Kamis, 19 September 2013

Bangsa Yang Dimerdekakan


Bangsa Yang Dimerdekakan
Keluaran 13:17-22
Oleh: Rian Frinandoe
Pendahuluan
            Pada waktu bangsa ini terjajah oleh Belanda dan Jepang engkau tidak sepenuhnya tahu siapakah nama nenek moyangmu yang pernah merasakan penderitaan tentang kekejaman penjajahan. Mereka pasti di siksa habis-habisan, di aniaya, di perkosa, di tindas, dipandang bukanlah manusia, dan sikap penjajah yang tidak tahu belas kasihan itu membuat mereka tidak damai sejahtera selama hidupnya. Misalkan apabila saat ini engkau melihat secara langsung dengan menggunakan mata kepala mu sendiri ada diantara keluarga mu yang di hajar dan di jajah oleh suatu bangsa mungkin engkau akan menangis dan mempunyai rasa benci dan ingin membalas tindakan yang kurang ajar itu terhadap mereka yang menjajah engkau. Engkau mendengar nasib para TKI mengapa mereka pulang dengan membawa memar-memar pada wajah, luka batin, luka hati, sakit jiwa dan sebagainya bahkan pulang hanya namanya saja mendengar kabar bahwa ia meninggal dunia oleh sebab aniaya dari majikannya karena setelah diperkosa lalu dibunuh. Kejadian semacam ini kerap dirasakan oleh warga negara kita Indonesia. Apakah negara ini sudah benar-benar merdeka? Bagaimana seharusnya keadaan bangsa yang sudah dimerdekakan? Apakah bangsa yang damai sejahtera, tentram, tidak ada konflik, tidak ada pertikaian. Apabila merdeka mengapa ada kerusuhan dimana-mana, tidak ada kesatuan hati semua orang ingin memuaskan keingianannya tanpa memandang kaum tertindas, hampir setiap pejabat negara melakukan tindakan kriminalitas, hukum sudah terbalik, hukum bisa dibeli dengan uang senilai milliaran rupiah bahkan triliunan. Yang maling ayam mendapatkan hukuman mati, yang menggelapkan uang negara milliaran rupiah mendapatkan hukuman ringan dan kamar mewah lengkap dengan parabotan yang memadai. Apakah bangsa kita sudah merdeka? Memang secara umum bangsa kita sudah merdeka dari penjajahan bangsa lain, namun yang menjadi pertanyaan sudahkah bangsa ini merdeka secara total?
Kita akan melihat cara Allah mempersiapkan umat-Nya keluar dari perbudakan Mesir dengan tujuan menggenapi janji-Nya, agar umat-Nya menjadi Bangsa yang dimerdekakan.

Dalam kitab Kejadian 15 disana kita dapat melihat suatu janji Allah kepada Abraham mengenai tanah perjanjian yang akan diberikan kepada keturunannya. Nubuatan Allah terhadap keturunan Abraham yang akan terjadi telah digenapi ketika bangsa itu diperbudak dan digenapi juga pada saat keluarnya bangsa Israel dari Mesir dengan membawa barang-barang serta harta mereka.
Gen 15:13  Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.
Gen 15:14  Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.

1.      Allah menyediakan jalan terbaik (17-20)
Konteks: Bangsa Israel berangkat dari Raamses yaitu salah satu kota yang mereka dirikan, ke Sukot (tempat Yakub pernah membangun rumah, yaitu disebelah timur Yordan (kej.33:17)) yang orang samakan dengan Pithom yang juga dibangun oleh orang Israel. TUHAN Allah tidak membawa mereka melalui jalan yang lebih baik dan singkat ke Kanaan, yaitu menyusur pantai melalui tanah Filistin. Allah tidak ingin umat-Nya putus asa jika berperang melawan orang Filistin yang gagah perwira, Allah mengetahui bahaya yang dapat menimpa uamt-Nya, oleh sebab itu Allah mempunyai inisiatif yang baik untuk menentukan jalan yang terbaik bagi umat-Nya. Ada satu alasan lagi yang tersembunyi yang akan kita ketahui mengenai perjuangan Allah membawa umat-Nya yaitu ada kemungkinan besar supaya bangsa itu berangkat melalui gunung Horeb agar disana Allah dapat mengadakan perjanjian antara Israel dengan Allah sendiri.
Penjelasan: Sebenarnya engkau mengerti akan janji-janji Allah, hanya saja engkau sering tidak mengetahui kapan janji itu akan digenapi. Engkau mengalami kemiskinan selama dibumi, engkau mengalami penderitaan yang berat rasanya bagimu dibumi, semuanya berat dan melelahkan hidup ini bahkan banyak orang diantara engkau putus asa dalam masa perjalanan hidupnya, dan mungkin akan berkata kapan saya merdeka dari penderitaan ini, kapan Tuhan akan membuat saya menjadi orang yang dimerdekakan dari segala kesengsaraan ini. bagaimana aku dapat menjadi orang yang merdeka apabila hidup ku seperti ini? pertanyaan ini akan timbul dalam kehidupan mu dan engkaupun akan mengeluh tanpa berseru kepada Tuhan meminta petunjuk melalui cara terbaik yaitu berdoa dan berusaha. Sesungguhnya yang harus engkau ketahui ialah bahwa ketika Kristus datang ke dunia ini disitulah engkau sedang dipersiapkan ALLAH untuk mengalami kemerdekaan, setelah mengalami kematian diatas kayu salib darah Kristus telah membuat kamu dimerdekakan dan menjadi orang yang bebas dari pada belenggu, kebutaan rohani, keputus-asaan, tidak adanya pengharapan lagi didalam hidupmu. Melalui perjalanan Kristus menuju bukit Golgota saat dalam perjalanannya itu disitu seharusnya engkau sebagai orang percaya melihat perjuangan Tuhan untuk menyediakan jalan terbaik bagi kita yang hendak percaya akan kebenaran yang Dia beritakan. Dalam Lukas 4:19-20 jelas bahwa Kristus memiliki tujuan yang pasti mengapa Ia harus datang untuk manusia. Semua kita ditempat ini yang sudah percaya yang sudah ditahbiskan yang sudah mengenal kebenaran kita adalah kaum bangsa yang dimerdekakan dari segala belenggu kesengsaraan dan perbudakan dosa. Engkau akan bertanya, lalu mengapa aku tetap miskin dan tak pernah menjadi kaya? Engkau harus tahu engkau boleh miskin jika masih engkau bisa makan dan bersyukur, tapi apabila engkau masih tetap saja tidak bersyukur akan kekurangan yang ada padamu maka engkau tidak melakukan apa yang Yesus ajarkan melalui rasul-rasulnya. Engkau miskin agar engkau tidak menjadi orang yang sombong, engkau kaya yang berkecukupan agar engkau memberkati orang dan membagikan kelimpahan mu kepada orang orang-orang miskin, tetapi apabila engkau kaya yang tak pernah membagikan apa yang ada padamu dan tak dimiliki oleh orang lain maka engkau sendiri telah memelihara harta dibumi dan perbuatanmu itu tidak akan diperhitungkan Allah.
2.      Allah akan menyediakan penuntun (21-22)
And the LORD went before them by day in a pillar of a cloud, to lead them the way; and by night in a pillar of fire, to give them light; to go by day and night:
He took not away the pillar of the cloud by day, nor the pillar of fire by night, from before the people.
Konteks: Agar umat tidak tersesat dalam perjalanan, maka Allah berinisiatif untuk menuntun umat-Nya menuju tanah perjanjian dengan memberikan tuntunan yang luar biasa dengan menggunakan tiang awan saat siang hari dan tiang api saat malam. Tuhan sendirilah yang membawa umat-Nya keluar dari tanah perbudakan Mesir, disinilah Allah juga menyatakan diri-Nya bahwa Ia sendiri yang berjalan didepan umat-Nya. Suatu persiapan yang menakjubkan secara ajaib Allah menggunakan tanda-tanda hebat untuk memperlihatkan kekuasaan-Nya untuk menuntun bangsa Israel menuju ke tanah perjanjian. Tiang awan itu disebut juga Malaikat Tuhan (Kel. 14:19), ini membuktikan bahwa inilah cara Yesus Kristus menyatakan diri-Nya dalam Perjanjian Lama. Tiang awan itu mengepalai barisan, dan pada waktu malam hari tiang api menyinari jalan mereka agar bangsa Israel tidak takut saat melalui Padang Gurun yang gelap itu. Saya mulai berpikir, Padang Gurun adalah tempat yang berbahaya, ada banyak binatang buas apalagi adanya ular pasir yang racunnya mematikan. Dengan persiapan yang begitu luar biasa ini, Allah juga melindungi bangsa-Nya dari ancaman para binatang buas. Coba engkau pikirkan dan bayangkan bagaimana tiang awan, dan tiang api itu bentuk dan rupanya. Apabila engkau menyaksikan film yang berjudul The Ten Commandment, disitu engkau akan melihat gambaran bangsa Israel keluar dari tanah Mesir yang selalu diserta Allah dengan tanda-tanda heran yang ajaib yang belum pernah mereka lihat.
Penjelasan: Allah seringkali sulit kita duga dan sulit ditebak rencana dan persiapannya didalam hidup ini. karena memang Ia yang maha Tidak Terbatas. Sekali lagi saya akan mengajak engkau untuk melihat cara Tuhan menyediakan penuntun bagi umat-Nya untuk menuju kepada titik kemerdekaan. Yesus Kristus merupakan penuntun yang disediakan Allah untuk membawa umat-Nya dekat kepada-Nya. Yesus Kristus rela memberi diri-Nya untuk dijadikan korban penebus salah pada masa ini bagi aku dan engkau yang ada ditempat ini dan bagi umat yang ada diluar sana. Perjuangan perjalanan yang menyedihkan dan mengerikan yang dijalani Tuhan Yesus saat menuju bukit golgota, disinilah Yesus berjalan sendiri memperjuangkan mati-matian disertai dengan lumuran darah yang selalu menetes melalui luka cambuk-Nya agar engkau dan aku dapat diperdamaikan dengan Allah untuk menuju suatu kemenangan yang besar. Saat Yesus tiba di bukit tengkorak dan digantung hidup-hidup diatas kayu salib disitulah engkau seharusnya melihat kemerdekaan sudah dinyatakan, dan oleh Dia kita menjadi orang yang dimerdekakan. Oleh kematian-Nya engkau dan aku dipulihkan kembali dari segala kesalahan dan dari ketepurukan. Ada banyak orang Kristen dari sejak zaman kekristenan mula-mula dibunuh menjadi martir dan dijadikan makanan gladiator serta dibakar hidup-hidup untuk dijadikan obor penerang taman pesta Kaisar Nero yang memiliki sifat binatang itu dan bukan lagi manusia. Apabila engkau saat ini telah melihat dan mendengar bagaimana cara-cara Allah yang menakjubkan untuk menuntun umat-Nya keluar dari perbudakan dosa, apakah engkau masih saja mau mempermainkan Allah dengan semau mu. Ad banyak engkau mendengar cerita orang Kristen yang telah menikah dengan para berhala itu yang tidak tahu kebenaran dan keselamatan dengan membuang iman kepercayaannya senenaknya saja. Setelah dibaptis, setelah ditahbiskan, setelah menjadi pendeta menganggap dirinya palong benar dan hendak semaunya saja memanfaatkan firman Allah untuk dijadikan pemuas hawa nafsunya dengan memutarbalikkan kebenaram itu menjadi kehinaan dan kesesatan. Bagaimana sekarang dan kedepannya, akankah engkau dan aku yang sudah dimerdekakan ini akan menjual iman percaya kita kepada para pemberontak yang tidak tahu kebenaran itu? Apakah engkau hendak bertahan selamanya memegang iman Kristus yang oleh Dia engkau dan aku telah dimerdekakan dan diselamatkan, atau engkau akan tergoncang oleh ilah-ilah zaman yang sesat ini, keadaan yang semakin membuat kehidupan ekonomi terpojok dari antara segala kaum manusia? biarlah engkau dan aku tetap setia kepada Kristus sampai mati sekalipun dunia memperlihatkan kepada engkau dan aku kejahatannya dan ancaman untuk membinasakan kemerdekaan yang ada pada kita.
1 Petrus 2:16 As free, and not using your liberty for a cloke of maliciousness, but as the servants of God. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
 Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar