Kamis, 19 September 2013

Gereja Perjanjian Baru yang seharusnya.


GEREJA PERJANJIAN BARU
Pendahuluan.
            Sejarah bukan saja menjadi tumpukan waktu, sejarah adalah sejarah dimana Allah menyatakan segala pewahyuan-Nya dan membuktikan setiap kovenan-kovenan-Nya yang telah dituliskan oleh para nabi-nabi dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Yesus yang merupakan pusat dari segala pusat pewahyuan Allah dalam PL, Yesus menggenapkan janji dan pewahyuan Allah Bapa dalam masa Perjanjian Baru (PB). Yesus Kristus menjadi pengaruh terbesar bagi orang Yahudi , Romawi dan Yunani, Yesus mempunyai pengikut maka semakin besar pengaruhnya bagi pemerintahan pada zaman itu dan hal ini menjadi ancaman bagi mereka (Yahudi). Yesus Kristus mendidik dengan ketat ke 12 Rasul, Yesus Kristus memberikan pelajaran agar murid-murid dapat mengenal siapa Dia (Yesus), dan sangat menuntut pengenalan akan Dia selagi Dia ada ditengah-tengah murid-Nya. Dengan cara demikian murid-murid mendapatkan bekal yang banyak untuk menjadi saksi atas riwayat Tuhan Yesus, dan diberitakan kepada orang-orang pilihan Allah yang terjerumus dalam jurang dosa. Namun semua yang diajarkan Yesus Kristus itu hilang dari ingatan dan pengalaman mereka ketika melihat Yesus Kristus terpaku diatas kayu salib. Saat melihat Yesus di kayu salib mereka telah mengalami kesedihan dan berpikir “Guru dan Rabi yang saya sanjung kini telah terpaku, Dia kalah, Dia menjadi bahan olok-olokan dari segala bangsa baik Yahudi, Romawi dan Yunani, lebih baik kita pergi dari sini, Dia sudah kalah, semua pernyataan-Nya bagaikan dusta, kita tidak mampu menerima hal ini.” pikiran mereka kacau, hati mereka hancur disayat oleh setiap janji yang diucapkan Yesus yang ternyata Dia dihancurkan. Mereka lupa akan janji Yesus Kristus bahwa Anak Manusia akan dihina, diludahi, dipukul, disiksa dalam cambukan yang mengerikan, disalibkan dan mati kemudian bangkit pada hari ke-3 dari antara orang mati. Hanya ada satu murid yang tersisa di bawah salib melihat Tuhannya tergantung dan terpaku disalib yaitu Yohanes dan sejarah Injil dalam kanon pun mencatat dialah 1 murid yang tersisa dari sekian antara ke 12 murid.
            Yesus bangkit pada hari ke-3 sesuai dengan janji-Nya, malaikat yang dijumpai oleh para wanita yang mengikut Yesus bersaksi dan sangat meyakinkan kepada murid-murid Yesus bahwa Tuhan Yesus bangkit benar-benar. Petrus yang tadinya mewakili antara murid yang lain meninggalkan Yesus disalib telah berlari ke kubur Yesus untuk lebih yakin lagi mengenai kebangkitan-Nya. Yesus bangkit, Yesus hidup, Yesus menemui murid-murid. 40hari lagi Yesus setelah kebangkitan-Nya mengajarkan murid-murid untuk mengerti lebih dalam lagi pengenalan akan Dia, hingga pada akhir dari kesekian hari itu Yesus memberikan tugas untuk murid-murid untuk pergi keseluruh dunia memberitakan Injil dan bersaksi mengenai Tuhan Yesus yang telah mati untuk mempertanggungjawabkan dosa manusia dan melalui kebangkitan-Nya manusia memperoleh iman yang menuju kepada iman bahwa dosanya sudah diampuni, sebab tidak ada manusia yang mampu mempertanggungjawabkan kesalahan dan segala perbuatan jahatnya terhadap Allah, dan manusia tidak dapat menghindarkan dan melarikan diri dari hukuman murka Allah, itulah Injil. Injil yang selama ini kita alami dan kenali. Gereja harus memberitakan Injil yang murni bagi umat pilhan Allah, seba Injil Kristus adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan orang yang percaya, itulah rahasia Injil, jika gereja tidak memenuhi Visi dan Misi Yesus ini maka lebih gereja itu dibubarkan dan tak perlu berdiri.
1.      Gereja Perjanjian Baru Harus Berada Dalam Doktrin Yang Benar (ALKITABIAH).
Ada banyak gereja-gereja di Indonesia, namun sangat memprihatinkan. Apanya yang memprihatinkan? Gereja mengalami perpecahan hanya karena doktrinal yang berbeda-beda. Pemimpin gereja bukannya saling bekerja sama dalam ladangya Tuhan, tetapi malah bersaing siapa yang hebat dan dasyat. Gereja-gereja yang mengalami perpecahan ini karena adanya pula pemimpin gereja yang salah mempergunakan aturan-aturan Alkitab seperti misalnya yang pemimpin A berkata “jemaat harus tunduk mutlak kepada gembala sidang,” tetapi pemimpin B berkata “tidak demikian, mengapa? jemaat hanya memiliki ketundukan yang mutlak kepada Tuhan yang berdaulat saja, jemaat tunduk kepada gembala hanya sebatas kewajiban dan bukan kemutlakan. Manusia bukan Tuhan dan Allah tetapi adalah ciptaan, oleh sebab itu kepada penciptalah manusia harus tunduk dan takluk sepenuhnya kepada kepemimpinan Allah.” Mana yang benar, saya akan berpendapat yang benar adalah pemimpin B, pemimpin A sesat dan hendak menjadikan dirinya sebagai orang yang terkemuka yang dihormati lebih. Banyak lagi doktrin-doktrin yang membuat gereja terpecah belah dan terbagi-bagi.
Gereja harus mengajarkan doktrin yang benar dan mau menelaah kitab suci dengan benar dan harus meneliti dengan baik sampai pada sum-sumnya. Kalau gereja berfaedah pada satu doktrin yang sama dan berdasarkan Alkitab maka tidak mungkin gereja akan terpecah, dan tercerai berai kesatuannya. Gereja zaman ini selalu memberikan hal-hal yang bersifat praktis kepada jemaatnya, yang hanya dibicarakan berkat dan berkat, anugerah dan anugerah, tetapi tidak pernah menyampaikan doktrin-doktrin. Kenapa? Jawabannya menurut saya karena tidak belajar doktrin, menganggap doktrin tidak dapat meneyelamatkan. Saya akan bertanya “lalu apakah yang diajarkan itu buka doktrin?. Doktrin yang benar yaitu kembali pada Alkitab yang dalam sejarah ada penyataan Allah, kedaulatan Allah, Janji-janji Allah, pewahyuan Allah dan Injil. Doktrin-doktrin harus diajarkan dengan benar, agar jemaat tahu dan sadar bahwa setiap Firman Allah harus dilakukan dan diterapkan dalam menjalani keselamatan yang Allah berikan. Demikianlah hal-hal praktis harus didasari oleh doktrin, maka doktrin itulah yang mendorong diri jemaat untuk melakukan dengan praktis yang jelas dan berdasarkan Alkitab, itulah yang harus dilakukan gereja perjanjian baru.
2.      Gereja Perjanjian Baru Harus Memberikan Kebutuhan Jemaat, Bukan yang Diinginkan Jemaat.
Khotbah adalah salah satunya, karena khotbah adalah bagian penyampaian tentang kebenaran, mengapa? karena manusia selalu mencari kebenaran untuk menjawab persoalan hidup yang salah. Lawan benar adalah salah, lawan salah adalah benar.
Jemaat mempunyai keterbatasan dalam hal kebutuhan sehari-hari baik itu jasmani dan rohaninya, jemaat bukan saja butuh saran tapi juga butuh tindakan dari orang yang memberikan saran. Pemimpin harus mengenal jemaatnya tahu akan kebutuhan masing-masing jemaat, sebab dari setiap informasi itulah pemimpin harus bisa bertanggungjawab atas setiap kebutuhan jemaat. Jemaat memerlukan Yesus Kristus, jemaat tidak menginginkan tuhan yang lain tapi hanya Yesus. Jemaat perlu di didik dalam pengajaran, pengajaran tentang Firman Yang Hidup. Gereja Perjanjan Baru harus memberikan kebutuhan jemaat, bukan yang diinginkan jemaat. Apabila gembala sidang memberikan apa yang diinginkan jemaat, maka jemaat akan semakin besar kepala akhirnya gembala sidang menjadi budak jemaat dan bukan pemimpin jemaat Tuhan.
            Gereja memiliki semangat, dasar iman yang teguh, berita Kerajaan Allah. Gereja zaman ini harus kembali pada semangat gereja mula-mula. Penuh kasih, kasih yang nyata dan bukan sekedar ucapan, kasih gereja mula-mula begitu tetap di ingat sepanjang sejarah keKristenan sampai sekarang.


3.      Melihat Sepintas Gereja Perjanjian Baru dalam Sejarah keKristenan.
Kitab KPR adalah kitab yang ditulis oleh Lukas pada tahun antara 60-63. Pelayanan para rasul Yesus Kristus di Yerusalem setelah mengalami pencurahan Roh Kudus yang Tuhan Yesus janjikan sebelum Ia naik ke Sorga. Mulai dari pasal 2 Petrus dan murid-murid tampil sebagai penyampai wahyu Allah yang telah digenapi dalam Yesus Kristus yang di salib. Pemberitaan itu membuat orang-orang masa itu mengalami suatu pertobatan, pasal 2 dan 3 jelas bahwa orang-orang percaya bertambah-tambah jumlahnya dan mereka menjadi jemaat, pasal 4-8 juga menceritakan segala yang dialami jemaat, baik itu penganiayaan terhadap mereka di Yerusalem karena kepercayaan mereka kepada Tuhan Yesus, pemberitaan Injil itu hasil dari berita yang diterima oleh jemaat kemudian mereka tersebar dan Injil sampai ke Etiopia. Saulus turut ikut dalam penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di Yerusalem, namun telah terjadi suatu peristiwa yang hebat dimana Saulus seorang yang mempunyai jiwa penghancur dan yang berusaha menumpas keKristenan telah bertobat ketika berjumpa Tuhan Yesus ketika ia menuju ke Damaskus. Melalui pertobatan Paulus, kini jemaat bertambah ketika Paulus memulai pelayanannya. Paulus melanjutkan pelayanannya dan membuka jemaat baru bersama Barnabas di Antiokhia, jadi orang pertamakali disebut Kristen yaitu di Antiokhia. Pasal-pasal selanjutnya menceritakan perjalanan penginjilan rasul Paulus, Paulus pergi ke Makedonia, Filipi, Tesalonika, Berea, Atena, Korintus, Efesus dan perjalanan rasul Paulus yang terakhir yaitu ke Roma. Diberbagai wilayah Paulus membangun jemaat, dan dalam setiap wilayah itu Paulus mempercayakan jemaatnya dipimpin oleh anak rohani Paulus.
Roma adalah pusat pemerintahan dunia pada waktu itu, pusat politik paling besar, ekonomi, perdagangan, sebagai pusat lalu lintas dunia, pusat pendidikan (segala pendidikan bermacam-macam ada di situ),  pusat militer berkekuatan besar dan tidak ada bandingnya, di Roma juga terkumpul dosa-dosa bejat, dan berbagai filsafat-filsafat yang menjadi pengaruh segala kebudayaan orang-orang yang ada di Roma. Paulus, pergi ke Roma dengan motivasi besar untuk memperkenalkan Injil.
Pelayanan pemberitaan Injil itu menjadikan hampir sebagian murid Yesus mendirikan jemaat di Yerusalem,  kemudian Paulus di Asia Kecil sampai ke Roma (ujung bumi). Jemaat yang mula-mula mempunyai motivasi yang teguh dan yang disertai dengan iman percaya mereka untuk mengasihi Kristus. Melihat semangat juang yang besar yaitu dengan melihat penganiayaan yang mereka alami bukan menjadikan iman dan pengharapan mereka menjadi jatuh dan meninggalkan Kristus, tetapi melalui penganiyaan itu malah membuat orang Kristen semakin bertambah banyak, mengapa? karena kesetiaan mereka kepada Yesuslah yang membuat mereka demikian hingga bertahan. Semangat ini tidak terpadamkan dalam jemaat mula-mula, bahkan api Roh Kudus yang ada didalam mereka pun masih terasa dengan jemaat-jemaat yang sesudah mereka (jemaat mula-mula). Setiap rasul pergi ke berbagai bagian belahan bumi ada yang ke Timur, Barat, Selatan dan Utara semuanya itu mereka lakukan karena mentaati AMANAT AGUNG dari TUHAN YESUS. sebagian dari mereka sejarah mencatat bahwa mereka mendirikan jemaat-jemaat. Suatu sistem kerja yang luarbiasa dan patut diteladani, masing-masing mereka tidak ada yang bersaing, yang penting saat itu adalah penyampaian kabar baik bahwa rahmat Tuhan telah datang.
Mereka juga membangu tim doa dalam jemaat agar pelayanan mereka selalu dibuat berhasil oleh Tuhan. Sebab pada zaman itu sulit bagi orang untuk mendengarkan Injil, apalagi orang Romawi menganggap Injil itu adalah hal yang memalukan. Paulus mengatakan dalam suratnya kepada Roma bahwa ia tidak merasa malu oleh karena Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan orang-orang percaya.
4.      Aplikasi Bagi Gereja Perjanjian Baru Dalam Sejarah Untuk Gereja Zaman ini.
Konteks memang berbeda, dan kondisi berbeda, namun Injil tetaplah yang terkuat dan tak ada orang yang mengubahnya. Sebab Injil bukan buatan tangan manusia, tetapi Allah yang membuat Injil itu ada melalui karya penebusan Yesus Kristus.
Gereja saat ini sedang mengalami banyak perpecahan terkhususnya di Indonesia, seharusnya Gereja bukan berperang antargereja, tetapi gereja harus berperang melawan pandangan-pandangan dan filsafat-filsafat yang berusaha menumpas keKristenan dengan cara mempersiapkan generasi penerusnya dalam pendidikan teologi yang benar dan pengenalan akan Allah yang lebih dalam. Maka dengan itu, setiap generasi tidak akan takut untuk bisa menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan untuk berhadapan dengan para ilmuwan-ilmuwan yang menentang keKeristenan. Gereja harus melakukan ini, dan kembali pada semangat penginjilan dengan api Allah seperti pada waktu Gereja Mula-Mula mulai beroperasi melakukan penginjilan.
Gereja tidak perlu bersaing antar sesama gereja, sebab tidak mungkin Yesus bersaing dengan tubuh-Nya sendiri. Yang gereja lakukan adalah bekerja secara berjejaring dan bersama-sama membawa orang-orang pilihan Allah yang menjadi tawanan kuasa kegelapan dan membawa mereka masuk menemui titik terang yang bercahaya, yaitu Kristus Yesus Tuhan kita. Bagaimana gereja yang sudah terpecah dan terbagi-bagi bisa bersatu membangun pos-pos penginjilan dalam misi? Caranya menurut saya yaitu:
ü  Kembali pada doktrin yang benar.
ü  Setiap pemimpin harus rendah hati.
ü  Punya mimpi untuk membangun jemaat yang bersatu.
ü  Tidak menyalahgunakan sistem dan program dalam organisai gereja.
ü  Sadarilah bahwa Tuhan kita hanya satu-satunya adalah Yesus.

5.      Penutup.
Hasil makalah ini bukanlah hasil pemikiran saya sendiri, namun saya menyimpulkan jawaban bagi setiap orang-orang Kristen sedang melihat keadaan Gereja sekarang ini. mereka mengatakan tidak seperti semangat orang Kristen pada waktu zaman rasul-rasul. Kemudian yang mendukung saya dapat menilai keadaan Gereja sekarang ini adalah dengan tindakan kristis adalah ketika saya mendengar khotbah dari Pdt. Dr. Stephen Tong. Saya juga membaca buku dari Stephen Tong, dengan melalui bukunya saya mendapatkan buah pikiran untuk melihat situasi dan keadaan gereja zaman sekarang dan akhirnya saya tuangkan hasil pemikiran itu ke dalam makalah ini. Gereja Perjanjian Baru adalah gereja yang menceritakan tentang Injil sepanjang masa, sebab Injil tidak akan berubah dalam sejarah, manusia boleh lenyap dari muka bumi, namun Injil tetap ada sampai selamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar