Selasa, 12 November 2013

Datang Kosong, Pulang Kosong. Oleh Ryan Frinandoe



Ayub 2:21 

Seorang bayi keluar dari kandungan ibunya,kita tak pernah melihat ia tiba-tiba memakai baju dan menggunakan celana atau pakaian, tetapi ia malah menangis dan keadaan yang telanjang. Secara umum kita tidak bisa membedakan bayi itu mengapa ia menangis saat keluar dari kandungan ibunya, kita perlu bertanya apakah ia sedang bahagia dan terharu atau sedih dan tidak mau menerima keberadaanya di dunia? Inilah yang dimaksud datang kosong dan pulang kosong, artinya datang ke dunia tidak membawa apa-apa, kemudian pulang pun tak membawa apa-apa. Ayub ketika mengalami ujian yang Tuhan ijinkan terjadi padanya, telah mengatakan dalam ayat ini bahwa dengan telanjang ia keluar dari kandungan ibunya, dan dengan telanjang juga ia akan kembali kepada Tuhan. sesungguhnya tak ada yang dibanggakan dengan adanya harta berlimpah dan kekayaan atau kehidupan yang mewah. Ayub ketika menjalani penderitaan yang ia alami, semua hartanya habis bahkan, hanya saja nyawanya yang belum habis. Namun ketika mengalami penderitaan yang berat Ayub bukanlah semakin ia menjauh dari pada Tuhan, tetapi malah ia berseru “Terpujilah Tuhan”. dalam hal ini Ayub menjadi orang yang sabar dan sepenuhnya menaruh harapannya kepada Tuhan, jadi bisa dikatakan terserah semuanya pada Tuhan, apapun yang terjadi biarlah Tuhan yang melakukan kehendak-Nya. Kita mau belajar dari cara Ayub memandang Tuhan, dan kita tidak perlu kuatir tentang hidup, saat kita mati haruskah kita membawa harta kita dan menaruhnya bersama dengan jasad kita dalam liang kubur? Jawabannya tidak, mengapa? karena kita datang dengan cara yang kosong maka oleh sebab itu saat kita kembali dan Tuhan menjemput kita pun kita harus pulang dengan tidak membawa apa-apa. Belajarlah dari kehidupan Ayub yang juga menaruh penharapannya sepenuhnya kepada Tuhan, maka kita akan menjadi orang yang berbeda dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar