Saat
Paling Sendiri
Eloi, Eloi lama sabakhtani? Ucapan teriakan ini keluar
dari mulut Sang Juruselamat dunia, suatu makna yang dalam dan paling mengerikan
hingga sulit dimengerti sepanjang sejarah adalah makna dari arti kata teriakan
Tuhan Yesus Kristus dikayu salib dengan bunyi “Eloi, Eloi lama sabakhtani?.”
Saat-saat dalam keadaan dimana semua orang telah melihat Juruselamat yang tergantung
dikayu salib, kini tibalah saatnya Tuhan Yesus dalam keadaan yang paling
sendiri, yang paling sedih, yang paling sepi, yang paling menderita dari segala
zaman ke zaman bahkan saat yang paling sendiri dari segala kesendirian manusia.
Perkataan ini seringkali ditafsirkan bahwa Tuhan Yesus berkata demikian karena
Allah Bapa meninggalkan Dia dan Roh Allah yang ada pada-Nya kini mulai naik ke
Sorga meninggalkan Dia.
Teriakan ini paling sedih, paling pahit, tidak ada yang
membela Dia, murid-murid pun pergi meninggalkan Dia sehingga Ia seorang Diri,
dimanakah murid-murid-Nya? Apakah begitu sikap murid terhadap Guru yang Agung
dari segala yang agung? Mereka meninggalkan Dia, bagaimana dengan kedua
penjahat? Mereka pun turut menghina Tuhan Yesus, tetapi Tuhan Yesus diam dan
tidak berkata apa-apa, tidak ada firman yang keluar saat itu setelah Ia
berteriak Eloi, Eloi lama sabakhtani?. Semua orang yang ada di bawah kayu salib
menghina Dia, hingga muncullah kalimat yang keluar dari mulut bangsa-Nya
sendiri, umat-Nya sendiri demikian bunyinya: Jika Engkau adalah raja orang
Yahudi, selamatkanlah diriMu!”. Mereka kemudian mengolok Dia, menghina Dia,
melecehkan nama baik-Nya, mereka meninggalkan Tuhan mereka sendiri yang
berkorban bagi mereka, mereka tidak sadar bahwa Dialah yang ditunggu-tunggu,
dinanti-nanti selama berabad-abad hingga hari ini. Saat semua meninggalkan Dia,
murid-murid yang tadinya setia kini berubah setia, mereka pergi karena merasa
kecewa terhadap sang Juruselamat yang tersalib. Saat paling sendiri inilah
adalah hal yang paling tidak nyaman, saat dalam paling sendiri inilah adalah
ketika Dia menahan kedua tangan yang terpaku dengan kejam dan hebat, saat
paling sendiri ini juga Dia harus menahan kesakitan yang yang Dia terima dari
Allah. Begitu kejam, begitu hebatnya siksaan yang harus ditanggungNya sehingga
Ia harus berteriak Eloi, Eloi lama sabakhtani? Teriakan yang berkumandang
dijalan-jalan, dibelokan-belokan, di bait Allah, dirumah-rumah, di kota-kota
kini mulai berteriak disalib dengan keadaan paling sendiri serta ditelanjangi
dan dan dipermalukan dengan kepedihan yang mendalam sehingga Ia harus teriak
Eloi, Eloi lama sabakhtani?
Marthin Luther seorang tokoh reformasih abad pertengahan
pernah selama 3 jam duduk didepan meja belajarnya hanya memikirkan kalimat
teriakan Tuhan Yesus “Eloi, Eloi, lama sabakhtani? Setelah 3 jam berakhir dan
duduk diam, akhirnya dia berdiri mengetok mejanya dengan keras dan berteriak
dalam ruangannya dengan teriakan: “Ya Tuhan bagaimana mungkin Allah
meninggalkan Allah, siapakah yang dapat memikirkan Allah meninggalkan Allah?”
sampai ia mati ia tidak tuntas memikirkan dan menafsirkan kalimat teriakan
Tuhan Yesus. Masuk kepada abad 20 ini seorang tokoh reformasi abad 20 bernama
Pdt. Dr. Stephen Tong, dalam bukunya yang berjudul 7 Perkataan Salib didalam
buku itu ia mengatakan: “Saat sendiri itu Ia harus berteriak dengan kalimat
Eloi, Eloi lama sabakhtani?, dalam kalimat itu nyata dan terlihat paling
mengerikan, saat semua kutukan manusia, kebejadan, zinah, tipu muslihat, dosa,
pemberontakan terhadap Allah, dan dosa percabulan, semua itu ditanggungkan
Allah kepada-Nya yang seharusnya diterima oleh manusia semua hukuman murka
Allah itu. Semua itu Yesus sudah ambil keputusan bahwa agar manusia bisa
diperdamaikan kembali dengan Allah Bapa maka Ia harus menjadi ganti manusia
untuk menerima hukuman murka Allah, maka Ia berteriak Eloi, Eloi lama
sabakhtani? Maknanya ialah bahwa Allah tidak rela melihat Anak-Nya sendiri
disiksa oleh ciptaan-Nya, sehingga Allah Bapa memalingkan muka-Nya dari
pandangan-Nya kepada Putera-Nya, inilah yang menyebabkan Tuhan Yesus berteriak
Eloi, Eloi lama sabakhtani?”. Makna yang dalam bagi keKristenan sepanjang
sejarah bahwa Yesus Kristus pernah disalib, bahwa Tuhan Yesus pernah berkata
Eloi, Eloi lama sabakhtani. Kalau Tuhan Yesus tidak melakukan demikian mungkin
kita akan berteriak selamanya dalam kerajaan maut untuk memohon pengampunan,
Dia teriak demikian agar manusia tidak berteriak menganggap Allah meninggalkan
dia.
Banyak orang Kristen tidak mengerti hal ini, kalimat ini
tidak dimengerti oleh mereka sebab mereka tidak pernah mau belajar dengan baik
tentang bagaimana makna tentang pengorbana di kayu salib, mereka hanya mencari
Tuhan bukan mau Tuhannya. John Calvin berkata “Karya terbesar terbesar dalam
hidup ini adalah pengorbanan Kristus dikayu salib”, namun orang Kristen
seringkali salah, sebab mereka hanya tahu berkat dan berkat. Orang Kristen
tidak akan mungkin menjual imannya jika ia tahu dan mengenal makna tentang
salib Kristus, mereka yang menjual imannya kepada dunia ini adalah kebodohan
yang sia-sia karena mereka tidak menghargai makna saat yang palin sendiri. Agar
manusia bisa berhubungan dengan Allah Bapa kembali maka Ia berdoa dengan
berkata “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat”, inilah doa paling manis yang tak ada dalam ucapan guru-guru lain,
tokoh-tokoh agama terkemuka di dunia selain dari Tuhan Yesus sendiri. Biarlah
setelah menyimak artikel ini, renungkanlah makna salib Kristus dalam hidup kita,
agar iman kita dan pengenalan kita kepada Dia tidak tergoyahkan oleh kuasa
setan dan dunia, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar