 1533 ke kematiannya pada tahun 1546 ia menjabat sebagai Dekan fakultas teologi di Wittenberg. Ia meninggal di Eisleben pada tanggal 18 Februari 1546.

b.      John Calvin
Calvin dilahirkan pada tanggal 10 Juli tahun 1509, di kota Noyon, kira-kira 58 mil di sebelah Timur Laut Paris, Perancis.
Pada bulan Agustus 1523, pada usia 14 tahun, ia masuk the College de la Marche, dimana ia belajar bahasa dan rhetoric dari seorang guru yang terkenal yang bernama Marthurin Cordier (Cordatus). Dari orang ini Calvin belajar untuk berpikir dan menulis dalam bahasa Latin - Philip Schaff, ‘History of the Christian Church’, vol VIII, hal 302.
Setelah itu Calvin pindah ke College de Montague, dimana ia belajar filsafat dan theologia. Ia menerima gelar Master dalam theologia pada usia 18 tahun. [= pada masa mudanya Calvin sudah menunjukkan ciri pembawaan yang menonjol: ia adalah orang yang teliti, rajin, pendiam, penyendiri, sangat bertanggung jawab, dan sangat religius] - Philip Schaff, ‘History of the Christian Church’, vol VIII, hal 302. Dr. W. F. Dankbaar berkata tentang Calvin sebagai berikut:
"Keras sekali ia bekerja, ia belajar sehari suntuk dan setengah malam terus-menerus. Pagi-pagi sudah bangun lagi dan diulangilah apa yang dipela-jarinya sehari lampau. Tetapi itupun akan melekat dan diketahuilah buat selamanya. Calvin mempunyai ingatan yang tiada bandingnya. Pada tahun-tahun yang berikut, sewaktu perdebatan-perdebatan, kawan dan lawan akan kagum melihat, betapa mudah ia mengutip bapa-bapa gerejani dari luar kepala. Tidak pernah ia berkhotbah atau memberi kuliah dari persiapan tertulis, cukuplah ayat Alkitab itu saja di hadapannya. Memang selalu ia mempersiapkan diri dengan amat baiknya lebih dahulu dan seterusnya yakinlah ia, bahwa ingatannya tidak akan meleset sejenakpun" - ‘Calvin, Jalan Hidup dan Karyanya’, hal 11-12.
Dr. W. F. Dankbaar juga menceritakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu Calvin baru mulai pelayanan di Geneva untuk pertama kalinya. Dalam suatu pertemuan, ada orang Jesuit yang menyerang orang Protestan dengan mengatakan bahwa ajaran Protestan itu tidak sesuai dengan ajaran bapa-bapa gereja. Dr. W. F. Dankbaar lalu berkata:
"Calvinpun tiba-tiba berdiri. Ia menerangkan, bahwa orang yang tidak cukup mengenal bapa-bapa gerejani, lebih baik jangan menyebut-nyebutnya. ...Mulailah ia menunjukkan kutipan-kutipan dari bapa-bapa gerejani, begitu saja dari luar kepala, yang membuktikan kebenaran dari apa yang dipelajari oleh pengikut-pengikut reformasi. Sebagian dari khotbah Chrysostomus, ‘yang ke sebelas, kira-kira di tengah’; kutipan dari Agustinus, ‘dari surat ke 23, menjelang penghabisannya’; dari risalah karangan bapa gerejani itu juga, ‘yang ke delapan atau ke sembilan kalau tidak salah’. Dan begitulah terus: Calvin menunjuk bab demi bab dan semuanya dari luar kepala. Para hadirin tercengang-cengang, belum pernah mereka dengar serupa itu. Semua orang kagum dan terpesona oleh uraian itu" - ‘Calvin, Jalan Hidup dan Karyanya’, hal 43.
(=Calvin bukanlah seorang yang tidak percaya, juga bukan seorang pemuda yang tidak bermoral; sebaliknya, ia adalah seorang Katolik yang taat/saleh dengan karakter yang tak bercacat. Karena itu, pertobatannya adalah perubahan dari Roma Katolik ke Protestan, dari tahyul kepausan pada iman yang injili, dari tradisi abad pertengahan pada kesederhanaan yang alkitabiah. Ia tidak menyebut agen manusia, bahkan tidak Volmar atau Olivetan atau Lefevre. ‘Allah sendiri,’ kata-nya, ‘membuat perubahan ini. Ia secara langsung / mendadak menun-dukkan hatiku pada ketaatan’) - ‘History of the Christian Church’, vol VIII, hal 310. Calvin mengombinasikan jabatan-jabatan profesor theologia, pengkhotbah, pendeta, pemimpin / pemerintah gereja, inspektur sekolah, dengan kerja extra yang setara, bahkan yang lebih penting, sebagai pengarang, penulis surat, dan pemimpin dari gerakan Reformasi yang meluas di Eropa Barat).
c.       John Knox.
John Knox adalah salah seorang tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia.[1][2] Ia merupakan salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga pengaruh teologi Calvinis sangat kental dalam dirinya.[1] Menurut Knox, kekristenan dan kemerdekaan nasional harus dapat ditemukan bersama, karena keduanya merupakan suatu pergumulan yang dapat diselesaikan bersama.[3]
John Knox lahir sekitar tahun 1513 di Haddington, tidak jauh dari Edinburgh.[4][3][5] Ia belajar di Universitas St. Andrews lalu ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun 1536 dan menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540.[2] Perpindahannya menjadi seorang protestan, menjadi sebuah misteri yang terselubung.[2] Setelah terlibat dalam Reformasi Skotlandia sebagai pengkhotbah dan pengajar.
Itulah sejarah Reformasi Kristen Protestan. Semangat yang membela Kristen mati-matian berapologetika dengan para pemikir-pemikir yang menyesatkan keKristenan. Saat sekarang Kristen pun masih dalam zaman banyak yang menyeleweng otaknya, yang Kristen tidak tahu cara hidup Kristen. Berapa banyak pendeta sudah menyeleweng dan gereja mempermalukan nama Tuhan karena melihat kehidupan mereka yang tidak beres. Oleh sebab itu berjalannya waktu muncul seorang penerus reform pada abad ke 21 ini, dan ia memegan jabatan sebagai pemegang dari doktrin reform seluruh dunia namanya adalah Stephen Tong yang sering dipanggil STEMI artinya Stephen Tong Evangelism International. Dia mendapatkan hak dan surat keputusan sebagai seorang penerus doktrin-doktrin reform abad ke 21 ini dan seluruh negara mengakui bahwa Ia menjadi pemegang dan penerus reformasi. Dia berasal dari Tiongkok, semenjak usia 4 tahun ayahnya meninggal dunia ketika perang jepang dan China, di Tiongkok ketika berusia 17 tahun ia sudah mulai mengajar tentang filsafat, dia pernah melawan Tuhan dengan begitu hebat dan menyerang setiap dosen dengan filsafat yang ia dapat sampai akhirnya ia dikeluarkan dari sekolahnya karena dosen-dosen tidak sanggup melawan dia. Kemudian semangatnya tidak patah, ia tetap melanjutkan pendidikannya, ia mulai bertobat karena doa ibunya. Dia mulai mengajar para pemuda, dan usia 18 tahun ia diminta khotbah dimana-mana dalam sehari ia bisa berkhotbah 7 kali. Pada tahun 1964 ia datang ke Indonesia setelah membaca kitab Roma dan mendalami kitab Roma, hatinya tergerak dan ia merasa bahwa ia berhutang Injil kepada Indonesia. Dan di indonesialah pelayanannya berkembang, dan ia berhasil mendirikan gereja Katedral Mesias, GRII, dia sekarang mempunyai beberapa sekolah Alkitab dia USA, Indonesia, China bahkan ada beberapa lagi.