Kamis, 23 Januari 2014

“Berpalinglah kepada Tuhan” Ratapan 3:40 Ryan frinandoe

   Salah satu perbuatan yang menyakiti hati Tuhan adalah ketika manusia meninggalkan Tuhan. Mengapakah manusia sering menjauh dari pada Tuhan? Mengapa manusia seringkali menghancurkan hati Tuhan? Mengapa manusia selalu menyesal tetapi tidak pernah mau bertobat? Itu karena manusia mencoba-coba untuk pergi dan meninggalkan Tuhan dan menjauhkan pandangannya sendiri dari hadapan Allah. Siapakah yang sering membuat manusia pergi dan meninggalkan Tuhan? Yang sering bukan setan, tetapi keputusan diri sendiri, siapakah yang memperalat manusia setelah meninggalkan Tuhan? Yaitu setan. Bagaimanakah keadaan hidup manusia itu ketika jauh meninggalkan Tuhan? Hidupnya sengsara, berlaku seperti setan, berusaha melupakan kebenaran yang pernah ia kecap dari pada Allah. Dalam kitab Ratapan, Nabi Yeremia pernah merasakan ratapan itu karena umat Israel meninggalkan Tuhan dan mengikuti allah-allah lain yang tidak mereka kenal. Mengapa? Mereka pikir kekayaan yang mereka dapat bersifat kekal, mereka pikir kejayaan begitu limpah, mereka pikir mereka dapat memuaskan diri dan tidak hidup lagi didalam hukum Tuhan Allah. Maka saat dalam keadaan yang demikianlah mereka telah menyia-nyiakan anugerah Allah yang menyelamatkan mereka dari pekerjaan sebagai budak. Hidup Israel tidak menjadi budak ketika dalam naungan dan pimpinan Tuhan, segala bangsa takluk kepada mereka, segala bangsa harus tahu bahwa Allah Israel lebih hebat dari allah-allah bangsa lain, kebutuhan akan hidup tercukupi karena kelimpahan berkat dari Tuhan. Kurang apakah Tuhan Allah kepada mereka? Tidak ada. Tetapi saat mereka meninggalkan Tuhan, maka disitulah Tuhan memperlihatkan kepada mereka bahwa “tidak ada kebahagiaan saat meninggalkan Tuhan”. Cinta kasih Tuhan indah, cinta kasih Tuhan itu sejati, cinta kasih Tuhan itu sungguh-sungguh adalah kebenaran dan cinta kasih Tuhan itu adalah karya pengorbanan Tuhan.
            Orang Kristen sebenarnya sudah harus bisa mengerti ketika hal ini disampaikan, dan penjelasan kalimat-kalimat diatas adalah refleksi bagi keKristenan untuk mengkoreksi diri dengan berpikir “Tuhan apakah yang saya pernah lakukan terhadap Tuhan? Apakah saya sudah terlampau jauh meninggalkan Tuhan dengan segala macam cara untuk mencapai yang Tuhan tidak inginkan terjadi dalam hidup saya”. Apabila pemikiran orang Kristen semacam ini maka tidak menutup kemungkinan bahwa orang Kristen yang sudah menyeleweng dan jauh dari Tuhan akan sadar dan berpaling kepada Tuhan. Saat kembali kepada Tuhan hatinya hancur, jiwanya sedih dan ia sadar, karena ada Roh Kudus yang mengingatkan dia atas dosa dia. Orang Kristen yang sejati adalah orang Kristen tidak hendak meninggalkan Allah, tetapi bagi mereka yang meninggalkan Tuhan dan sudah terlampau jauh kesesatan hidup mereka, maka dengan kita berseru kepada mereka dengan berkata “bertobatlah dan berpalinglah kepada Tuhan sebelum engkau binasa”!!!. Orang Kristen yang sengaja meninggalkan Tuhan dan mencari harta kekayaan dunia maka kekayaan itu menjadi tuhan atas dia, orang Kristen yang meninggalkan Tuhan oleh sebab karena cintanya kepada perempuan atau laki-laki, maka setan akan mempermalukan dia dan Tuhan akan dicela. Suatu hari Tuhan berkata “Enyahlah engkau hai pembuat kejahatan, Aku tidak mengenal kamu”!!! mengapa? Karena mereka tidak mau berpaling kepada Tuhan. Bukankah Allah itu kasih penyayang? Ya Tuhan itu kasih, dalam hal ini orang Kristen tidak boleh lupa bahwa dalam kasih ada keadilan Allah dan dalam keadilan Allah ada hukuman dan dalam hukuman Allah ada kasih. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar