Orang Kristen sebenarnya sudah harus bisa mengerti ketika
hal ini disampaikan, dan penjelasan kalimat-kalimat diatas adalah refleksi bagi
keKristenan untuk mengkoreksi diri dengan berpikir “Tuhan apakah yang saya
pernah lakukan terhadap Tuhan? Apakah saya sudah terlampau jauh meninggalkan
Tuhan dengan segala macam cara untuk mencapai yang Tuhan tidak inginkan terjadi
dalam hidup saya”. Apabila pemikiran orang Kristen semacam ini maka tidak
menutup kemungkinan bahwa orang Kristen yang sudah menyeleweng dan jauh dari
Tuhan akan sadar dan berpaling kepada Tuhan. Saat kembali kepada Tuhan hatinya
hancur, jiwanya sedih dan ia sadar, karena ada Roh Kudus yang mengingatkan dia
atas dosa dia. Orang Kristen yang sejati adalah orang Kristen tidak hendak
meninggalkan Allah, tetapi bagi mereka yang meninggalkan Tuhan dan sudah
terlampau jauh kesesatan hidup mereka, maka dengan kita berseru kepada mereka
dengan berkata “bertobatlah dan berpalinglah kepada Tuhan sebelum engkau
binasa”!!!. Orang Kristen yang sengaja meninggalkan Tuhan dan mencari harta
kekayaan dunia maka kekayaan itu menjadi tuhan atas dia, orang Kristen yang meninggalkan
Tuhan oleh sebab karena cintanya kepada perempuan atau laki-laki, maka setan
akan mempermalukan dia dan Tuhan akan dicela. Suatu hari Tuhan berkata “Enyahlah
engkau hai pembuat kejahatan, Aku tidak mengenal kamu”!!! mengapa? Karena
mereka tidak mau berpaling kepada Tuhan. Bukankah Allah itu kasih penyayang? Ya
Tuhan itu kasih, dalam hal ini orang Kristen tidak boleh lupa bahwa dalam kasih
ada keadilan Allah dan dalam keadilan Allah ada hukuman dan dalam hukuman Allah
ada kasih. Amin
Kamis, 23 Januari 2014
“Berpalinglah kepada Tuhan” Ratapan 3:40 Ryan frinandoe
Salah satu perbuatan
yang menyakiti hati Tuhan adalah ketika manusia meninggalkan Tuhan. Mengapakah
manusia sering menjauh dari pada Tuhan? Mengapa manusia seringkali
menghancurkan hati Tuhan? Mengapa manusia selalu menyesal tetapi tidak pernah
mau bertobat? Itu karena manusia mencoba-coba untuk pergi dan meninggalkan
Tuhan dan menjauhkan pandangannya sendiri dari hadapan Allah. Siapakah yang
sering membuat manusia pergi dan meninggalkan Tuhan? Yang sering bukan setan,
tetapi keputusan diri sendiri, siapakah yang memperalat manusia setelah
meninggalkan Tuhan? Yaitu setan. Bagaimanakah keadaan hidup manusia itu ketika
jauh meninggalkan Tuhan? Hidupnya sengsara, berlaku seperti setan, berusaha melupakan
kebenaran yang pernah ia kecap dari pada Allah. Dalam kitab Ratapan, Nabi
Yeremia pernah merasakan ratapan itu karena umat Israel meninggalkan Tuhan dan
mengikuti allah-allah lain yang tidak mereka kenal. Mengapa? Mereka pikir
kekayaan yang mereka dapat bersifat kekal, mereka pikir kejayaan begitu limpah,
mereka pikir mereka dapat memuaskan diri dan tidak hidup lagi didalam hukum Tuhan
Allah. Maka saat dalam keadaan yang demikianlah mereka telah menyia-nyiakan
anugerah Allah yang menyelamatkan mereka dari pekerjaan sebagai budak. Hidup
Israel tidak menjadi budak ketika dalam naungan dan pimpinan Tuhan, segala
bangsa takluk kepada mereka, segala bangsa harus tahu bahwa Allah Israel lebih
hebat dari allah-allah bangsa lain, kebutuhan akan hidup tercukupi karena
kelimpahan berkat dari Tuhan. Kurang apakah Tuhan Allah kepada mereka? Tidak
ada. Tetapi saat mereka meninggalkan Tuhan, maka disitulah Tuhan memperlihatkan
kepada mereka bahwa “tidak ada kebahagiaan saat meninggalkan Tuhan”. Cinta
kasih Tuhan indah, cinta kasih Tuhan itu sejati, cinta kasih Tuhan itu
sungguh-sungguh adalah kebenaran dan cinta kasih Tuhan itu adalah karya
pengorbanan Tuhan.
Minggu, 19 Januari 2014
INJIL SEJATI, Ryan Frinandoe.
Kekristenan percaya akan Injil yang memiliki suatu kuasa Ilahi yang terkandung didalamnya. Injil merupakan suatu karya terbesar Allah Bapa dalam sejarah yang menaruh Kristus pada tiang kayu salib sebagai pribadi yang menyelamatkan umat-Nya dari penghakiman dosa. Injil adalah suatu karya pengorbanan Kristus di kayu salib, Injil adalah kasih dan keadilan Allah yang meliputi segala sesuatu dari segala zaman. Injil adalah karunia Allah didalam Kristus Yesus sehingga setiap mereka yang percaya akan berita Injil beroleh kehidupan yang penuh damai dengan Allah. Latar belakang adanya Injil disebabkan karena adanya suatu kerusakan besar yang manusia lakukan terhadap Allah, dengan demikian Injil telah ada untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Allah. Injil yang bersifat membebaskan, adalah Injil yang murni, Injil yang melepaskan manusia dari penghakiman dosa adalah Injil yang penuh kasih dan keadilan, Injil yang sungguh-sungguh memiliki pengenalan Kristus yang benar adalah Injil sejati. Orang yang sudah menerima Injil bukan saja ia harus mengalaminya secara penuh dan berkata aku dimenangkan oleh Injil, siapa saja ia yang mengalami Injil hendaklah ia bukan saja mengalaminya tetapi juga mengenalinya. Dengan demikian Injil memberikan suatu pemahaman yang terbesar terhadap diri-Nya sendiri. Karena Injil itu adalah Kristus sendiri, didalam Dia adalah kepenuhan Allah yang tak dapat di ukur. Keselamatan yang diterima dari Allah adalah keselamatan yang sempurna, jadi Injil bersifat menyelamatkan, dan keselamatan itu sendiri adalah Injil. Manusia sekian lama menantikan kedatangan seorang Raja Agung, dari suku-suku ke suku, dari bangsa ke bangsa, dari pulau ke pulau dari benua ke benua, dari kebudayaan menuju kepada kebudayaan, manusia tetap mencari seorang pemimpin yang hebat dan sempurna, yang bijaksana dan berhikmat serta dapat menyelamatkan manusia. Dalam keadaan yang demikian seorang Raja itu datang ke dalam dunia. Raja itu datang dari tempat yang sulit dipikirkan manusia, yaitu Kristus Yesus. Barangsiapa membunuh Yesus Kristus, dia telah pasti membunuh kerinduannya sendiri. Tetapi Yesus Kristus tidak dapat dibunuh, Ia pernah mati dan Ia bangkit kembali. Ini artinya Ia adalah tetap Raja. Pengajaran-Nya adalah berita Injil itu sendiri, dalam Injil ada sesuatu kebijaksanaaan terbesar, siapakah yang lebih bijaksana dari pada Kristus? Tidak ada. Dia yang memiliki kesetaraan yang begitu sama dengan Bapa sebab Dia adalah pribadi Bapa itu sendiri, Dia telah merendahkan diri menjadi sama seperti ciptaan-Nya yaitu menjadi manusia. Dia tunduk dalam ketaatan Hukum Taurat yang Ia buat sendiri untuk manusia, supaya Ia menjadi orang yang taat dalam Taurat itu sendiri. Sebab tidak ada yang mampu dan sanggup mentaati Taurat sebagai teladan dan contoh. Namun kedatangan-Nya bertujuan pula menggenapi Taurat. Jadi keselamatan bukan lagi dalam Taurat tetapi didalam Kristus itu sendiri, dan Kristus itu adalah Injil, dan Injil adalah ajaran-Nya, dan ajaran-Nya itu berasal dari dalam Dia sendiri. Dan karena didalam Dia, Injil menjadi suatu berita yang berkuasa untuk mengampuni dosa, menyelamatkan dari penghakiman dosa. Adakah berita seindah Injil sejati dari Kristus? Tidak ada. Injil adalah Firman dan Firman itu adalah Injil sebab keduanya berasal dari Kristus yang telah berfirman dan firman-Nya menjadi Injil. Dengan keberadaan Injil manusia dapat mengenal Raja itu, sekalipun banyak diantara manusia yang mencoba menghancurkan Dia tetapi tak dapat. Sebab Dia bersifat kekal dan abadi yang tak dapat mati itulah yang disebut Injil sejati (rahasia Injil).
Langganan:
Postingan (Atom)