Sepanjang
sejarah dalam kehidupan manusia, Kekristenan selalu ingin dihapuskan dari muka
bumi yang diciptakan Tuhan ini. Banyak cara mereka mencoba mendobrak
Kekristenan untuk menuju kepada kebinasaan namun tak dapat. Sebelum Kekristenan
berdiri maka pemimpinnya harus dibunuh dan mati, pemimpinnya mengalami siksaan
yang ganas. Siapakah pemimpinnya itu? Tidak lain yaitu Yesus Kristus. Sebelum
orang Kristen hidup dalam tekanan yang kejam dan ganas, maka pemimpinnya
terlebih dahulu harus mengalami penyiksanaan dan penganiayaan, sebelum orang
Kristen dianiaya dan di fitnah, maka pemimpinnya terlebih dahulu ditutup
muka-Nya, diludahi wajah-Nya, dihakimi oleh dunia. Dunia yang tidak adil harus
menghakimi Dia yang sumber dari keadilan yang sejati. Sebelum orang Kristen
mati menjadi martir, maka yang pertamakali mati adalah Yesus Kristus pemimpin
besar yang agung dalam sejarah Kekristenan sebelum Kekristenan lahir. Mereka
yang hidup pada zaman-Nya waktu itu mungkin mengalami keputusasaan, sebab
pemimpin mereka yang besar mati tergantung dikayu salib. Banyak mereka yang
meninggalkan Dia lalu kembali kepada Dia, banyak orang yang mencoba
mengikut-Nya banyak juga orang yang ingin membunuh-Nya hingga akhirnya Ia harus
mengalami ketidakadilan dari dunia yang tidak adil. Firman yang berseru-seru
dipinggir-pinggir jalan kini diam, firman yang berteriak diatas perahu dan
kapal kini mulai diam sunyi dan tak berbicara, firman yang tadinya keluar dari
mulut-Nya dengan memanggil orang untuk kembali kepada Allah kini tidak
terdengar lagi. Saat Yesus Kristus berada didepan Pilatus dan para imam ahli
Taurat serta orang Farisi lainnya Ia tidak berbicara banyak, saat didepan
Herodes pula sama sekali Ia tidak berbicara. Mengapakah saat itu Yesus Kristus
Sang Juruselamat Dunia tidak lagi berbicara dan berfirman? Ini adalah salah
satu sifat Allah, ketika Ia melihat manusia mencoba dan berusaha melampaui
keberadaan-Nya maka Allah akan diam. Yesus Allah? Dia Allah, Pilatus sempat
bertanya “apakah Engkau Anak Allah? jawab Yesus: engkau sendiri yang
mengatakannya. Saat-saatnya tiba Yesus mulai dibawa kepada satu bukit yang
sangat mengerikan, bukit itu ganas dan kejam, bukit tengkorak adalah julukannya,
mengapa disebut bukit tengkorak? Karena setiap kali orang melihat bukit itu
banyak lobang-lobang besar dan permukaannya serta gambar bukit itu sering
menyerupai tengkorak. Dalam perjalanan yang melelahkan, Ia harus berjalan
sepanjang jalan dimana banyak orang melihar Dia. Tadinya Ia berkata diri-Nya
Raja kini ditawan dan pukul serta dicambuk, dipermalukan oleh manusia, dan
ditelanjangi tubuh-Nya, mereka membagikan jubah-Nya dan mereka membuang undi.
Alkitab memberitahukan kepada kita Yesus tidak berteriak saat paku pertama
ditancapkan ketangan-Nya, Ia tidak marah dan mengutuki siapa-siapa saja yang
menyiksa dan menista Dia. Inilah teladan Juruselamat kita yang paling agung
didalam sejarah. Saat semua sudah dipakukan, maka salib mulai ditancapkan
kedalam lubang tanah dan berdiri menghadap kepada orang banyak. Yesus tentu
merasakan sakit, Dia sama seperti kita manusia, hanya Ia tidak berdosa, Ia bisa
sakit, Ia pernah lapar, Ia pernah haus, Ia pernah bahagia, Ia pernah terluka,
dan Ia juga pernah menderita. Tuhan yang kita sembah, bukan Tuhan yang tidak
dapat merasakan penderitaan yang kita alami, sebelum kita mengalaminya Ia sudah
mengalaminya. Saat Allah marah dengan nyala api yang membara untuk manusia,
maka Yesus (Allah Anak) mengambil keputusan bahwa Ia mau menggantikan manusia
berdosa. Saat dikayu salib, Alkitab tidak mengatakan Yesus mengutuki orang yang
memaku Dia, Yesus tidak marah kepada mereka, Yesus tidak dendam kepada mereka,
Yesus tidak meminta kepada Bapa agar mereka musnah. Melainkan ada satu firman
yang keluar dari mulut Sang Juruselamat yang Agung dan mulia, kalimat yang
manis, doa yang indah disepanjang sejarah para nabi, kalimat itu keluar dengan
penuh manisnya sehingga membawa damai sejahtera bagi setiap hati manusia.
