GEREJA PERJANJIAN BARU
Pendahuluan.
Sejarah bukan saja menjadi tumpukan
waktu, sejarah adalah sejarah dimana Allah menyatakan segala pewahyuan-Nya dan
membuktikan setiap kovenan-kovenan-Nya yang telah dituliskan oleh para
nabi-nabi dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Yesus yang merupakan pusat dari
segala pusat pewahyuan Allah dalam PL, Yesus menggenapkan janji dan pewahyuan
Allah Bapa dalam masa Perjanjian Baru (PB). Yesus Kristus menjadi pengaruh
terbesar bagi orang Yahudi , Romawi dan Yunani, Yesus mempunyai pengikut maka
semakin besar pengaruhnya bagi pemerintahan pada zaman itu dan hal ini menjadi
ancaman bagi mereka (Yahudi). Yesus Kristus mendidik dengan ketat ke 12 Rasul,
Yesus Kristus memberikan pelajaran agar murid-murid dapat mengenal siapa Dia
(Yesus), dan sangat menuntut pengenalan akan Dia selagi Dia ada ditengah-tengah
murid-Nya. Dengan cara demikian murid-murid mendapatkan bekal yang banyak untuk
menjadi saksi atas riwayat Tuhan Yesus, dan diberitakan kepada orang-orang
pilihan Allah yang terjerumus dalam jurang dosa. Namun semua yang diajarkan
Yesus Kristus itu hilang dari ingatan dan pengalaman mereka ketika melihat
Yesus Kristus terpaku diatas kayu salib. Saat melihat Yesus di kayu salib
mereka telah mengalami kesedihan dan berpikir “Guru dan Rabi yang saya sanjung
kini telah terpaku, Dia kalah, Dia menjadi bahan olok-olokan dari segala bangsa
baik Yahudi, Romawi dan Yunani, lebih baik kita pergi dari sini, Dia sudah
kalah, semua pernyataan-Nya bagaikan dusta, kita tidak mampu menerima hal ini.”
pikiran mereka kacau, hati mereka hancur disayat oleh setiap janji yang
diucapkan Yesus yang ternyata Dia dihancurkan. Mereka lupa akan janji Yesus
Kristus bahwa Anak Manusia akan dihina, diludahi, dipukul, disiksa dalam
cambukan yang mengerikan, disalibkan dan mati kemudian bangkit pada hari ke-3
dari antara orang mati. Hanya ada satu murid yang tersisa di bawah salib
melihat Tuhannya tergantung dan terpaku disalib yaitu Yohanes dan sejarah Injil
dalam kanon pun mencatat dialah 1 murid yang tersisa dari sekian antara ke 12
murid.
Yesus bangkit pada hari ke-3 sesuai
dengan janji-Nya, malaikat yang dijumpai oleh para wanita yang mengikut Yesus
bersaksi dan sangat meyakinkan kepada murid-murid Yesus bahwa Tuhan Yesus
bangkit benar-benar. Petrus yang tadinya mewakili antara murid yang lain
meninggalkan Yesus disalib telah berlari ke kubur Yesus untuk lebih yakin lagi
mengenai kebangkitan-Nya. Yesus bangkit, Yesus hidup, Yesus menemui
murid-murid. 40hari lagi Yesus setelah kebangkitan-Nya mengajarkan murid-murid
untuk mengerti lebih dalam lagi pengenalan akan Dia, hingga pada akhir dari
kesekian hari itu Yesus memberikan tugas untuk murid-murid untuk pergi
keseluruh dunia memberitakan Injil dan bersaksi mengenai Tuhan Yesus yang telah
mati untuk mempertanggungjawabkan dosa manusia dan melalui kebangkitan-Nya
manusia memperoleh iman yang menuju kepada iman bahwa dosanya sudah diampuni,
sebab tidak ada manusia yang mampu mempertanggungjawabkan kesalahan dan segala
perbuatan jahatnya terhadap Allah, dan manusia tidak dapat menghindarkan dan
melarikan diri dari hukuman murka Allah, itulah Injil. Injil yang selama ini
kita alami dan kenali. Gereja harus
memberitakan Injil yang murni bagi umat pilhan Allah, seba Injil Kristus adalah
kekuatan Allah untuk menyelamatkan orang yang percaya, itulah rahasia
Injil, jika gereja tidak memenuhi Visi dan Misi Yesus ini maka lebih gereja itu
dibubarkan dan tak perlu berdiri.
1.
Gereja
Perjanjian Baru Harus Berada Dalam Doktrin Yang Benar (ALKITABIAH).
Ada
banyak gereja-gereja di Indonesia, namun sangat memprihatinkan. Apanya yang
memprihatinkan? Gereja mengalami perpecahan hanya karena doktrinal yang
berbeda-beda. Pemimpin gereja bukannya saling bekerja sama dalam ladangya
Tuhan, tetapi malah bersaing siapa yang hebat dan dasyat. Gereja-gereja yang
mengalami perpecahan ini karena adanya pula pemimpin gereja yang salah
mempergunakan aturan-aturan Alkitab seperti misalnya yang pemimpin A berkata
“jemaat harus tunduk mutlak kepada gembala sidang,” tetapi pemimpin B berkata
“tidak demikian, mengapa? jemaat hanya memiliki ketundukan yang mutlak kepada
Tuhan yang berdaulat saja, jemaat tunduk kepada gembala hanya sebatas kewajiban
dan bukan kemutlakan. Manusia bukan Tuhan dan Allah tetapi adalah ciptaan, oleh
sebab itu kepada penciptalah manusia harus tunduk dan takluk sepenuhnya kepada
kepemimpinan Allah.” Mana yang benar, saya akan berpendapat yang benar adalah
pemimpin B, pemimpin A sesat dan hendak menjadikan dirinya sebagai orang yang
terkemuka yang dihormati lebih. Banyak lagi doktrin-doktrin yang membuat gereja
terpecah belah dan terbagi-bagi.
Gereja
harus mengajarkan doktrin yang benar dan mau menelaah kitab suci dengan benar
dan harus meneliti dengan baik sampai pada sum-sumnya. Kalau gereja berfaedah
pada satu doktrin yang sama dan berdasarkan Alkitab maka tidak mungkin gereja
akan terpecah, dan tercerai berai kesatuannya. Gereja zaman ini selalu
memberikan hal-hal yang bersifat praktis kepada jemaatnya, yang hanya
dibicarakan berkat dan berkat, anugerah dan anugerah, tetapi tidak pernah
menyampaikan doktrin-doktrin. Kenapa? Jawabannya menurut saya karena tidak
belajar doktrin, menganggap doktrin tidak dapat meneyelamatkan. Saya akan
bertanya “lalu apakah yang diajarkan itu buka doktrin?. Doktrin yang benar
yaitu kembali pada Alkitab yang dalam sejarah ada penyataan Allah, kedaulatan
Allah, Janji-janji Allah, pewahyuan Allah dan Injil. Doktrin-doktrin harus
diajarkan dengan benar, agar jemaat tahu dan sadar bahwa setiap Firman Allah
harus dilakukan dan diterapkan dalam menjalani keselamatan yang Allah berikan.
Demikianlah hal-hal praktis harus didasari oleh doktrin, maka doktrin itulah
yang mendorong diri jemaat untuk melakukan dengan praktis yang jelas dan
berdasarkan Alkitab, itulah yang harus dilakukan gereja perjanjian baru.
2.
Gereja
Perjanjian Baru Harus Memberikan Kebutuhan Jemaat, Bukan yang Diinginkan
Jemaat.
Khotbah
adalah salah satunya, karena khotbah adalah bagian penyampaian tentang
kebenaran, mengapa? karena manusia selalu mencari kebenaran untuk menjawab
persoalan hidup yang salah. Lawan benar adalah salah, lawan salah adalah benar.
Jemaat
mempunyai keterbatasan dalam hal kebutuhan sehari-hari baik itu jasmani dan
rohaninya, jemaat bukan saja butuh saran tapi juga butuh tindakan dari orang
yang memberikan saran. Pemimpin harus mengenal jemaatnya tahu akan kebutuhan
masing-masing jemaat, sebab dari setiap informasi itulah pemimpin harus bisa
bertanggungjawab atas setiap kebutuhan jemaat. Jemaat memerlukan Yesus Kristus,
jemaat tidak menginginkan tuhan yang lain tapi hanya Yesus. Jemaat perlu di
didik dalam pengajaran, pengajaran tentang Firman Yang Hidup. Gereja Perjanjan
Baru harus memberikan kebutuhan jemaat, bukan yang diinginkan jemaat. Apabila
gembala sidang memberikan apa yang diinginkan jemaat, maka jemaat akan semakin
besar kepala akhirnya gembala sidang menjadi budak jemaat dan bukan pemimpin
jemaat Tuhan.
Gereja memiliki semangat, dasar iman
yang teguh, berita Kerajaan Allah. Gereja zaman ini harus kembali pada semangat
gereja mula-mula. Penuh kasih, kasih yang nyata dan bukan sekedar ucapan, kasih
gereja mula-mula begitu tetap di ingat sepanjang sejarah keKristenan sampai
sekarang.
3.
Melihat
Sepintas Gereja Perjanjian Baru dalam Sejarah keKristenan.
Kitab
KPR adalah kitab yang ditulis oleh Lukas pada tahun antara 60-63. Pelayanan
para rasul Yesus Kristus di Yerusalem setelah mengalami pencurahan Roh Kudus
yang Tuhan Yesus janjikan sebelum Ia naik ke Sorga. Mulai dari pasal 2 Petrus
dan murid-murid tampil sebagai penyampai wahyu Allah yang telah digenapi dalam
Yesus Kristus yang di salib. Pemberitaan itu membuat orang-orang masa itu
mengalami suatu pertobatan, pasal 2 dan 3 jelas bahwa orang-orang percaya
bertambah-tambah jumlahnya dan mereka menjadi jemaat, pasal 4-8 juga
menceritakan segala yang dialami jemaat, baik itu penganiayaan terhadap mereka
di Yerusalem karena kepercayaan mereka kepada Tuhan Yesus, pemberitaan Injil
itu hasil dari berita yang diterima oleh jemaat kemudian mereka tersebar dan
Injil sampai ke Etiopia. Saulus turut ikut dalam penganiayaan terhadap
orang-orang Kristen di Yerusalem, namun telah terjadi suatu peristiwa yang
hebat dimana Saulus seorang yang mempunyai jiwa penghancur dan yang berusaha
menumpas keKristenan telah bertobat ketika berjumpa Tuhan Yesus ketika ia
menuju ke Damaskus. Melalui pertobatan Paulus, kini jemaat bertambah ketika
Paulus memulai pelayanannya. Paulus melanjutkan pelayanannya dan membuka jemaat
baru bersama Barnabas di Antiokhia, jadi orang pertamakali disebut Kristen
yaitu di Antiokhia. Pasal-pasal selanjutnya menceritakan perjalanan penginjilan
rasul Paulus, Paulus pergi ke Makedonia, Filipi, Tesalonika, Berea, Atena,
Korintus, Efesus dan perjalanan rasul Paulus yang terakhir yaitu ke Roma.
Diberbagai wilayah Paulus membangun jemaat, dan dalam setiap wilayah itu Paulus
mempercayakan jemaatnya dipimpin oleh anak rohani Paulus.
Roma
adalah pusat pemerintahan dunia pada waktu itu, pusat politik paling besar,
ekonomi, perdagangan, sebagai pusat lalu lintas dunia, pusat pendidikan (segala
pendidikan bermacam-macam ada di situ), pusat
militer berkekuatan besar dan tidak ada bandingnya, di Roma juga terkumpul
dosa-dosa bejat, dan berbagai filsafat-filsafat yang menjadi pengaruh segala kebudayaan
orang-orang yang ada di Roma. Paulus, pergi ke Roma dengan motivasi besar untuk
memperkenalkan Injil.
Pelayanan
pemberitaan Injil itu menjadikan hampir sebagian murid Yesus mendirikan jemaat
di Yerusalem, kemudian Paulus di Asia
Kecil sampai ke Roma (ujung bumi). Jemaat yang mula-mula mempunyai motivasi
yang teguh dan yang disertai dengan iman percaya mereka untuk mengasihi
Kristus. Melihat semangat juang yang besar yaitu dengan melihat penganiayaan
yang mereka alami bukan menjadikan iman dan pengharapan mereka menjadi jatuh
dan meninggalkan Kristus, tetapi melalui penganiyaan itu malah membuat orang
Kristen semakin bertambah banyak, mengapa? karena kesetiaan mereka kepada Yesuslah
yang membuat mereka demikian hingga bertahan. Semangat ini tidak terpadamkan
dalam jemaat mula-mula, bahkan api Roh Kudus yang ada didalam mereka pun masih
terasa dengan jemaat-jemaat yang sesudah mereka (jemaat mula-mula). Setiap
rasul pergi ke berbagai bagian belahan bumi ada yang ke Timur, Barat, Selatan
dan Utara semuanya itu mereka lakukan karena mentaati AMANAT AGUNG dari TUHAN
YESUS. sebagian dari mereka sejarah mencatat bahwa mereka mendirikan
jemaat-jemaat. Suatu sistem kerja yang luarbiasa dan patut diteladani,
masing-masing mereka tidak ada yang bersaing, yang penting saat itu adalah
penyampaian kabar baik bahwa rahmat Tuhan telah datang.
Mereka
juga membangu tim doa dalam jemaat agar pelayanan mereka selalu dibuat berhasil
oleh Tuhan. Sebab pada zaman itu sulit bagi orang untuk mendengarkan Injil,
apalagi orang Romawi menganggap Injil itu adalah hal yang memalukan. Paulus
mengatakan dalam suratnya kepada Roma bahwa ia tidak merasa malu oleh karena
Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan orang-orang
percaya.
4.
Aplikasi
Bagi Gereja Perjanjian Baru Dalam Sejarah Untuk Gereja Zaman ini.
Konteks
memang berbeda, dan kondisi berbeda, namun Injil tetaplah yang terkuat dan tak
ada orang yang mengubahnya. Sebab Injil bukan buatan tangan manusia, tetapi
Allah yang membuat Injil itu ada melalui karya penebusan Yesus Kristus.
Gereja
saat ini sedang mengalami banyak perpecahan terkhususnya di Indonesia,
seharusnya Gereja bukan berperang antargereja, tetapi gereja harus berperang
melawan pandangan-pandangan dan filsafat-filsafat yang berusaha menumpas
keKristenan dengan cara mempersiapkan generasi penerusnya dalam pendidikan
teologi yang benar dan pengenalan akan Allah yang lebih dalam. Maka dengan itu,
setiap generasi tidak akan takut untuk bisa menjawab setiap
pertanyaan-pertanyaan untuk berhadapan dengan para ilmuwan-ilmuwan yang
menentang keKeristenan. Gereja harus melakukan ini, dan kembali pada semangat
penginjilan dengan api Allah seperti pada waktu Gereja Mula-Mula mulai
beroperasi melakukan penginjilan.
Gereja
tidak perlu bersaing antar sesama gereja, sebab tidak mungkin Yesus bersaing
dengan tubuh-Nya sendiri. Yang gereja lakukan adalah bekerja secara berjejaring
dan bersama-sama membawa orang-orang pilihan Allah yang menjadi tawanan kuasa
kegelapan dan membawa mereka masuk menemui titik terang yang bercahaya, yaitu
Kristus Yesus Tuhan kita. Bagaimana gereja yang sudah terpecah dan terbagi-bagi
bisa bersatu membangun pos-pos penginjilan dalam misi? Caranya menurut saya
yaitu:
ü Kembali
pada doktrin yang benar.
ü Setiap
pemimpin harus rendah hati.
ü Punya
mimpi untuk membangun jemaat yang bersatu.
ü Tidak
menyalahgunakan sistem dan program dalam organisai gereja.
ü Sadarilah
bahwa Tuhan kita hanya satu-satunya adalah Yesus.
5.
Penutup.
Hasil makalah ini
bukanlah hasil pemikiran saya sendiri, namun saya menyimpulkan jawaban bagi
setiap orang-orang Kristen sedang melihat keadaan Gereja sekarang ini. mereka
mengatakan tidak seperti semangat orang Kristen pada waktu zaman rasul-rasul.
Kemudian yang mendukung saya dapat menilai keadaan Gereja sekarang ini adalah
dengan tindakan kristis adalah ketika saya mendengar khotbah dari Pdt. Dr.
Stephen Tong. Saya juga membaca buku dari Stephen Tong, dengan melalui bukunya
saya mendapatkan buah pikiran untuk melihat situasi dan keadaan gereja zaman
sekarang dan akhirnya saya tuangkan hasil pemikiran itu ke dalam makalah ini.
Gereja Perjanjian Baru adalah gereja yang menceritakan tentang Injil sepanjang
masa, sebab Injil tidak akan berubah dalam sejarah, manusia boleh lenyap dari
muka bumi, namun Injil tetap ada sampai selamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar