Semua orang bisa mengatakan
“aku cinta kamu”, aku sayang kamu, aku...aku...aku dan aku. Kalimat yang
gampang terucap ini sudah kerap kali saya dengar bahkan saya pun sendiri pernah
mengucapkan dan menyatakannya kepada banyak mantan pacar. Semua orang punya hak
untuk mengatakannya kepada siapa yang ia kehendaki dan yang diinginkan, semua
orang baik pria dan wanita seperti sudah wajib mengatakannya apabila cinta
sudah melanda diri, menghujani diri, memabukkan diri, dan membuai diri. Bicara
cinta adalah bicara soal perasaan yang bergejolak dengan didorong oleh suatu
keinginan untuk memiliki, bicara tentang cinta adalah bicara soal kehendak
untuk mencintai seseorang. Langkah awal cinta dimulai adalah memiliki rasa
suka, kedua memberi perhatian, ketiga memberi pengorbanan, ke empat muncul rasa
sayang, ke lima muncul rasa mengasihi, ke enam muncul rasa ingin memiliki, ke
tujuh berharap, ke delapan timbulnya pengharapan, dan paling terakhir dari
semuanya ini ada satu pokok yang begitu dalamnya luar biasa, begitu dasyat,
tidak terselami oleh pikiran, sulit digambarkan, sulit dilukiskan, sulit
diartikan secara dalam dan mendetail apakah dia? Yaitu “Cinta”.
Cinta seringkali muncul setiap kedua pria dan wanita
sedang menjalani hubungan, cinta juga sering muncul sebelum menjalani hubungan
pria dan wanita. Namun banyak orang, banyak mereka yang mengungkapkannya tidak
mengerti cinta, tidak memahami cinta, tidak dapat menjalani cinta, tidak
melaksanakan cinta dengan benar dan baik. Dan hal yang penting yang sedang saya
bahas disini, manusia baik pria dan wanita tidak banyak yang mengetahui dari
mana cinta itu berasal. Pandangan saya mengenai cinta dan sesuai dengan segala
pengalaman yang saya lalui adalah cinta
itu berasal dari hati nurani seseorang untuk diberikan kepada siapa orang
yang sedang dicintai. Cinta itu kasih dan kasih adalah cinta. Cinta kasih tetap
berada pada tingkat yang tinggi dari segala macam jenis cinta. Cinta itu
terlalu banyak macam dan polanya, cinta bersyarat misalnya, cinta karena...,
cinta karena hawa nafsu, cinta karena ingin memanfaatkan. Nah jenis-jenis cinta
semacam ini tidak dapat bertahan lama sampai kepada kematian untuk menghembus
nafas terakhir tetapi akan putus dan berhenti dalam jalannya waktu. Cinta yang
murni dan sejati adalah cinta yang berasal dari hati nurani. Dalam hati nurani
ada kesabaran, ketabahan, kesungguhan, kesetiaan, kemanisan, ketulusan,
kelembutan, kasih sayang, dan cinta yang berasal dari hati nurani adalah jenis
cinta tanpa syarat atau kasih tanpa syarat yang menuntut, maksudnya adalah
menerima apa adanya baik kekurangan dan kelebihan diri orang yang sedang
dicintai. Nah cinta semacam inilah yang dapat bertahan hingga nafas terakhir
dan penuh pengharapan keduanya untuk bertemu lagi di dalam Kerajaan Allah.
Pertanyaan saya siapakah yang menciptakan cinta? Saya akan menjawab Tuhan Allah
atau yang sering disebut Allah Bapa. Cinta kepada manusia pernah dilakukan
Yesus Kristus dikayu salib sebagai bukti cinta yang begitu dalam yang tak dapat
digambarkan dan dilukiskan dengan apapun itulah cinta. Belum ada cinta kasih yang seperti Yesus,
banyak jihad mengatakan “saya mencintai Tuhan saya dan saya akan mati untuk
Tuhan saya” tapi saya bukan demikian sebagai orang Kristen, saya akan mati
karena saya mencintai Tuhan, tetapi saya bukan mati untuk Tuhan, cinta saya
dengan cinta-Nya berbeda. Apa bedanya,? Cinta saya terbatas dan Dia melihat
seberapa dalam cinta saya kepada-Nya. Saya melihat Tuhan saya mati untuk saya
karena segala dosa saya dan Dia tidak menghendaki saya dihukum maka Ia memberi
diri untuk mati bagi saya. Inilah cinta, cinta itu Tuhan taruh dalam hati
nurani manusia agar manusia juga bisa mencintai Dia. Jikalau ada orang yang
mencintai dengan syarat ini dan itu berarti cintanya tidak beres, tetapi
apabila orang itu mencintai tanpa menuntut syarat dan malah ia berkorban
menderita demi memberikan yang terbaik untuk seorang kekasih berarti itulah
cinta yang beres, murni, tulus dan sejati. Oleh sebab itu hendaklah anda
mencintai dia yang anda sayang dengan cinta yang berasal dari hati nurani bukan
dari sekedar hati, hati dan hati, tetapi dengan hati nurani. Cinta yang dari
hati nurani memberikkan cahaya kepada hatinya. Jika selama ini cinta mu sebatas
ucapan dan keinginan semata tanpa tujuan yang jelas dan tanpa mengerti apa-apa
tentang cinta, hari ini dalam karya saya ini anda dapat mengenal apa itu cinta
dan berasal dari manakah cinta. Pesan saya cintailah dia dengan hati nurani mu.
Sekian
dan terimakasih.
good knowledge of love,
BalasHapusYaappp....
BalasHapus