Kalimat itu berbunyi demikian untuk yang pertama
kalinya “ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.” Tadinya saat berada dikayu salib, orang banyak yang ada menyaksikan
Dia telah menantikan seruan dari Yesus apakah Ia akan menyelamat diri-Nya
dengan berseru kepada Bapa, apakah Ia dapat turun dengan mujizat-Nya? Ternyata
Yesus Kristus yang mereka harapkan tidak berkata apa yang mereka inginkan,
melainkan apa yang di inginkan Yesus untuk mereka dengan berkata Ya Bapa
ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Inilah doa
yang paling manis, Doa Yesus kepada Bapa, agar Bapa tidak melampiaskan
murka-Nya keatas manusia, melainkan untuk Dia yang adalah Anak Allah. sambil
menunggu Dia berkata-kata lagi, mereka kembali mengutuk Dia, memfitnah Dia,
meninggalkan Dia dan mencaci maki Dia. Kita dapat bayangkan bila anda seorang
diri sebagai ayah mendengar anak anda dihina dan dianiaya oleh orang lain yang
tidak berhak menghukum dia, mungkin anda akan membunuh mereka yang membuat ia
menderita. Tetapi Bapa tidak, setelah Bapa mendengar ucapan Yesus yang pertama
dikayu salib “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat” maka Bapa mengerti betapa dalam-Nya kasih Kristus terhadap manusia.
Dimanakah cinta kasih yang sejati? Yiatu didalam Kristus Yesus. Perkataan kedua ialah “Amin, Aku berkata
kepadamu, hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku didalam Firdaus”,
perkataan yang ketiga “Ibu,
ini anakmu... ini ibumu”, perkataan yang keempat
“Allah-Ku-Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”, perkataan yang kelima ialah “Aku haus”, perkataan yang
keenam ialah “Sudah genap” dan
perkataan yang ketujuh ialah “Bapa,
kedalam tangan-Mu, Ku-serahkan Nyawa-Ku.”
Banyak
pemuda-pemudi meninggalkan Kristus dan banyak yang tidak mau melayani lagi
dalam segala kegiatan didalam Gereja, mengapa? Karena tidak pernah memiliki
suatu penghayatan yang sejati dan merenungkan serta memahami arti penderitaan
serta pengorbanan yang begitu besar dilakukan Yesus Kristus dikayu Salib.
Mereka tidak adanya bedanya dengan apa yang dikatakan Paulus “mereka sengaja
berperilaku seperti orang yang mengenal
Allah, padahal mereka tidak mengenal Allah. pemuda-pemudi gereja yang bertahan
setia sampai hari ini dalam gereja dan lingkungan gereja dan yang masih mau
dididik oleh Tuhan berbahagialah, sebab jerih payahmu tidak sia-sia. Tapi
celakalah bila engkau melayani Tuhan dengan hati yang hampa tanpa ada Roh Tuhan
didalam hatimu, maksudnya ialah seperti orang-orang yang melayani Allah tapi
tidak mengerti Allah. saat ditanya siapakah Allah? jawabannya apa? Bingung.
Mengapa bingung? Karena tidak suka mendengarkan firman Tuhan saat pendeta
sedang menyampaikan firman yang mencerahkan hati sanubarimu. Sudahkah? Engkau
mengenal Allah? hei para muda-mudi, pikirmu engkau baik selama ini? Cintakah engkau
kepada Tuhanmu Yesus Kristus? Apakah kasihmu besar kepada-Nya? Masihkan cinta
kasihmu kepada-Nya tetap adalah kasih yang mula-mula? Atau apakah kasihmu sudah
berkurang? Saat kasihmu berkurang maka engkau mulai jauh dari kehidupan gereja,
disitulah saatnya iblis datang menelan jiwamu. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar