Selasa, 01 April 2014

Yesus Kristus dan Yesus Barabas, (Markus 15:13-14). Ryan Frinandoe.

“Saya sudah bebas, saya sudah bebas, saya bebas” mungkin kalimat itulah yang ada dalam pikiran Barabas atau mungkin barangkali ia berteriak menyatakan dirinya telah bebas. Sejarah telah mengajarkan kita untuk mengetahui peristiwa ini, mengapakah harus Barabas, tidak adakah tahanan yang lain, mengapakah orang paling jahat harus dibebaskan dan Yesus yang tidak sedikitpun bersalah harus menerima penghakiman oleh manusia berdosa? Apakah ini keadilan? Hal ini bukan keadilan, melainkan kecurangan, hal ini dimata manusia. Bagaimanakah kita menulusurinya sampai kepada akarnya dari kisah ini? Mari kita akan berdoa dan bersyukur kepada Roh Kudus yang memperbolehkan kita mempelajari hal ini.
            Keberadaan Barabas sebagai penjahat adalah keberadaan dia sebagai penjahat yang paling kejam, dan dia banyak menyusahkan masyarakat, kelakuan dia yang tidak bermorallah yang membuat ia ditahan didalam penjara. Yesus dibawa kedepan Pilatus dan diperhadapkan dengan orang banyak, Ia tidak takut, sebab Ia tidak bersalah, bahkan Pilatus pun secara sadar bahwa Ia tidak bersalah, namun Pilatus lebih memihak kepada suara aspirasi rakyat Yahudi untuk membebaskan Barabas dan menghukum Yesus Kristus. Kebenaran Yesus pada waktu Ia berkata didalam rumah ibadat (sinagoge) “Roh Tuhan ada pada-Ku, Aku datang memberitahukan rahmat Tuhan telah datang untuk membebaskan orang yang tertawan...” kedatangan Yesus dihadapan Pilatus akhirnya membebaskan Barabas, kedatangan Yesus didepan Pilatus memberikan suatu cahaya cinta kasih yang sedemikian hebat. Yesus orang yang tidak berdosa harus membebaskan orang berdosa seperti Barabas. Disinilah bukti pertama bahwa ada orang pertama yang dibebaskan oleh kuasa kedatangan Kristus menjelang penghakiman atas Dia yaitu dengan dibebaskan oleh Barabas dari dalam penjara. Barabas adalah orang tawanan yang paling jahat. Alkitab tidak mencatat kelanjutan kehidupannya lagi setelah bebas. Mungkin ia bertanya-tanya mengapa saya bebas? Mengapakah saya harus bebas sedangkan Dia harus disalibkan? Saya berharap Barabas sadar dari dosanya dan kembali kepada Allah. Tidak ada orang yang dibebaskan dari penjara selain dari Barabas yang menikmati kebebasan pertamakali didalam Injil melalui persiapan penyaliban Yesus. Sebab dalam kitab PL belum ada penyataan tentang pembebasan satu orang diwaktu Paskah. Pilatus sengaja berdusta, dan ia sengaja membuat peraturannya bahwa ia sengaja mengatakan bahwa kebiasaan mereka untuk membebaskan satu orang dihari sabat. Apakah yang ada dalam hati Pilatus? Sebenarnya ia ingin membebaskan Yesus Kristus, dan ia sangat berharap rakyat Yahudi mengatakan “ya sudah bebaskan saja Yesus” tetapi hati rakyat tetap meminta Yesus harus dibunuh. Mengapakah harus Yesus yang dibunuh? Karena pikir mereka karena keberadaan Yesus akan menghapus sistem kebudayaan mereka dan menghapus hukum Taurat. Ketetapan/kebiasaan tidak ada tertera dalam kitab Taurat mengenai hari paskah ada pembebasan bagi seorang tawanan, hukum itu tidak ada, hukum itu hanya akal dari Pilatus saja yang ingin membebaskan Yesus Kristus namun usahanya gagal total, ia tidak bijaksana dan tidak mengerti baik-baik. Pilatus adalah seorang budak Kaisar, Pilatus mengetahui peraturan hukum Taurat, tetapi ia sengaja membuat peraturan baru. Barabas yang hina dan berdosa yang akan mengalami penghakiman kematian menjelang akhir penghukumannya kini telah digantikan oleh Yesus, inilah kuasa kedatangan Yesus. Barabas adalah orang pertama yang bebas dari penjara dalam masa kehidupan Tuhan Yesus. Tapi apakah Barabas bertobat setelah keluar dari penjara? Yesus menggantikan dia, Yesus mau menjadi tebusan bagi Dia. Seolah-olah bila diilustrasikan “anak-Ku biarlah Aku yang menggantikan penderitaanmu, bebaslah engkau dari penderitaanmu” seakan-akan beginilah kejadiannya. Tetapi kita tidak dapat menjadikannya suatu doktrin dan berani berkata Barabas telah bertobat, sebab Alkitab tidak mencatatnya dan menaruh kelanjutan dari hidupnya setelah dibebaskan. Maka kita hanya berkata “mungkin saja ia bertobat dan memulai hidupnya yang baru, atau barangkali ia hidup lagi didalam kejatahannya. Namun yang pasti Barabas ditukar dengan Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah nama dari Tuhan Yesus Kristus sendiri, Barabas memiliki nama lengkap Yesus Barabas, keduanya ada kemiripan nama awal. Namun kali ini Yesus Barabas bukanlah orang baik, tetapi Yesus Kristuslah orang yang paling baik dimasa hidup-Nya.

            Pengorbanan Yesus Kristus didalam sejarah bukanlah pengorbanan yang bersifat main-main, pengorbanan Yesus adalah pengorbanan yang sejati, maka disinilah kita melihat keadilan Allah untuk menepati janji-Nya didalam sejarah penebusan melalui Anak-Nya yang Ia kasihi dan kepada-Nya Ia berkenan. Yesus harus menanggung dosa manusia yang jahat, Yesus mau naik dengan darah yang mengucur sedemikian hebat, dengan kekuatan yang begitu dasyat untuk sampai membawa penderitaan manusia keatas kayu salib. Tadinya manusialah yang harus menanggung penghakiman murka Allah yang bernyala-nyala, namun Yesus Kristus mau mengambil keputusan agar Ia menjadi pendamai dari murka Allah terhadap manusia. Diperjalanan menuju golgota Ia harus tahu akan tiba saatnya penghakiman Allah dimulai atas diri-Nya yang didalam Dia segala dosa manusia telah dibawa-Nya ke golgota sehingga didalam murka Allah itu Ia meneriman penghakiman Allah. Semua ini dilakukan Yesus karena Ia mengasihi manusia berdosa, Allah tidak membenci manusia, tetapi Allah membenci dosanya. Sama seperti seorang ibu akan membersihkan kotoran dimuka anaknya, ia tidak mau muka anaknya kotor, maka dengan paksa ia harus membersihkannya karena ia sayang. Yesus Kristus disalib, dan Yesus Barabas harus dibebaskan oleh sebab kedatangan Yesus waktu itu mendatangkan sukacita baginya, ini adalah karya Kristus, dengan melihat wajah Yesus yang begitu sedih penuh dengan darah, Barabas dapat bebas, sebelum Yesus berada dikayu salib Barabas terlebih dahulu bebas dari penderitaan. Sekarang apakah saudara bahagia dengan kedatangan dan kehadiran Tuhan dalam hidup saudara? Jika ya, maka Roh Kudus sudah berbicara dan menghibur serta bekerja didalam hatimu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar