Saat penyaliban yang sedang berlangsung terhadap Yesus Kristus di bukit Golgota, siang itu diselimuti kegelapan yang begitu hebat dimana benda alam yang menerangi bumi kian tak sanggup melihat penyiksaan yang demikian kejam disepanjang sejarah terhadap Anak Allah yaitu Yesus Kristus. Sengsara yang Ia rasakan melebihi segala takaran penderitaan yang dialami manusia berdosa, sengsara yang sedang berlangsung terhadap diri-Nya suatu hal yang menyatakan bahwa penghakiman Allah, murka Allah terhadap manusia berdosa semua telah ditimpakan kepada Sang Anak Tunggal yang tanpa dosa dan mengenal dosa. Kebaikan dan Kemurahan hati seorang Juruselamat adalah bukti Keadilan Kasih yang begitu tinggi. Karya Penebusan seperti ini tidak ada dalam agama-agama lain, tidak ada dalam kitab-kitab lain dan buku-buku lain yang dianggap sakral SELAIN didalam KITAB SUCI (ALKITAB). Suatu konsep Allah datang kedalam dunia menjadi manusia hanya ada dalam kitab suci, konsep penebusan untuk manusia berdosa pun belum ada dalam agama-agama lain selain didalam Kekristenan. Semua agama sama? ini omong kosong. Orang yang mengatakan kalimat demikian adalah orang yang kurang belajar sehingga ia merasa semuanya juga akan kembali kepada satu Tuhan. Sekarang kita telah melihat bagaimana Injil mengisahkan dengan nyata mengenai sengsara Yesus Kristus dikayu salib merupakan sengsara yang tidak ada bandingnya. Dalam peradaban Cina Kuno, hukuman mati dilaksanakan dengan cara yang begitu kejam, apabila ada orang yang jahatnya luar biasa melawan pemerintahan maka ia akan di ikat dengan ke empat kuda, tangannya dan kakinya di ikat masing-masing ke empat kuda yang berlainan arah. Sehingga pada waktu kuda itu dipukul bokongnya maka kuda itu lari berlainan arah hingga orang yang dihukum itu badannya terpisah dari organ tubuhnya yang lain dan tercabik dengan luar biasa. Kita telah melihat manusia menemukan berbagai cara untuk membunuh, namun perlu kita tahu bahwa tidak ada hukuman mati yang paling kejam bila dibandingkan dengan hukuman digantung dikayu salib. Inilah yang sedang terjadi pada Yesus Kristus sehingga mengakibatkan Dia berteriak "Eloi, Eloi Lama Sabakhtani?" Sengsara Yesus itu membuat semua alam semesta menjadi gelap, matahari bersembunyi berduka dibalik awan, bumi bergoncang dengan hebat. Demikian penyaliban Yesus.
Ada banyak orang Kristen zaman ini mereka hanya mau berkat Tuhan, tetapi tidak mau sengsara Tuhan. Mereka hanya mau roti jasmani, tetapi mereka tidak mau roti tubuh Kristus. Mereka hanya mau anggur yang memuaskan hawa nafsu mereka, tetapi mereka tidak mau anggur (lambang darah Kristus) yang memberikan kesembuhan bagi rohaninya. Mungkin mereka Kristen, tetapi tanpa Kristus, mereka sedang berdoa, tetapi salah berdoa. Mereka hanya mementingkan pengalaman dari pada belajar dan meneliti serta merenungkan firman Tuhan. Ada banyak gedung gereja pakai nama gereja yang sesungguhnya didalamnya tidak setia kepada Alkitab. Mereka pasti di buang Tuhan. Alkitab mengatakan "diakhir zaman akan ada banyak mereka memanggil-Ku Tuhan... Tuhan, selamatkan saya, saya sudah pelayanan, berkhotbah, banyak pakai nama-Mu melakukan mujizat. Tuhan menjawab "Enyahlah dari pada-Ku hai pembuat kejahatan, Aku tidak kenal kamu." Kita memuji Tuhan haleluya, karena mengikut Yesus adalah memikul salib, menderita agar setia sampai akhir sambil menanti hidup kekal bahagia didalam Kerajaan Sorga. Ditengah-tengah kumpulan manusia yang bengkok hatinya ini, mari kita dengan rajin memohon hikmat bijaksana Tuhan agar kita turut ambil bagian dalam penderitaan Kristus, dan selalu memohon kekuatan untuk menghadapi segala pencobaan. Engkau yang belum mengenal Yesus, mari Yesus Kristus sedang membuka kedua tangan untuk menyambut Engkau untuk kembali kepada Dia. Yesus tidak berhenti saja pada penderitaan-Nya, namun Ia berjanji akan hidup kembali, inilah janji Agung yang tidak ada pada tokoh-tokoh agama didunia ini. Hendakkah engkau menerima Kristus sebagai Juruselamat? Amin.