Kamis, 07 November 2013

Karya Ryan Frinandoe, Bicara Cinta Yang Berasal Dari Hati Nurani



Semua orang bisa mengatakan “aku cinta kamu”, aku sayang kamu, aku...aku...aku dan aku. Kalimat yang gampang terucap ini sudah kerap kali saya dengar bahkan saya pun sendiri pernah mengucapkan dan menyatakannya kepada banyak mantan pacar. Semua orang punya hak untuk mengatakannya kepada siapa yang ia kehendaki dan yang diinginkan, semua orang baik pria dan wanita seperti sudah wajib mengatakannya apabila cinta sudah melanda diri, menghujani diri, memabukkan diri, dan membuai diri. Bicara cinta adalah bicara soal perasaan yang bergejolak dengan didorong oleh suatu keinginan untuk memiliki, bicara tentang cinta adalah bicara soal kehendak untuk mencintai seseorang. Langkah awal cinta dimulai adalah memiliki rasa suka, kedua memberi perhatian, ketiga memberi pengorbanan, ke empat muncul rasa sayang, ke lima muncul rasa mengasihi, ke enam muncul rasa ingin memiliki, ke tujuh berharap, ke delapan timbulnya pengharapan, dan paling terakhir dari semuanya ini ada satu pokok yang begitu dalamnya luar biasa, begitu dasyat, tidak terselami oleh pikiran, sulit digambarkan, sulit dilukiskan, sulit diartikan secara dalam dan mendetail apakah dia? Yaitu “Cinta”.
          Cinta seringkali muncul setiap kedua pria dan wanita sedang menjalani hubungan, cinta juga sering muncul sebelum menjalani hubungan pria dan wanita. Namun banyak orang, banyak mereka yang mengungkapkannya tidak mengerti cinta, tidak memahami cinta, tidak dapat menjalani cinta, tidak melaksanakan cinta dengan benar dan baik. Dan hal yang penting yang sedang saya bahas disini, manusia baik pria dan wanita tidak banyak yang mengetahui dari mana cinta itu berasal. Pandangan saya mengenai cinta dan sesuai dengan segala pengalaman yang saya lalui adalah cinta itu berasal dari hati nurani seseorang untuk diberikan kepada siapa orang yang sedang dicintai. Cinta itu kasih dan kasih adalah cinta. Cinta kasih tetap berada pada tingkat yang tinggi dari segala macam jenis cinta. Cinta itu terlalu banyak macam dan polanya, cinta bersyarat misalnya, cinta karena..., cinta karena hawa nafsu, cinta karena ingin memanfaatkan. Nah jenis-jenis cinta semacam ini tidak dapat bertahan lama sampai kepada kematian untuk menghembus nafas terakhir tetapi akan putus dan berhenti dalam jalannya waktu. Cinta yang murni dan sejati adalah cinta yang berasal dari hati nurani. Dalam hati nurani ada kesabaran, ketabahan, kesungguhan, kesetiaan, kemanisan, ketulusan, kelembutan, kasih sayang, dan cinta yang berasal dari hati nurani adalah jenis cinta tanpa syarat atau kasih tanpa syarat yang menuntut, maksudnya adalah menerima apa adanya baik kekurangan dan kelebihan diri orang yang sedang dicintai. Nah cinta semacam inilah yang dapat bertahan hingga nafas terakhir dan penuh pengharapan keduanya untuk bertemu lagi di dalam Kerajaan Allah. Pertanyaan saya siapakah yang menciptakan cinta? Saya akan menjawab Tuhan Allah atau yang sering disebut Allah Bapa. Cinta kepada manusia pernah dilakukan Yesus Kristus dikayu salib sebagai bukti cinta yang begitu dalam yang tak dapat digambarkan dan dilukiskan dengan apapun itulah cinta.  Belum ada cinta kasih yang seperti Yesus, banyak jihad mengatakan “saya mencintai Tuhan saya dan saya akan mati untuk Tuhan saya” tapi saya bukan demikian sebagai orang Kristen, saya akan mati karena saya mencintai Tuhan, tetapi saya bukan mati untuk Tuhan, cinta saya dengan cinta-Nya berbeda. Apa bedanya,? Cinta saya terbatas dan Dia melihat seberapa dalam cinta saya kepada-Nya. Saya melihat Tuhan saya mati untuk saya karena segala dosa saya dan Dia tidak menghendaki saya dihukum maka Ia memberi diri untuk mati bagi saya. Inilah cinta, cinta itu Tuhan taruh dalam hati nurani manusia agar manusia juga bisa mencintai Dia. Jikalau ada orang yang mencintai dengan syarat ini dan itu berarti cintanya tidak beres, tetapi apabila orang itu mencintai tanpa menuntut syarat dan malah ia berkorban menderita demi memberikan yang terbaik untuk seorang kekasih berarti itulah cinta yang beres, murni, tulus dan sejati. Oleh sebab itu hendaklah anda mencintai dia yang anda sayang dengan cinta yang berasal dari hati nurani bukan dari sekedar hati, hati dan hati, tetapi dengan hati nurani. Cinta yang dari hati nurani memberikkan cahaya kepada hatinya. Jika selama ini cinta mu sebatas ucapan dan keinginan semata tanpa tujuan yang jelas dan tanpa mengerti apa-apa tentang cinta, hari ini dalam karya saya ini anda dapat mengenal apa itu cinta dan berasal dari manakah cinta. Pesan saya cintailah dia dengan hati nurani mu.
Sekian dan terimakasih.

2 komentar: