A.
Pengertian
Penderitaan.
Affliction
(penderitaan, kesusahan, kemalangan, dan derita) kata penderitaan yang
merupakan kata yang mengandung gambaran keadaan diri manusia ketika mengalami
masalah yang cukup berat didalam dirinya, sehingga kata penderitaan
mempengaruhi diri manusia untuk masuk kedalam suatu lembah yang suram, penuh
dengan sengsara untuk mencari pertolongan dan belas kasihan. Penderitaan adalah
derita, susah, malang. Apakah menderita itu bahagia? Apakah bahagia itu
menderita? Kita telah melihat keadaan manusia disepanjang sejarah kehidupan,
kita juga telah melihat keberadaan hidup yang menderita tidak ada
henti-hentinya untuk manusia menjalaninya. Dengan kata ini dan pengertiannya
kita mendapat suatu gambaran dan beberapa pertanyaan yang menjadi fokus dari
isi bab ini, sebab itulah kata itu adalah penderitaan.
B.
Permulaan Penderitaan.
Permulaan
penderitaan datang bukan disaat zaman Kaisar, Hilter, Nicci, abad 16, abad 21
sekarang, bukan. Tetapi permulaan penderitaan datang yaitu disaat Allah
menjatuhkan hukuman serta kutuk kepada binatang (ular), manusia dan bumi.
Binatang yang pertamakali mendapat kutukan adalah ular, Allah mengutuk dia
untuk berjalan dengan perutnya. Kemudian manusia akan bersusah payah mencari
rejekinya dengan sampai berpeluh/keringat banting tulang untuk bekerja, hal ini
khusus untuk laki-laki. Kemudian yang kedua kepada perempuan, maka pada saat ia
mengandung Tuhan membuat ia kesakitan untuk melahirkan dan bukan saja itu Tuhan
memerintahkan manusia harus beranakcucu. Maka disinilah kita melihat permulaan
penderitaan yang datang, semua keadaan macam begini adalah cara Allah agar
manusia bertanggung jawab atas kelakuannya yang telah melawan Tuhan Allah.
melawan Tuhan bukan dalam arti marah, jengkel, tetapi dimana manusia tidak taat
dan setia kepada firman-Nya maka disitulah letak perlawanan manusia kepada Tuhan.
Penderitaan selanjutnya dialami oleh anak dari Adam dan Hawa yaitu Kain dan
Habel, Habel mengalami penderitaan saat disiksa kakanya sampai mati, akibat
dari penderitaan itu sampai-sampai Alkitab mencatat dengan jelas bahwa darah
Habel berteriak sampai di Tuhan. Maka Kain menerima penderitaan didalam batin
ia sendiri, ia harus ketakutan yang luar biasa, kalau-kalau Tuhan juga membunuh
dia, tetapi tidak demikian, karena permintaannya Allah mau memberi tanda kepada
dia agar ia tidak dibunuh. Meskipun ia tidak mati ditangan manusia, maka
keturunannya lenyap sampai hari ini tidak berlanjut lagi, akibat kejahatan
Kain, maka keturunannya lenyap karena mengalami penderitaan. Sejak kapankah
letak permulaan penderitaan itu datang? Yaitu disaat manusia mengalami kejatuhan
dan kerusakan status.
C.
Tujuan Hidup Manusia.
Sepanjang
sejarah umat manusia dimuka bumi ini, kalau ditanya apakah tujuan mu hidup?
Pasti jawabannya tidak lain dan tidak bukan pasti mencapai tujuan hidup
bahagia. Kalau ditanya lagi apakah yang kamu inginkan didunia ini? Pasti jawabannya
ingin hidup bahagia, kalau ditanya lagi mengapakah kamu tidak mau hidup
menderita? Jawabannya pasti karena penderitaan itu bukan tujuan hidup, karena
itu adalah sesuatu yang paling kutakutkan dalam hidup ini. Dalam khotbah saya,
saya mengatakan “Penderitaan bukanlah tujuan akhir, kabahagiaan adalah tujuan
akhir.” Kalimat ini merupakan kalimat yang tuntas dapat dimengerti oleh semua
orang sebab memang benar bahwa tujuan hidup ini adalah mencapai bahagia. Dalam
dunia filsafat, ada satu filsafat Epikurianisme yang berbunyi begini “tujuan
hidup ini, kita harus mencari bahagia. Kalau tidak bahagia maka kita menderita,
menderita bukan bahagia, dan bahagia bukan menderita.”
Filsafat ini baik adanya, namun banyak orang salah melaksanakannya, yang
akhirnya filsafat ini tidak dapat dipakai lagi, meskipun tidak dipakai lagi
tetapi prinsipnya banyak dilakukan manusia dengan kurang sadar bahwa dirinya
menganut paham Epikurianisme. Maka disinilah kita melihat bahwa manusia
berusaha menghilangkan penderitaan, karena penderitaan bukan tujuan hidup,
melainkan kebahagiaanlah tujuan hidup.
D.
Penderitaan didalam Kebudayaan.
Apakah
hubungan penderitaan dengan kebudayaan, sehingga ada penderitaan didalam
kebudayaan. Sewaktu sebelum saya pergi ke sekolah Alkitab, saya setiap kali
pulang sekolah ketika SMA harus pergi ke hutan mencari kayu bakar, setelah itu
saya menyedap karet, sebab itu adalah salah satu mata pencaharian kami dalam
hidup pada waktu itu. Saya dan orang tua harus berjuang untuk mencari rejeki
agar bisa memenuhi kehidupan sehari, saya pribadi merasa menderita, mau tidak
mau harus dilaksanakan, maka dibalik kebudayaan itu ada sesuatu yang
tersembunyi yang dapat saya sadari yaitu penderitaan. Kebudayaan untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari adalah gaya kehidupan setiap orang, yang didalam
melaksanakannya manusia harus melalui suatu penderitaan dan menyikapi
penderitaan itu dengan tenang meskipun kesusahan menghadapinya. Seorang petani
menunggu hasil dari ladangnya, namun ketika kemarau datang maka ladangnya
mengalami kekeringan, ia harus berjuang mendatangkan banyak air untuuk
disalurkan keladangnya entah dengan berbagai cara ia harus mendatangkan air.
Maka disinilah budaya itu terlihat dengan menggunakan akal budi, namun ada satu
hal yang harus dilalui terlebih dahulu yaitu penderitaan. Jika tidak demikian
maka petani itu menderita tidak makan hasil dari ladangnya, maka dalam
penderitaannya ditambah lagi, akhirnya beratlah penderitaan itu. Ada satu
seorang filsuf terkenal dengan filsafatnya yaitu Confusius, filsafatnya
berbunyi “tujuan manusia menurut
Konfusianisme
adalah mencapai keharmonisan ataupun keseimbangan. Keharmonisan dengan alam dan
juga keharmonisan dengan sesama manusia.”
E.
Penderitaan Akibat Dosa.
Ketika
seseorang mengalami penderitaan, pertanyaan yang keluar ialah “mengapa saya?,
mengapa harus saya?, mengapa diri saya yang menderita penderitaan ini?,”
Stephen Tong mengatakan “hal ini adalah perasaan yang sendiri, perasaan yang
tidak seharusnya, perasaan kehilangan sesuatu, dan perasaan yang tersiksa,
semua itu menjadi rangsangan kesadaran eksistensi setiap pribadi.”
Penderitaan macam ini perlu dipertanyakan mengapa penderitaan akibat dari dosa?
Dosa adalah penyebab pertama adanya penderitaan, saat manusia menerima tawaran
Iblis maka manusia akhirnya memiliki keberadaan seperti iblis yang suka
melawan. Yang membuat manusia jatuh kedalam dosa adalah disaat manusia melawan
perintah Tuhan Allah. Fakta pertama orang bisa jatuh kedalam dosa adalah saat
ia mencoba melawan Tuhan dengan kelakuannya yang sombong dan kebohongan, satu lagi
ialah ia tidak hendak TAAT kepada perintah Tuhan Allah. jikalau kita bertanya
kepada orang lain “apakah engkau berdosa? Jawabnya ia saya berdosa” karena ia
sadar bahwa ia berdosa maka kita juga sadar bahwa kita manusia berdosa, karena
kita sama dengan dia. Penderitaan akibat dari dosa ini jelas, sebab penderitaan
adalah hukuman yang Tuhan berikan kepada manusia yang memberontak.
F.
Penderitaan Bukan Akibat Dosa.
Bila
kita mengingat peristiwa penggenapan janji penebusan dari Allah dengan mengirim
Kristus kedalam dunia maka kita akan melihat dan sadar bahwa Yesus tidak
berdosa mengapa ia harus menderita. Penderitaan yang Kristus alami bukan
penderitaan yang biasa yang dirasakan manusia biasa seperti kita, tetapi
penderitaan yang Dia alami adalah penderitaan yang sedemikian hebat dan dasyat.
Bagi manusia itu adalah kabar Baik, tetapi bagi Kristus Dia harus menderita
memikul dosa manusia ke atas tiang salib dengan tubuhnya, maka tubuhnya
diremukkan sebagai wujud dari murka Allah kepada manusia yang ditimpakan kepada
Dia. Bila kita mengingat peristiwa Ayub, Ayub dikenal seorang yang saleh
dihadapan Tuhan Allah, dan ia berlaku benar di masa hidupnya. Penderitaan yang
Tuhan ijinkan kepada Ayub adalah penderitaan yang lumayan hebat juga, namun
penderitaan yang ia alami itu tidak membuat dirinya menjadi seorang Atheis,
justru ia melihat penderitaan itu sebagai suatu tindakan Allah untuk melihat
kesetiaannya sendiri. Namun kita melihat manusia zaman ini lebih banyak
brengsek dan tidak berpegang kepada prinsip Alkitab Firman Tuhan Allah yang
Hidup. Sedikit-sedikit penderitaan datang langsung mau meninggalkan Tuhan, mau
menjadi Atheis, dan akhirnya menjadi murtad sampai mati dendam kepada Tuhan.
Manusia yang macam begitu bukan manusia yang baik dan setia kepada Allah, manusia
yang setia kepada Allah adalah manusia yang sadar dimana penderitaan itu datang
bukan akibat dosanya tetapi karena Allah ingin menguji kekuatan imannya.
G.
Hakekat Penderitaan.
Jika
saya bertanya: penderitaan itu sebenarnya ada atau tidak? Jika kita sebagai
manusia merasa menderita, maka apakah itu berarti itu pasti ada penderitaan,
ataukah ada penderitaan, maka baru manusia merasa menderita? Maka kita secara
sadar menjawab dengan jujur “tentu, ada penderitaan, maka barulah kita
merasakan penderitaan. Ada seorang anak kecil yang menangisnya luar biasa
hampir 10 menit ia tidak berhenti menangis karena ia digigit nyamuk, dan ia
gatal-gatal. Bagi anak itu, digigit nyamuk adalah penderitaan karena
gatal-gatal. Tetapi bagi ayah itu bukan penderitaan, sebab sang ayah bukan saja
mengerti penderitaan yang dialami oleh anaknya, tetapi ia juga tahu batasan
penderitaan itu, ia tahu beberapa menit lagi penderitaan digigit nyamuk akan
hilang dan tahu bahwa penderitaan itu tidak akan mendatangkan kematian. Jadi
hakekat penderitaan itu adalah dimana kita mengerti akan batas-batas
penderitaan lebih penting dari pada perasaan menderita. Stephen Tong mengatakan
didalam bukunya begini “hakekat penderitaan itu ialah adanya perasaan
kehilangan kenyamanan yang dulunya kita nikmati.”
H.
Jenis-Jenis Penderitaan.
Ada
tiga jenis penderitaan yang dimuat Stephen Tong didalam bukunya yaitu:
1. Kecacatan
Alamiah. Ada orang yang dilahirkan buta, tuli, bisa atau memiliki tangan kaki
yang tidak sempurna. Ini merupakan penderitaan alamiah yang didapatkan
seseorang ketika ia dilahirkan.
2. Bencana
Alam. Misalnya gunung meletus, air bah, tsunami, gempa bumi, longsor, tanah
terbelah, dan akibat dari bencana alam maka bencana alam menghancurkan apa yang
kita miliki.
3. Bencana
Perang. Yaitu meletusnya kebencian antara bangsa dengan bangsa, yang
menimbulkan berbagai kekejaman di medan perang. Akibatnya, ada orang-orang yang
terkena bom atau peluru sehingga cacat atau mati.
Tiga jenis penderitaan
diatas adalah penderitaan yang besar terjadi didalam sejarah umat manusia
menurut Stephen Tong.