AKADEMI TEOLOGIA AMANAT PENUAIAN
TERAKHIR
“MESIAS TIDAK MUNGKIN DI SALIB”
(SERI KRISTOLOGI)
MAKALAH
INI DISERAHKAN KEPADA
Pdt. JENUS JUNIMEN, S.Th.
UNTUK
MEMENUHI SYARAT MATA KULIAH
DOGMATIKA
II
OLEH
RIAN FRINANDOE
NIM: 2012.03.0252
JAKARTA 26 SEPTEMBER 2013
KATA
PENGANTAR
KeKristenan
telah menjadi suatu pengaruh terbesar sepanjang sejarah manusia dari abad ke
abad. Namun juga keKristenan telah berusaha dilenyapkan oleh berbagai pihak
yang mencoba menyelewengkan iman Kristen dan pengertian Kristologi khususnya.
Pandangan Yahudi mengaku bukan Mesias yang tersalib tetapi Yesus yang bukan
Mesias, kemudian beberapa pandangan yang dengan sengaja membuat keKristenan
kacau balau dasar pengertian teologinya. Dalam buku ini saya menyajikan
pandangan-pandangan yang tidak menganggap keTuhanan Yesus sebagai Allah dan
Anak Allah. Namun pada bab ke 4 saya menyajikan jawaban-jawaban saya atas
setiap pandangan itu sendiri. Jadi bukan semata menyajikan pandangan dan
paham-paham yang bersifat menyesatkan tetapi memberikan jawaban kepada setiap
penyesat dari pandangan-pandangan yang salah mengenai Kristologi.
Penyusun,
Rian Frinandoe
DAFTAR
ISI
BAB I BAGI YAHUDI MESIAS TIDAK MUNGKIN
DI SALIB.
A. Pendahuluan.
B. Sebab
Yesus Bukanlah Tuhan Bagi Yahudi.
C. Kalau
Dia mesias tidak mungkin Ia di salib.
D. Yesus
menjadi pengaruh terbesar bagi orang yahudi
BAB II BAGI YAHUDI ORANG YANG DI
SALIB ADALAH GOLONGAN ORANG TERKUTUK.
1. Apakah
Yesus Yang Orang Yang Di Kutuk?
2. Mesias
Bukan Seperti Yesus Yang Terkutuk.
3. Kutukan
Itu Yesus Sendiri Yang Mendatangkannya
BAB III PANDANGAN MENGENAI
KETUHANAN YESUS KRISTUS YANG TERSALIB.
1. Pandangan
Arianisme Tentang Yesus.
2. Pandangan
Nestorianisme Tentang Yesus.
3. Pandangan
Monofisitisme Tentang Yesus.
4. Pandangan
Gnostik Tentang Yesus
5. Tentang
Yesus Menurut Injil Barnabas.
BAB 4 MENJAWAB PANDANGAN DAN PAHAM
YANG MENOLAK KETUHANAN YESUS YANG TERSALIB.
1. Menjawab
Pandangan Yahudi.
2. Menjawab
Pandangan Arianisme.
3. Menjawab
Pandangan Nestorianisme.
4. Menjawab
Padangan Monofisitisme.
5. Menjawab
Pandangan Gnostik
6.
Menjawab
Injil Barnabas Mengenai Ketuhanan Yesus.
Kesimpulan
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
BAB
I
BAGI YAHUDI MESIAS TIDAK MUNGKIN DI
SALIB
A.
Pendahuluan.
Sampai sekarang ini orang Yahudi masih
meragukan keTuhanan Yesus sepertinya “tidak
mungkin bahwa Dia itu Raja yang akan datang, mungkin Dia itu hanyalah palsu,
nabi palsu, guru palsu, kalau memang Dia nabi dan Raja yang di janjikan itu
mengapa Dia bisa digantung dan di paku diatas kayu salib, kalau memang Dia
mengatakan bahwa anak Allah, mengapa Allah tidak menurunkan Dia. Hal terbodoh
ini Dia lakukan untuk membela kepalsuan-Nya, Dia melakukan ini agar Ia tidak
malu terhadap setiap perkataan-Nya, berani sekali Dia mengatakan bahwa diri-Nya
adalah Raja orang Yahudi.”
Perkataan dan ucapan di atas telah
menggorogoti pemikiran orang Yahudi dan pertanyaan serta pernyataan seperti
demikian telah menghantui mereka, namun mereka belum juga dapat menerima jawaban-jawaban
yang sudah diberitakan dan di bela oleh para rasul-rasul Tuhan Yesus untuk
meyakinkan kepada mereka bahwa Dia adalah yang dijanjikan dalam kitab para nabi
dalam Perjanjian Lama (Jesus In The Old Testament). Memang sebagian ada orang
Yahudi yang mau menerima Yesus sebagai Tuhan mereka, dan mereka diyakinkan oleh
kesaksian para rasul Yesus Kristus.
B.
Sebab
Yesus Bukanlah Tuhan Bagi Yahudi.
Setelah melihat penyaliban Yesus
Kristus di Golgota (bukit tengkorak) orang Yahudi mengalami kekecewaan
terbesar, orang-orang Yahudi yang mengalami kekecewaan ini adalah orang-orang
yang pernah mengikut pengajaran Yesus. Pikiran mereka tidak tenang, hati mereka
gusar dan gelisah, dalam keseharian mereka bertanya satu dengan yang lain
mengapa Dia bisa mengalami kekalahan, seharusnya Dia menang karena Dia memiliki
kuasa yang hebat, orang mati dibangkitkan-Nya, orang sakit disembuhkan-Nya,
orang sakit kusta pun ditahirkan oleh karena kuasa-Nya, lalu mengapa Dia yang
terkenal dalam kalangan kita (Yahudi) bisa mengalami kekalahan, kata-Nya Dia
adalah juruselamat kita (Yahudi) mengapa Dia sendiri tidak dapat menyelamatkan
diri-Nya dan turun dari salib. Kasus mengenai suatu peristiwa yang bersifat
tidak mungkin ini telah menjadi pertanyaan dan renungan bagi mereka untuk
mencari kebenaran benarkah Dia adalah Mesias, kalau Dia adalah Mesias maka Dia
bisa kita percayai, tetapi apabila Dia bukan Mesias janganlah kita percaya Dia
sebab Dia pun tidak dapat menyelamatkan diri-Nya dari para tentara romawi.
Pandangan Yahudi ini masih beredar
dalam sejarah sampai sekarang ini, mereka masih menantikan kedatangan Mesias
yang sebenarnya, mereka tidak mengerti bahwa Mesias sudah datang untuk yang
pertama, dan akan datang itulah mereka menantikannya yang kedua kalinya pada
saat hari-hari penghakiman datang.
Gambar 01. Warga Israel sambil
berdoa di Tembok Ratapan dalam penantian mereka terhadap Mesias.
C.
Kalau Dia Mesias Tidak Mungkin Ia Memberi Diri
Tersalib.
Yahudi adalah orang-orang yang paling
sulit percaya kepada setiap penggenapan Allah melalui Yesus kristus. Perkataan
atau ucapan ini disebabkan karena mereka hanya memandang Mesias yang akan
datang adalah sebagai Raja saja. Bagi mereka tidak mungkin Mesias di salib dan
membiarkan diri-Nya disalib, oleh sebab itu dalam Kitab Injil pun mengisahkan
kata hujat yang terlontar dari bangsa Yahudi kalau Yesus adalah Anak Allah maka
cobalah Dia turun dari salib lalu baru mereka percaya. Hal ini membuktikan
kebutaan mereka terhadap setiap kitab nubuatan dan kovenan-kovenan Allah yang
ada dalam PL. Dalam kitab nabi Yesaya nubuat mengenai keselamatan yang akan
dilakukan oleh utusan Allah yaitu Kristus atau Mesias telah membuktikan bahwa
Allah pernah menyatakannya kepada umat-Nya mengenai kemerdekaan mereka melalui
ketaatan hamba Allah itu. Israel cenderung membutuhkan hal-hal yang jasmani
tetapi tidak pernah memikirkan keselamatan mereka dalam tangan Allah dan menuju
kepada Kerajaan yang Allah persiapkan yaitu Kerajaan yang bukan berasal dari
bumi. Yesus yang adalah Yesus yang tergantung diatas kayu salib tidak
dipercayai oleh orang Yahudi, bahkan mereka (Yahudi) malu dengan kata-kata yang terpampang diatas
salib yang dibuat oleh orang romawi, tambahlah kebencian mereka kepada Yesus
yang disalib, maka keluarlah kata-kata hujat. Mengapa Yesus menyerahkan
diri-Nya disalib? Jawabannya adalah karena Dia harus menggenapi rencana yang
diberikan Bapa untuk karya penebusan orang-orang pilihan yang berdosa.
D.
Yesus
Menjadi Pengaruh Terbesar Bagi Orang Yahudi
Dalam Injil Sinoptik dan Injil
Yohanes, menceritakan segala yang telah terjadi pada masa pelayanan Yesus
Kristus yang telah menjadi pengaruh besar dalam pelayanan-Nya. Pengaruh yang
luar biasa ada pada-Nya salah satunya yaitu hikmat Allah yang ada pada-Nya.
Setiap kali Ahli Taurat dan golongan Farisi bertanya jawab dengan-Nya mereka
tidak mampu lagi untuk melanjutkannya. Kemudian pengaruh Yesus yang sangat luar
biasa adalah bagaimana Dia melakukan tanda-tanda heran, yaitu mujizat
kesembuhan dan dapat mengatakan seketika itu saja dosa orang dapat diampuni
seperti kisah percakapan-Nya dengan perempuan Samaria. Yesus di pandang sebagai
guru dalam lingkungan kaum orang Yahudi, ada banyak orang yang mendengarkan
pengajaran-Nya dan bahkan menjadi pengikut-Nya. pengaruh itu dirasakan oleh
orang Yahudi yang tidak percaya dengan pengajaran Yesus, pengaruh yang membuat
para pemimpin Yahudi takut dan orang-orannya adalah rakyat Yahudi yang percaya
kepada Yesus telah meminta dan menginginkan Yesus menjadi Raja atas mereka.
Yesus Raja orang Yahudi? Saya menjawab “ia Yesus Raja orang Yahudi.” karena
Dialah Raja yang akan memulihkan umat-Nya.
Detik-detik
terakhir dari pelayanan Yesus, Yesus ditangkap, Raja Yahudi yang datang dari
sorga ditangkap, di cambuk, diludahi, dihina, mereka menutup wajahnya lalu
dipukul, difitnah, dipaku diatas kayu salib dan dihancurkan dan Yesus mati. Karena
kematian Yesus tokoh terbesar, tabib terbesar sepanjang sejarah, sebagian orang
Yahudi merasa bangga dan senang sebab tidak ada saingan bagi para pemimpin
agama. Namun kesenangan itu hanya sepintas sementara saja dalam hidup mereka.
ketika mendengar YESUS bangkit dari kematian mereka takut, kalau-kalau Yesus
membalas perbuatan mereka padahal tidak demikian. Mereka takut, mereka gemetar,
lalu mereka mencari usaha untuk menyembunyikan berita kebangkitan dari beberapa
prajurit romawi yang melihat kejadian. Mereka membayar prajurit itu untuk
berbohong bahwa mayat Yesus di curi oleh murid-murid Yesus. kebohongan ini
menggorogoti masyarakat Yahudi sepanjang sejarah, itulah yang sekarang ini
mereka anggap “Tidak Mungkin Mesias Disalib”. Namun tidak mampu dusta Mahkamah
Agama bertahan. Murid-murid bersaksi mengenai kebangkitan Yesus kepada orang
Yahudi dan mereka tersebar ke berbagai daerah penjuru bumi, bahkan akibat dari
kesaksian itu banyak orang Yahudi menjadi percaya.
BAB II
BAGI YAHUDI
ORANG
YANG DISALIB ADALAH GOLONGAN ORANG TERKUTUK
1. Apakah Yesus Yang Orang Terkutuk?
Dalam PL menurut Taurat, setiap orang yang digantung
diatas sebuah tiang adalah orang yang terkutuk oleh Allah Lih. Ulg 21: 22-23.
Jadi bagi Yahudi ketika Yesus yang di paku diatas kayu salib adalah seorang
yang terkutuk. Mereka juga menganggap Yesus adalah orang berdosa yang menghujat
Allah sebab karena Ia berani mengaku diri-Nya adalah Allah yaitu dalam
pengakuan-Nya yang disebut Ego Eimi seakan-akan menyamakan diri-Nya dengan YHWH
yang pernah berbicara kepada Musa di semak belukar bernyalakan api, Allah
berkata ketika Musa bertanya AKU ADALAH AKU, yang artinya tidak ada yang
seperti AKU (TUHAN). Hal inilah yang menjadi kebencian bagi mereka (Yahudi) dan
yang menyebabkan mereka hendak menyalibkan Yesus. Sebenarnya romawi tidak
menyalibkan Yesus kalau bukan kehendak dari umat Yahudi itu sendiri, ketika
Pilatus bertanya apa yang hendak aku lakukan kepada Orang ini yaitu Yesus? maka
jawab Yahudi dan imam kepala “salibkan Dia!!!”. Mengapa Dia harus disalibkan?
Karena bagi mereka Yesus tidak pantas menjadi seorang yang menganggap diri
sebagai Juruselamat sebab Dia najis, dikutuk, kalau kami ikut Dia kami juga
menjadi orang-orang yang terkutuk dan najis dan kami dikeluarkan dan
dikucilkan, itulah tanggapan orang Yahudi mengenai Yesus yang terkutuk.
2.
Mesias
Bukan Seperti Yesus Yang Di Kutuk.
Mesias adalah dari Allah, dan bukan seperti Yesus
seorang yang terkutuk. Yesus telah terkutuk anggapan orang Yahudi demikian
menurut taurat Musa. Bagaimana mereka memandang Yesus kalau mereka mengatakan
Yesus bukalah Mesias? Mereka hanya memandang Yesus hanyalah adalah seorang
tabib saja seperti tabib-tabib umumnya, namun yang membingungkan mereka adalah
tabib yang dianggap tabib pada umumnya bisa membangkitkan orang mati. Hal ini
aneh bagi mereka. kalau begitu mengapa mereka menyerahkan Yesus untuk
disalibkan? karena Yesus mengaku diri-Nya Anak Allah. Hal yang seperti itu
membuat Yahudi sebab orang yang mengaku diri-Nya Anak Allah atau Yesus adalah
Allah itu sendiri, bagi Yahudi itu adalah penghujatan kepada Allah. Dalam hal
ini saya melihat bahwa mereka begitu mengaku keagungan Allah namun yang salah
menurut saya adalah mereka tidak hendak percaya bahwa karena merekalah
menantikan kedatangan Yesus.
3.
Kutukan
Itu Yesus Sendiri yang Mendatangkannya.
Dalam pemikiran Yahudi Yesus sendirilah yang membuat
diri-Nya terkutuk dan bukan mereka. Yesus yang dianggap najis oleh kutukan
tidak pantas ada ditengah-tengah orang Yahudi sebab. Maka pantaslah Yesus ada
diluar tembok Yerusalem karena Ia terkutuk seperti orang yang najis terkena
penyakit kusta. Biasanya apabila orang terkena kusta dianggap najis dan mereka
tidak layak ada didalam lingkungan orang Yahudi. kemungkinan besar Yesus
dianggap paling najis dan terkutuk dari segala manusia dimuka bumi ini oleh
mereka. bagi mereka Yesus bukan Mesias, dan bukan Raja Yahudi yang sebenarnya,
raja Yahudi adalah raja yang membebaskan bangsa Israel dari jajahan romawi.
Yahudi merindukan itu dan bukan setelah mengaku Raja tetapi mati diatas kayu
salib dari situlah Yahudi menganggap Yesus bukanlah Mesias yang dari Allah.
BAB III
PANDANGAN-PANDANGAN
MENGENAI KETUHANAN YESUS KRISTUS YANG TERSALIB
1. Pandangan Arianisme Tentang Yesus.
Arianisme
adalah ajaran yang dikeluarkan oleh Uskup Arius pada tahun 300. Dister menganggapnya
sebagai kecenderungan manusia untuk mempersempit misteri Allah. Arius
menganggap Yesus sebagai ciptaan saja, walaupun paling agung, hal ini dipengaruhi
dengan gambaran Allah pada dirinya, lalu dia menyimpulkan "Yesus bukan
Allah".[1]
Pandangan ini hanya menganggap Yesus adalah manusia biasa namun memiliki keAgungaan
yang khusus Allah berikan kepada-Nya. Arianisme melakukan pendekatan secara
ilmiah rasional manusiawinya dan bukan kembali pada kebenaran yang mengatakan
bahwa pengakuan Yesus yang sesungguhnya Dia adalah pribadi Allah itu sendiri.
2. Pandangan Nestorianisme Tentang Yesus.
Nestorianisme
adalah ajaran yang dikeluarkan oleh Uskup Nestorius
pada tahun 400. Menurut Nestorius, Putra Allah di surga dan manusia Yesus di
bumi bukanlah satu pribadi yang sama, melainkan dua pribadi. Keduanya memang
berkaitan satu sama lain, tapi toh tinggal tetap dua. Akal budi manusia ingin
mempertahankan gambaran Allah yang "murni", surgawi dan rohani. Maka
Allah Putra dipisahkan dari Yesus yang pernah berkeliling di dunia ini.[2]
3. Pandangan Monofisitisme Tentang Yesus.
Monofisitisme adalah ajaran yang
meyakini bahwa Yesus hanya satu kodrat, yaitu ilahi. Monofisit berasal
dari Bahasa Yunani, νόμος yaitu satu, dan φύσης berarti kodrat, jadi
Kristus hanya memiliki satu kodrat, hal ini bertentangan dengan Nestorianisme. Yesus
yang berjalan-jalan di bumi sebenarnya adalah Allah, kemanusiaan Yesus dianggap
hanya semu saja.[3]
4.
Pandangan
Gnostik Tentang Yesus.
Gnostik
adalah aliran yang menganggap bahwa tubuh itu jahat dan roh itu baik adanya.
Jadi bagi mereka materi itu jahat, Louis Berkhof mengatakan dalam bukunya Teologi Sistematika 3 “orang-orang
gnostik jelas terpengaruh oleh konsep dualistik Yunani, dimana mereka
menganggap bahwa materi itu jahat dan merupakan lawan dari pada roh; dan oleh
kecenderungan mistis menganggap hal-hal duniawi sebagai pernyataan alegoris
dari proses penebusan kosmis yang besar. mereka menolak pengertian inkarnasi
mengharuskan kontak secara langsung antar materi dan roh.”[4]
Jadi Yesus yang berwujud manusia adalah jahat bagi mereka sedangkan roh-Nya
baik.
5.
Tentang
Yesus menurut Injil Barnabas.
Beginilah pandangan yang ada dalam
Injil Barnabas, dari itu mereka telah mengutus orang-orang Lewi untuk
menanyakan kepadanya, kata mereka: “Siapakah gerangan engkau?” Maka Yesus telah
mengakui dengan menyatakan:”Sesungguhnya
aku ini bukanlah Messias.” (Bar 42:1-7) “Dan setelah sembahyang itu
selesai, berkatalah imam dengan suara yang keras: ” Berhentilah Ya Yesus, sebab
harus kami mengetahui siapakah gerangan engkau ini, demi untuk menenangkan Umat
kita.” Yesus menjawab: “Aku Yesus anak Maryam dari keturunan Daud, seorang
manusia yang pasti akan mati, takut kepada Allah dan menuntut agar kemuliaan
dan penghormatan itu, tidak diberikan melainkan kepada Allah”. Imam itu
menjawab : “Bahwa telah disuratkan dalam kitab Musa bahwa Tuhan kita akan mengutus
untuk kita Messias yang akan datang buat memberitahukan kita tentang apa yang
dikehendaki oleh Allah dan dia akan membawa rahmat Allah bagi (penduduk) bumi.
Dari itu kuharap supaya engkau berkata benar kepada kami. Apakah engkau ini
Messias Allah yang kami nanti-nantikan itu ?” Yesus menjawab: “Benar
Allah telah menjanjikan demikian, akan
tetapi aku ini bukanlah dia, karena dia itu tercipta sebelum aku, dan
akan tiba sesudahku.”….”Demi Allah yang aku berdiri di hadapan-Nya, bahwa sebenarnya aku ini bukanlah Messias
yang sedang dinantikan oleh seluruh bangsa di muka bumi, seperti yang telah
dijanjikan oleh Allah kepada bapak kita Ibrahim, Firman-Nya:” Dengan
anak keturunanmu Aku akan memberkahi semua bangsa-bangsa di dunia”. (Bar
96:1-5,8).Dari penuturan barnabas diatas kita dihadapkan oleh dua pilihan
jikalau Injil Barnabas itu asli maka kita akan mengatakan bahwa wahyu Ilahi itu
salah atau bahkan dusta (Na’uzubillah min dzalik) karena Qur’an Suci
jelas-jelas menyatakan bahwa Yesus itu adalah Al-Masih/Mesias. Mungkinkah Allah
salah atau Yesus Nabiyullah yang maklum telah mengeluarkan kata-kata yang
menjijikan dengan berdusta kepada umatnya?[5]
BAB IV
MENJAWAB PANDANGAN DAN PAHAM YANG MENOLAK
KETUHANAN YESUS KRISTUS YANG TERSALIB
1. Menjawab Pandangan Yahudi.
Paulus seorang teolog Yahudi di didik di bawah dosen teologianya yaitu profesor rabi Gamaliel. Paulus adalah seorang pelajar yang baik dan yang memelihara adat istiadat Yahudi dengan ketat dan akurat.[6] Paulus pastinya tahu dan mengerti bagaimana tentang Mesias yang dijanjikan dalam kitab suci PL, Paulus juga mengetahui bagaimana yang akan terjadi dan yang akan dialami oleh Mesias ketika datang dalam dunia. Saat Yesus hidup di dunia melakukan pelayanan-Nya kemungkinan besar Paulus masih dalam tahap belajar dalam bangku pendidikannya dengan dosen teologinya, dan sampai pada penyaliban Yesus pun mungkin Paulus masih naik kelas dalam bangku pendidikannya. Namun ketika suatu peristiwa terjadi ketika Paulus berencana menganiaya jemaat Kristen dengan membawa surat resmi dari pemerintah yang mengijinkan ia pergi untuk menumpas keKristenan. Peristiwa itu ditulis kitab KPR (Kisah Para Rasul) mengenai pertobatan Paulus yang telah berjumpa dengan Yesus Kristus di Jalan Lurus. Paulus berulangkali membuktikan Ketuhanan Yesus bahkan sering dalam surat-surat yang dituliskannya dan ia selalu menyinggung pribadi hidupnya bagaimana Allah menetapkan segala rancangan-Nya didalam Yesus Kristus. Ketika pertemuan yang istimewa itu Paulus tidak dapat menghubungkan peristiwa yang bersifat paradoks ini dengan teologinya dan dengan konsep yang ia miliki.
Paulus membuktikan bahwa sebenarnya Yesus sudah ada sebelum dunia dijadikan dan sebelum segala sesuatu ada dan Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan (Kol.1:15-16) Yesus sudah ada dari segala yang ada, hanya Allah memilki suatu rancangan mengenai Anak-Nya yang tunggal yang akan pada suatu hari akan datang ke dunia. Bukti dari kedatangan Yesus yang adalah Mesias adalah sangat banyak, setiap nubuatan-nubuatan jelas digenapi melalui tindakan-tindakan Yesus selama pelayanan-Nya sampai pada penderitaan-Nya. Yesus adalah Mesias itu sendiri, Yahudi terlalu berpikir dangkal mengenai keTuhanan Yesus yang tersalib sehingga mereka menganggap mana mungkin Mesias tersalib. Karena mereka memiliki konsep kerajaan Israel yang akan dipulihkan dan merindukan pemulihan itu dengan menginginkan kebebasan dari penjajahan romawi. Konsep semacam ini salah dan tidak tepat, sebab Yesus datang bukan untuk membebaskan mereka dari penjajahan kerajaan romawi tetapi membebaskan mereka dari kerajaan maut. Berulangkali dalam pengajaran Yesus Kristus selalu memberitahukan Kerajaan Allah, sampai Dia menggunakan perumpamaan-perumpamaan untuk memberikan pengertian tentang Kerajaan Allah dan murid-muridNya pun tidak mengerti.
Mesias yang tersalib membuktikan dan menyatakan diri-Nya yang pada akhirnya Dia harus disalibkan, orang-orang memandang Dia bodoh sampai menyerahkan diri-Nya disalib. Kebodohan manusia yang semacam demikian melalui ucapan mereka dan hujatan mereka Yesus berkata “Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Stephen Tong berkata dalam bukunya, tidak ada manusia sepanjang sejarah yang berani mengucapkan perkataan yang sedemikian indah, yang keluar dari mulut Yesus pada waktu mengalami siksaan dan penderitaan, bukan perkataan kebencian, bukan bersungut-sungut, bukan caci maki melainkan suatu doa yang manis: “Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”[7]
a. Bukti Keilahian Yesus yang adalah Mesias untuk Yahudi.
Keilahian Yesus sebagai Mesias yang dari Allah telah menjadi topik kontraversial yang paling besar sepanjang sejarah. Yahudi hanya memandang Yesus sebagai nabi dan bukan Mesias. Menurut saya sebenarnya didalam pribadi Yesus itu Dia lebih dari nabi, imam, rasul, bahkan lebih dari malaikat. Kemanusiaan Yesus memang selalu dipertanyakan sebab apa yang dilakukan-Nya dengan tanda-tanda heran membuat orang-orang Yahudi bahkan orang Farisi pernah mengatakan Dia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Sekarang saya katakan bahwa di dalam Yesus ada dua pribadi yaitu pribadi-Nya sebagai manusia terbatas dan pribadi keIlahian-Nya yang tidak terbatas. Bukti bahwa kemanusiaan-Nya terbatas Dia dapat makan dan minum sebagaimana layaknya manusia, Dia juga dapat kelelahan dan Dia juga bisa tidur, namun kita tidak cukup memandang kemanusiaan Yesus saja tetapi kita juga perlu melihat pribadi keIlahian-Nya yang tidak terbatas. Yesus 100% Allah, dan 100% manusia, tanpa dosa dan kebejadan tidak ada didalam-Nya (syarat menjadi Juruslamat).[8]
b. Yesus Menjadi Orang Terkutuk.
Betullah apa yang kitab suci PL katakan bahwa orang yang digantung diatas tiang adalah golongan orang terkutuk. Pdt. DR. Stephen Tong pernah dikunjungi oleh orang Islam ketika selesai ia berkhotbah, orang itu bertanya “pak Stephen, apakah benar Yesus itu terkutuk?” Lalu pak Stephen menjawab “betul Yesus terkutuk !!!, Dia di kutuk agar kutukan-kutukan ku dan kutukan yang ada pada mu hilang sehingga membuat hidup mu damai tanpa kutuk, dan kutukan itu ditimpakan semua kepada Dia sehingga Dia yang tergantung disalib menjadi orang yang terkutuk.” Jawaban yang demkian membuat orang itu bertobat betul-betul seketika itu saja. Orang Yahudi dan seluruh umat yang percaya kepada Kristus harus tahu bahwa Yesus yang tersalib itu adalah golongan dari orang yang terkutuk dan saya pribadi setuju dengan ungkap Pdt. DR. Stephen Tong. Mesias itu bukan Yudas yang dipercayai oleh orang-orang Islam. Orang Islam mengatakan itu bukan Yesus tetapi Yudas. Saya akan bertanya atas dasar apa itu adalah Yudas? Jawaban mereka adalah Allah telah mengubah wajah Yudas menjadi menjadi wajah Yesus, dan Yesus diubah wajah-Nya menjadi mirip seperti Yesus. saya berkata ini sesat!!! Kebodohan yang luar biasa dan mereka dikelabui oleh ilah yang tidak bertanggung jawab itu atas setiap defenisinya yang ada. Dengan sembarangan melibatkan Allah dalam tipu daya itu sangat konyol dan perbuatan yang salah dan menyesatkan. Mengapa Yahudi tidak percaya itu adalah Yesus yang adalah Mesias yang dijanjikan? Karena mereka melihat yang tadinya adalah tabib, nabi bahkan nabi yang luarbiasa dari segala nabi telah kalah disalibkan. mereka juga buta menganggap Yesus kalah, padahal tidak. Anggapan mereka yang demikian dibuktikan Yesus dalam kebangkitan-Nya. kalau Yesus tidak bangkit dari kematian saya pun akan berkata saya lebih memihak kepada argumentasi dan pandangan Yahudi, namun oleh sebab apa yang Yesus nyatakan melalui pengorbanan yang sampai mati dan kebangkitan-Nyalah yang membuat saya percaya akan penyataan diri Yesus yang sebagai Allah dan Mesias yang dari Allah.
2. Menjawab Pandangan Arianisme.
Saya akan bertanya balik kepada pihak Arianisme, kalau Yesus bukan Allah atas dasar apa Dia mengatakan diri-Nya sebagai Mesias. Saya rasa sepanjang sejarah tidak ada manusia yang mengaku diri-Nya adalah Allah dan yang datang dari Allah, baik dari pihak pemuka agama-agama manapun atau tokoh-tokoh terkemuka tidak ada.! Yesus adalah pribadi Allah Tritunggal. Kalau Dia sekedar tubuh manusia dan dianggap Dia berdosa saya akan bertanya balik kepada pihak Arianisme, sebutkan ayat Alkitab atau buku-buku sejarah tentang Kristus bahwa Dia berbuat dosa. Saya pikir mereka sedang kacau balau, saya pikir mereka belum tuntas dengan berani mengungkapkan suatu logika yang kurang ajar dan tidak bertanggung jawab itu. Kalau Yesus hanya tubuh manusia dan Dia bukan Allah bagaimana Dia bisa terangkat dengan tubuh kemuliaan-Nya saat naik ke Sorga? Mereka juga kebingungan. Pastinya jawaban yang mereka berikan itu akan kacau dan kesana dan kemari tidak karuan untuk mempertahankan argumentasinya. Dalam nama Tuhan Yesus kaum Arianisme harus bertobat dan harus banyak membaca kitab suci dengan benar-benar.
3. Menjawab Pandangan Nestorianisme.
Pandangan Nestorian ini sebenarnya mereka mengagungkan Allah namun salah mengerti Allah, salah mengerti Allah akan mengakibatkan penyimpangan seperti demikian. Allah adalah satu namun ada 3 Pribadi. Ketiga Pribadi itu ada didalam diri Allah, Yesus Pribadi kedua Allah Bapa yang berinkarnasi menjadi daging manusia. Didalam manusia-Nya terdapat jabatan yang tak dapat diganti yaitu sebagai Anak dari Bapa. Anak datang kedalam dunia manusia, untuk menjadi seperti manusia maka Dia datang dalam rupa manusia supaya tidak terlihat aneh oleh manusia pada umumnya. Putera dan Bapa itu tidak dapat dipisahkan dari substansi yang mutlak. Hubungannya tetap 1, mengapa? apabila Allah Bapa yang terpisah dengan Allah Putera maka Dia bukan Allah yang Esa. Benarlah Yesus berkeliling di dunia manusia, namun dalam kemanusiaan-Nya ada pribadi yang bersifat supranatural yaitu Allah itu sendiri. Yesus berkata “Bapa ada didalam Aku dan Aku di dalam Bapa, barangsiapa menyambut Aku maka Ia juga menyambut Bapa”.
4. Menjawab Pandangan Monofisitisme.
Konsep-konsep semacam ini memang sulit untuk diatasi, namun akan masuk kedalam pembahasan yang rumit. Jawaban saya yaitu manusia Yesus memang bersifat terbatas namun dalam ketidaketerbatasan-Nya itu melampaui hikmat dan pengalaman yang suprarasionil. Mengapa dalam diri Yesus adalah Allah sendiri keilahian-Nya tidak dapat dianggap semu dan kemanusiaan-Nya pun tidak dapat di anggap semu. Kenapa? Jiakalau dianggap semu maka Yesus yang tergantung diatas kayu salib mati dan dikuburkan kemudian bangkit dan sejarah mencatat. Apakah itu semu? Apakah kesemuan-Nya yang terangkat dan bangkit. Apabila hanya semu maka Yesus tidak bangkit. Tetapi dengan kebangkitan-Nya itu telah mengalahkan banyak pandangan yang menyerang dan yang menyelewengkan keTuhanan dan manusiawi-Nya.
5. Menjawab Pandangan Gnostik.
Pandangan Gnostik sangat bertentangan dengan iman Kristen, mereka menganggap tubuh itu jahat dan roh itu tidak? Apakah Yesus Roh saja? Kalau Yesus Roh apakah dapat dilihat? Jawaban saya tidak. Yesus bukan saja Roh tetapi Dia juga berwujud rupa manusia namun kemanusiaa-Nya tidak berdosa seperti manusia pada umum-Nya. dilahirkan dengan mujizat Allah yaitu dari Roh Allah itu sendiri. Bodohlah mereka yang beranggapan demikian, sebab tidak data sejarah dan fakta rinci tentang keberdosaan Yesus, Yesus memang manusia namun Ia tidak berdosa, jika Ia berdosa Ia tidak pantas menjadi Juruselamat. Hal inilah yang ditentang Paulus ketika ada aliran yang bernama Gnostik untuk mencoba menyesatkan Kristen yang sebenarnya. Aliran ini disebut bidat oleh para teolog-teolog Kristen terkemuka.
6. Menjawab Injil Barnabas Mengenai keTuhanan Yesus.
Injil Barnabas tidak terdapat dalam kanon Alkitab, sebenarnya injil barnabas ini bukan injil tetapi surat. Suratnya ditemukan diperpustakaan Vaticanus, saya tidak menyebutnya injil seperti layaknya ketiga Injil Sinoptik, tetapi saya menyebutnya surat. Surat ini terbukti maksudnya terbukti palsu dan konyol. Ini adalah usaha mereka untuk mendobrak keKristenan. Surat ini pun tidak punya saksi seperti ketiga Injil, sinoptik, jadi saya katakan ini adalah surat palsu dan injil palsu tidak terbukti kebodohan mereka yang menyusunnya. Mengapa Injil dalam kanon ada tiga? Supaya masing-masing Injil itu terbukti bahwa Yesus adalah benar-benar terbukti kisahnya dan ada dalam sejarah. Kalau injil hanya satu bagaimana mungkin oranglain akan percaya.[9] Kalau Yesus tidak mengakui diri-Nya Anak Allah bagaimana mungkin Dia menyangkal ucapan Allah yang mengakui diri-Nya Anak yang dikasihi dan kepada-Nyalah Allah berkenan. Kalau surat Barnabas mencatat Yesus tidak mengakui diri-Nya Anak Allah siapakah saksi dari suratnya itu? Surat ini sekedar dongeng yang berupa bidat, tidak ada bukti yang jelas tentang dirinya.
Kesimpulan.
Kematian Yesus diatas kayu salib adalah karya penebusan Allah terbesar sepanjang sejarah. Banyaknya aliran-aliran yang muncul sepanjang abad, aliran-aliran itu muncul dimulai dari Yahudi sampai kepada Gerika (Yunani) namun ada banyak juga diantara mereka yang mengalami pertobatan bahkan seorang Kaisar yang bernama Konstanti 1 bertobat dan ia menjadi pembela Kristen dan pelindung Kristen di Roma. Aliran-aliran seperti yang disajikan diatas hanya dapat dihadapi dengan kekuatan iman Kristen dengan mempelajari Alkitab dan Teologi yang benar mengenai sifat Allah, keTuhanan Yesus dan Pribadi Yesus baik didalam kemanusiaan-Nya bahkan Ilahi-Nya. Sepanjang sejarah, Allah tetap hadir dalam sejarah dan hingga saat ini sampai kekekalan Allah tetap ada dan Yesus tetap ada. Bagaimanapun lahirnya bidat-bidat tidak dapat menghancurkan keKristenan, sebab Yesus sudah bernubuat akan membangun jemaat-Nya diatas batu karang dan tidak ada seorangpun yang dapat merampasnya umat-Nya.
Bagi orang percaya itu Injil kematian Kristus dan kebangkitan Yesus adalah Kabar Baik, tetapi bagi Yesus adalah Dia harus mengorbankan diri-Nya sebagai tebusan supaya manusia dapat berdamai kembali dengan Allah. Yesus adalah Mesias yang dari Allah, dan Mesias itu tersalib untuk keselamatan umat manusia berdosa. Dalam nama Tuhan Yesus saya berkata kepada saudara, bertobatlah mereka yang menyimpang dari ajaran-ajaran yang salah mengenai Kristologi apalagi berani mengatakan bukan Yesus yang tersalib, Yesus tidak disalib, Yesus adalah Raja dan tidak mungkin disalib, Dia bukan Yesus tetapi oknum yang mirip Yesus. mengenal Yesus itu adalah kerinduan dari Yesus sendiri kepada setiap orang percaya, jangan hanya memandang kemanusiaan Yesus, tetapi kerinduan Yesus kita memandang Dia lebih dari itu yaitu keIlahian-Nya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
2.
Berkhof Louis. Teologi Sistematika 3. Lembaga Reformed Injil Indonesia. Momentum. Jakarta: 2011.
3. Erwan. Injil Barnabas Injil Yang asli ???, Posted On Kamis 8 November 2007.
3. Erwan. Injil Barnabas Injil Yang asli ???, Posted On Kamis 8 November 2007.
4. Manurung Manto, Pdt. Surat-Surat Penjara. AT-APT. Jakarta:
2013.
5. Tong
Stephen Dr, Pdt. Tujuh Perkataan Salib. Momentum.
Surabaya: 2008.
6. Junimen Jenus Pdt. Dogmatika II.AT-APT. Jakarta: 2013.
[1] Menjelaskan pandangan Arianisme
yang menganggap Yesus bukan Tuhan tetapi sama saja seperti dirinya sebab dia
memandang dari dasar kemanusiaannya, jadi Yesus sekedar manusia dan tidak unsur
pribadi Allah dalam diriNya meskipun Dia dipandang Agung, http://id.wikipedia.org/wiki/kristologi#cete_note-siahaan-14,
19 September
2013.
[2]
Ibid,penjelasan pandangan Nestorinisme.
[3] Ibid, Monofisitisme.
[4] Louis Berkhof, Teologi
Sistematika 3, (Lembaga Reformed Injil Indonesia, Momentum, Jakarta,
1996), Hal. 10.
[6]
Menjelaskan mengenai
biodata seorang rasul Paulus yang adalah seorang Yahudi, Pdt. Manto Manurung,
S.Th, Surat-Surat Penjara, (Press: AT-APT JAKARTA, 2013), 16
September 2013.
[7] Stephen Tong, Tujuh
Perkataan Salib, (Momentum, Surabaya
2008), Hal. 5.
[8]Menjelaskan mengenai
syarat-syarat menjadi juruslamat dan Yesus Kristus adalah Pribadi Allah
Tritunggal yang berinkarnasi menjadi daging dalam wujud manusia, tetapi Dia
juga Allah. Guna kedatangan-Nya menggenapi janji Allah kepada umat manusia
dalam dunia tentang rencana keselamatan yang Allah janjikan. Pdt. Genus
Juniman, Dogmatika II, (AT-APT, JAKARTA), 26 Agustus 2013.
[9] Genus Juniman, 26 Agustus 2013.