Minggu, 19 Januari 2014
INJIL SEJATI, Ryan Frinandoe.
Kekristenan percaya akan Injil yang memiliki suatu kuasa Ilahi yang terkandung didalamnya. Injil merupakan suatu karya terbesar Allah Bapa dalam sejarah yang menaruh Kristus pada tiang kayu salib sebagai pribadi yang menyelamatkan umat-Nya dari penghakiman dosa. Injil adalah suatu karya pengorbanan Kristus di kayu salib, Injil adalah kasih dan keadilan Allah yang meliputi segala sesuatu dari segala zaman. Injil adalah karunia Allah didalam Kristus Yesus sehingga setiap mereka yang percaya akan berita Injil beroleh kehidupan yang penuh damai dengan Allah. Latar belakang adanya Injil disebabkan karena adanya suatu kerusakan besar yang manusia lakukan terhadap Allah, dengan demikian Injil telah ada untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Allah. Injil yang bersifat membebaskan, adalah Injil yang murni, Injil yang melepaskan manusia dari penghakiman dosa adalah Injil yang penuh kasih dan keadilan, Injil yang sungguh-sungguh memiliki pengenalan Kristus yang benar adalah Injil sejati. Orang yang sudah menerima Injil bukan saja ia harus mengalaminya secara penuh dan berkata aku dimenangkan oleh Injil, siapa saja ia yang mengalami Injil hendaklah ia bukan saja mengalaminya tetapi juga mengenalinya. Dengan demikian Injil memberikan suatu pemahaman yang terbesar terhadap diri-Nya sendiri. Karena Injil itu adalah Kristus sendiri, didalam Dia adalah kepenuhan Allah yang tak dapat di ukur. Keselamatan yang diterima dari Allah adalah keselamatan yang sempurna, jadi Injil bersifat menyelamatkan, dan keselamatan itu sendiri adalah Injil. Manusia sekian lama menantikan kedatangan seorang Raja Agung, dari suku-suku ke suku, dari bangsa ke bangsa, dari pulau ke pulau dari benua ke benua, dari kebudayaan menuju kepada kebudayaan, manusia tetap mencari seorang pemimpin yang hebat dan sempurna, yang bijaksana dan berhikmat serta dapat menyelamatkan manusia. Dalam keadaan yang demikian seorang Raja itu datang ke dalam dunia. Raja itu datang dari tempat yang sulit dipikirkan manusia, yaitu Kristus Yesus. Barangsiapa membunuh Yesus Kristus, dia telah pasti membunuh kerinduannya sendiri. Tetapi Yesus Kristus tidak dapat dibunuh, Ia pernah mati dan Ia bangkit kembali. Ini artinya Ia adalah tetap Raja. Pengajaran-Nya adalah berita Injil itu sendiri, dalam Injil ada sesuatu kebijaksanaaan terbesar, siapakah yang lebih bijaksana dari pada Kristus? Tidak ada. Dia yang memiliki kesetaraan yang begitu sama dengan Bapa sebab Dia adalah pribadi Bapa itu sendiri, Dia telah merendahkan diri menjadi sama seperti ciptaan-Nya yaitu menjadi manusia. Dia tunduk dalam ketaatan Hukum Taurat yang Ia buat sendiri untuk manusia, supaya Ia menjadi orang yang taat dalam Taurat itu sendiri. Sebab tidak ada yang mampu dan sanggup mentaati Taurat sebagai teladan dan contoh. Namun kedatangan-Nya bertujuan pula menggenapi Taurat. Jadi keselamatan bukan lagi dalam Taurat tetapi didalam Kristus itu sendiri, dan Kristus itu adalah Injil, dan Injil adalah ajaran-Nya, dan ajaran-Nya itu berasal dari dalam Dia sendiri. Dan karena didalam Dia, Injil menjadi suatu berita yang berkuasa untuk mengampuni dosa, menyelamatkan dari penghakiman dosa. Adakah berita seindah Injil sejati dari Kristus? Tidak ada. Injil adalah Firman dan Firman itu adalah Injil sebab keduanya berasal dari Kristus yang telah berfirman dan firman-Nya menjadi Injil. Dengan keberadaan Injil manusia dapat mengenal Raja itu, sekalipun banyak diantara manusia yang mencoba menghancurkan Dia tetapi tak dapat. Sebab Dia bersifat kekal dan abadi yang tak dapat mati itulah yang disebut Injil sejati (rahasia Injil).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar